Jakarta - Dengan teknologi computed tomography (CT), peneliti hingga pelajar bisa mempelajari apa yang ada di balik mumi anak remaja yang terbalut rapat.
Potret Mumi Remaja dengan 49 Jimat Via Teknologi CT-scan

Sahar N Saleem dkk dari Fakultas Kedokteran Kasr Al Ainy, Universitas Kairo Mesir dan Museum Mesir Kairo, berhasil menggunakan CT-scan untuk meneliti mumi tanpa merusaknya. Teknologi ini memungkinkan "pembukaan mumi" secara berlapis, mulai dari yang terbungkus kain, tubuh yang tidak terbungkus kain, kerangka dan jaringan lunak yang tersisa, dan kerangkanya saja. Foto: © Sahar N. Saleem, Sabah Abd el-Razek Seddik, dan Mahmoud el-Halwagy
Mumi tersebut adalah mumi "Golden Boy" atau Anak Emas, yaitu mumi dari tahun 332-30 SM yang sudah disimpan sejak tahun 1916 di Museum Mesir Kairo, tetapi belum diteliti. Lewat gambar penelitian ini, pengunjung museum bisa belajar lebih banyak. Foto: © Sahar N. Saleem, Sabah Abd el-Razek Seddik, dan Mahmoud el-Halwagy
Lewat pemindaian, fusi epifisis dan erupsi gigi menunjukkan bahwa mumi Anak Emas adalah seorang anak laki-laki yang meninggal di usia sekitar 14-15 tahun dengan tulang sehat, tanpa bukti gizi buruk, atau penyakit. Foto: © Sahar N. Saleem, Sabah Abd el-Razek Seddik, dan Mahmoud el-Halwagy
Celah radiolusen yang memisahkan epifisis dan diafisis pada sendi pinggul (panah melengkung) dan sendi lutut (panah lurus) menunjukkan bahwa ia adalah seorang remaja. Foto: © Sahar N. Saleem, Sabah Abd el-Razek Seddik, dan Mahmoud el-Halwagy
Lebih lanjut, molar ketiga belum tumbuh, mengindikasikan ia berusia di atas 12 tahun dan di bawah 18 tahun. Adapun gigi yang sudah tumbuh dalam kondisi sehat, tidak bolong, abses, karies, patah, atau kena penyakit gusi. Foto: © Sahar N. Saleem, Sabah Abd el-Razek Seddik, dan Mahmoud el-Halwagy
Citra tiga dimensi dari CT-scan menunjukkan topeng kepala dan perban paling luar disusun melintang dan diagonal secara selang seling. Foto: © Sahar N. Saleem, Sabah Abd el-Razek Seddik, dan Mahmoud el-Halwagy
Pemindaian juga mendapati anggota tubuhnya lengkap dan terawetkan. Badannya diluruskan sepenuhnya dengan tangan bersilang di depan dada, lengan bawah kanan di atas yang kiri. Telapak kanan terbuka rata. Leher sedikit ditekuk, kepala dimiringkan ke bawah. Foto: © Sahar N. Saleem, Sabah Abd el-Razek Seddik, dan Mahmoud el-Halwagy
Badan mumi Anak Emas dikosongkan, tetapi jantungnya (panah lurus panjang) tetap dibiarkan di dalam badan di bagian dada, sebagai simbol spiritual. Foto: © Sahar N. Saleem, Sabah Abd el-Razek Seddik, dan Mahmoud el-Halwagy
Anak Emas ini dimumifikasi lengkap dengan 49 amulet atau jimat dari kepala sampai kaki sebagai proteksi dan pemandu di alam kehidupan selanjutnya. Jimat ini terbuat dari tanah liat hingga logam yang diduga emas, antara lain berbentuk bulu falcon, silinder, zigzag, dan kumbang scarab. Foto: © Sahar N. Saleem, Sabah Abd el-Razek Seddik, dan Mahmoud el-Halwagy
Anak Emas juga dipakaikan sendal tanpa tali. Alas kaki ini diletakkan di bagian telapak kakinya. Foto: © Sahar N. Saleem, Sabah Abd el-Razek Seddik, dan Mahmoud el-Halwagy
Saleem dkk menyimpulkan, orang Mesir kuno menghargai anaknya dan memberinya pelayanan ritual hingga ke alam selanjutnya. Foto: © Sahar N. Saleem, Sabah Abd el-Razek Seddik, dan Mahmoud el-Halwagy