17 Rupa Sosok di Balik Mumi Mesir 2.000 Tahun Lalu

ADVERTISEMENT

Foto detikEdu

17 Rupa Sosok di Balik Mumi Mesir 2.000 Tahun Lalu

Tim detikEdu - detikEdu
Minggu, 26 Mar 2023 20:00 WIB

Jakarta - Lukisan potret mumi dari sekitar 2.000 tahun lalu mengabadikan rupa orang-orang peradaban Mesir abad 1-4 M setelah jatuh ke tangan Yunani dan Romawi.

Lukisan potret mumi pria dengan teknik encaustic pada linen.

Mumi Mesir Kuno berubah setelah jatuh ke tangan Yunani sekitar abad 2-1 sebelum Masehi (SM) dan Romawi pada abad 1-4 M. Sosok wajah di sarkofagus khas Mesir diganti dengan lukisan. Foto: Lukisan potret mumi pria dengan teknik encaustic (campuran pigmen warna dan lilin panas) pada linen. (Wikimedia Commons)

Lukisan potret mumi prajurit muda dari pertengahan awal abad ke-2 M di Fayum, Mesir, mengenakan wreath emas, tunik putih, jubah militer cokelat di bahu kiri, dan tali pedang yang disilangkan.

Lukisan mumi menjadi bentuk penghormatan atas almarhum. Foto: Lukisan potret mumi prajurit muda dari pertengahan awal abad ke-2 M di Fayum, Mesir, mengenakan wreath emas, tunik putih, jubah militer biru di bahu kiri, dan tali pedang yang disilangkan. (Carole Raddato)

Lukisan potret mumi perempuan paruh baya dari sekitar tahun 150 M di Fayum, Mesir, dengan medium tempera encaustic pada kayu.

Lukisan mumi Mesir disebut juga sebagai lukisan potret Fayum (Fayum portrait) karena banyak ditemukan di makam-makam Mesir Fayum, kawasan pertanian dengan oasis. Foto: Lukisan potret mumi perempuan paruh baya dari sekitar tahun 150 M di Fayum, Mesir, dengan medium tempera encaustic pada kayu. (Osama Shukir Muhammad Amin FRCP)

Lukisan potret Fayum.

Al-Fayum dahulu dihuni keturunan Mesir hingga Yunani pascapenaklukan peradaban Mesir Kuno, dikutip dariΒ  laman Google Arts & Culture.Β Foto: Wikimedia Commons

Lukisan Fayum perempuan dengan medium kayu siprus dan lilin.

Lukisan potret Fayum kebanyakan dibuat di atas kayu lime tipis impor ukuran 43 cm x 23 cm, dikutip dari BBC Culture. Jenis kayu impor seperti lime diperkirakan ilmuwan juga membedakan status ekonomi sosok yang dimumikan. Foto: Lukisan Fayum perempuan dengan medium kayu siprus dan lilin. (Koleksi Iris & B. Gerald Cantor Center for Visual Arts at Stanford University)

Lukisan potremt mumi pria dengan jubah biru dari abad ke-1 M.

Lukisan potret mumi semula ditemukan arkeolog Inggris WM Flinders Petrie pada 1887. Lukisan ini berada dalam nekropolis di Kota Romawi Hawara, dekat Fayum. Foto: Lukisan potret mumi pria dengan jubah biru dari abad ke-1 M. (Pushkin State Museum of Fine Arts/Google Art Project)

Lukisan potret mumi perempuan dengan diadem emas, dari sekitar tahun 60 M di Fayum, Mesir, ditemukan 1887.

Lukisan Fayum lalu ditemukan sepanjang 2 tahun kemudian di pemakaman abad 1-2 M, saat imperialisme Romawi di Mesir berlangsung. Foto: Lukisan potret mumi perempuan dengan diadem emas, dari sekitar tahun 60 M di Fayum, Mesir, ditemukan 1887. (Osama Shukir Muhammad Amin FRCP)

Lukisan potret mumi Lady Aline dari Hawara, Mesir, sekitar tahun 24 M, di masa pemerintahan Kaisar Romawi Tiberius (14-37 M). Lukisan dibuat langsung di kanvas yang dibalut kain mumi.

Arkeolog Jerman von Kaufmann juga menemukan lukisan mumi Aline, kedua anaknya, dan orang-orang Mesir zaman imperialisme lain di makam Tomb of Aline.Β  Foto: Lukisan potret mumi Lady Aline dari Hawara, Mesir, sekitar tahun 24 M, di masa pemerintahan Kaisar Romawi Tiberius (14-37 M). Lukisan dibuat langsung di kanvas yang dibalut kain mumi. (Carole Raddato)

Lukisan potret mumi perempuan tahun 100-110 M, medium enkaustik pada kayu, emas, dan linen.

Lukisan mumi orang yang berasal dari kelompok elite Romawi dibuat seniman dengan hasil berkualitas tinggi. Seperti Aline, sosok perempuan dan laki-laki peradaban Mesir saat itu dilukiskan lengkap dengan perhiasan dan hiasan kepala yang menandakan status ekonomi dan sosial. Foto: Lukisan potret mumi perempuan tahun 100-110 M, medium enkaustik pada kayu, emas, dan linen. (Museum J Paul Getty)

Lukisan potret mumi perempuan dari tahun 120-150 M di zaman Mesir Romawi, medium encaustic di atas kayu sycamore.

Penanggalan lukisan mumi Mesir yang ditemukan terbantu dengan rupa gaya rambut yang dilukis. Sebab, gaya rambut masa itu diatur kaisar dan permaisuri dari keluarga kerajaan imperialis di ibu kota. Gaya rambut ini berproses menyebar ke daerah lain, dan baru sampai sekitar 30 tahun kemudian di Fayum.Β  Foto: Lukisan potret mumi perempuan dari tahun 120-150 M di zaman Mesir Romawi, medium encaustic di atas kayu sycamore. (Carole Raddato)

Lukisan potret mumi Fayum di Museum Pushkin, Moskow dari sekitar abad 1-4 M, dibuat dengan enkaustik tempera.

Karena terpengaruh budaya Yunani dan Romawi, lukisan potret mumi Mesir abad 1-4 M lebih mirip sisa fresko (lukisan dinding) di kota kuno Pompeii, Italia. Rupanya dibuat mirip dengan wajah aslinya. Foto: Lukisan potret mumi Fayum di Museum Pushkin, Moskow dari sekitar abad 1-4 M, dibuat dengan enkaustik tempera. (Wikimedia Commons)

Lukisan potret Fayum.

Namun, usia almarhum saat meninggal belum tentu sama dengan usia sosok di lukisan. Sebab, lukisan mumi juga lazim dibuat sebelum pemiliknya meninggal, sekitar usia 15-25 tahun, lalu dipajang di kamar tamu sebelum dipakaikan ke sarkofagus atau ke balutan linen muminya langsung. Foto: Wikimedia Commons

Penutup sarkofagus kayu yang dikembalikan AS ke Mesir

Sementara itu, sosok mumi di sarkofagus khas Mesir kuno tidak berfokus pada kemiripan dengan wajah asli pemilik. Sarkofagus ini difokuskan untuk ritual penguburan. Foto: Kementerian Pariwisata dan Benda Kepurbakalaan Mesir

Lukisan potret mumi anak laki-laki dari paruh kedua abad ke-2 M.

Kendati demikian, lukisan mumi Mesir abad 1-4 M juga diperuntukkan untuk dilihat dewa. Ciri khas mata besar muncul di abad ke-2 karena dipercayai sebagai gerbang jiwa, yang menatap ke dewa dan alam selanjutnya, dikutip dari Arthive. Foto: Foto: Lukisan potret mumi anak laki-laki dari paruh kedua abad ke-2 M. (Stanislaw Lorentz dkk, "The National Museum in Warsaw: Painting")

Lukisan potret mumi perempuan Antinoopolis, Mesir sekitar tahun 130-161 M, encaustic pada panel kayu dengan stuko berlapis emas.

Lukisan mumi Mesir abad 1-4 M juga dibuat dengan teknik encaustic atau pencampuran pigmen warna dengan lilin panas khas Yunani. Tempera atau campuran pigmen warna dengan putih telur juga digunakan. Foto: Lukisan potret mumi perempuan Antinoopolis, Mesir sekitar tahun 130-161 M, encaustic pada panel kayu dengan stuko berlapis emas. (Nelson Atkins Media Services/Jamison Miller)

Lukisan potret mumi pria dari sekitar abad ke-1 M dengan Dewa Osiris dan Anubis.

Uniknya, campuran antara budaya Yunani, Romawi, dan Mesir ini semula diabaikan arkeolog Inggris WM Flinders Petrie saat menemukannya di Hawara, Mesir. Foto: Lukisan potret mumi pria dari sekitar abad ke-1 M dengan Dewa Osiris dan Anubis. (Pushkin Museum, Moscow/Wikimedia Commons)

Lukisan potret mumi perempuan.

Menurut ahli ilmu Mesir Stephen Quirke dari Museum Petrie, lukisan potret Fayum setara dengan lukisan maestro Renaisans seperti Michelangelo dan Raphael, yang muncul 1.500 tahun kemudian. Abad Renaisans (14-17 M) sendiri dijuluki periode penuh pengetahuan dan seni. Foto: Lukisan potret mumi perempuan. (Carole Raddato)

17 Rupa Sosok di Balik Mumi Mesir 2.000 Tahun Lalu
17 Rupa Sosok di Balik Mumi Mesir 2.000 Tahun Lalu
17 Rupa Sosok di Balik Mumi Mesir 2.000 Tahun Lalu
17 Rupa Sosok di Balik Mumi Mesir 2.000 Tahun Lalu
17 Rupa Sosok di Balik Mumi Mesir 2.000 Tahun Lalu
17 Rupa Sosok di Balik Mumi Mesir 2.000 Tahun Lalu
17 Rupa Sosok di Balik Mumi Mesir 2.000 Tahun Lalu
17 Rupa Sosok di Balik Mumi Mesir 2.000 Tahun Lalu
17 Rupa Sosok di Balik Mumi Mesir 2.000 Tahun Lalu
17 Rupa Sosok di Balik Mumi Mesir 2.000 Tahun Lalu
17 Rupa Sosok di Balik Mumi Mesir 2.000 Tahun Lalu
17 Rupa Sosok di Balik Mumi Mesir 2.000 Tahun Lalu
17 Rupa Sosok di Balik Mumi Mesir 2.000 Tahun Lalu
17 Rupa Sosok di Balik Mumi Mesir 2.000 Tahun Lalu
17 Rupa Sosok di Balik Mumi Mesir 2.000 Tahun Lalu
17 Rupa Sosok di Balik Mumi Mesir 2.000 Tahun Lalu
17 Rupa Sosok di Balik Mumi Mesir 2.000 Tahun Lalu
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads