Yunani - Dion, situs suci kerajaan Makedonia era Yunani kuno, yang digambarkan mirip taman firdaus di kaki Gunung Olympus. Sisa-sisa kota ini masih terawat dengan baik.
Foto Edu
Jalan-jalan ke Dion, Kota Suci Kuno di Kaki Gunung Olympus Yunani

Taman arkeologi kota kuno ini kini terletak di perbatasan Pieria, di Makedonia Tengah, Yunani.Β
Penggalian di daerah tersebut, yang dilakukan oleh Universitas Aristoteles Thessaloniki pada tahun 1920-an. Saat itu ditemukan sebuah kota berbenteng yang dikelilingi oleh tempat suci dan tempat ibadah lainnya. Kota ini diperkirakan terus dihuni sejak periode Yunani kuno Sebelum Masehi hingga masa Kristen awal.
Kota Dion berasal dari periode Helenistik di mana ia berfungsi sebagai pusat keagamaan Kerajaan Makedonia yang menyembah raja dari semua dewa, Zeus.Β
Pada awalnya, Dion berfungsi sebagai tempat perlindungan dan tempat pemujaan, tetapi seiring waktu berkembang menjadi kota yang berkembang pesat. Alexander Agung sering mengunjungi Dion untuk menyembah Dewa Olympian, Zeus, sebelum petualangan besarnya.Β
Penampakan Teater Hellenistic. Pertandingan Olimpiade berlangsung di sini, untuk menghormati Zeus dan putrinya Musai, kelompok dewi yang melambangkan seni.Β
Reruntuhan Tempat Suci Isis dan patung dewi di Taman Arkeologi Dion.
Kompleks pemandian air panas Romawi, dengan sistemΒ yang cerdik digunakan untuk memanaskan lantai. Setelah pertempuran bersejarah di Pydna antara Roma dan Makedonia, yang terjadi pada tahun 168 SM, daerah tersebut menjadi koloni Roma. Pada tahun 169 SM, orang Romawi mengambil alih kota dengan banyak pemukim Romawi pindah ke Dion selama periode ini.
Penampakan Teater Romawi.Β Tempat suci terus beroperasi selama periode Romawi, dan kota ini benar-benar mengalami puncak perkembangan kedua selama abad kedua dan ketiga Masehi.
Seluruh kota Dion sudah memiliki sistem drainase dan pembuangan limbah. Selama periode Kristen Awal, ukuran kota mulai menyusut, dan pada akhir abad ke-4 dijarah oleh pasukan di bawah Alaric, raja Goth, yang terdiri dari cabang barat suku nomaden orang Jermanik. Gempa bumi dan banjir yang terjadi di Dion pada abad ke-5 melengkapi kehancuran kota yang dulunya besar ini. Situs itu benar-benar ditinggalkan pada satu titik, bekas penghuninya pindah ke daerah yang lebih aman di kaki Gunung Olympus.