Jakarta - UNESCO didukung Uni Emirat Arab dan Uni Eropa merekonstruksi bangunan bersejarah di Mosul dan Basra, Irak. Bangunan tersebut hancur saat konflik dengan ISIS.
Foto Edu
Potret Rekonstruksi Bangunan Bersejarah di Irak yang Hancur Saat Konflik

Direktur Jenderal Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) Audrey Azoulay, saat mengunjungi pembangunan kembali situs bersejarah di Mosul, Irak yang hancur saat perang dengan ISIS.Β Foto: UNESCO
Upaya UNESCO melakukan restorasi warisan budaya di Kota Mosul dan Kota Basra didukung Uni Eropa dan Uni Emirat Arab dengan memberdayakan masyarakat lokal.Β Foto: UNESCO
Mohamed Abdulaleh salah satu pemahat batu terbaik turut dilibatkan untuk membantu membangun kembali identitas budaya di kota Mosul.Β Foto: UNESCO
Mohamed Abdulaleh bekerja tanpa lelah untuk mengukir batu Mosuli Faresh yang sangat indah dalam proyek dekorasi Al-Tahera Syriac Catholic Church, Mosul. Proyek ini dapat terwujud berkat kerja sama UNESCO dengan Uni Emirat Arab.Β Foto: UNESCO
Masjid Al-Nouri di Mosul yang hancur dalam konflik dengan ISIS merupakan salah satu bangunan bersejarah yang dibangun kembali.Β Foto: UNESCO
Rekonstruksi bangunan bersejarah di Basra dan Mosul juga melibatkan komunitas anak muda yang telah mendapatkan pelatihan khusus dari UNESCO. Foto: UNESCO
UNESCO dengan dukungan Uni Eropa mengerjakan rehabilitasi rumah-rumah khas "Shanasheel" yang berasal dari tahun 1900-an di Kota Basra.Β Foto: UNESCO