Amerika Serikat - Para pakar dari Bulletin of The Atomic Scientist (BAS) mengatur ulang Jam Kiamat. Jam ini adalah simbol yang mewakili kemungkinan risiko bencana buatan manusia.
Foto Edu
Wujud 'Jam Kiamat' yang Ramal Kehancuran Bumi

Para pakar dari Bulletin of The Atomic Scientist (BAS) telah mengatur Jam Kiamat atau Doomsday Clock menjadi 90 detik menuju tengah malam, Rabu (24/1/2023). Artinya, pengaturan ini adalah yang paling dekat daripada sebelum-sebelumnya. Pengaturan jarum Jam Kiamat terdekat dengan tengah malam yang pernah dilakukan adalah 100 detik. Hal itu berlaku pada 2020, 2021, dan 2022.
Doomsday Clock adalah simbol untuk mewakili seberapa dekat manusia dengan kehancuran dunia akibat teknologi berbahaya buatan manusia sendiri. Sebagaimana dijelaskan dalam laman University of Chicago Office of Communications, Jam Kiamat menunjukkan metafora menit menuju tengah malam sebagai lambang berapa lama peradaban manusia bisa bertahan. Β
BAS setiap tahunnya mengatur jarum Doomsday Clock. Pada tahun 2023, mereka memajukan jarum Jam Kiamat 90 detik menuju musnahnya peradaban manusia karena sejumlah alasan utama.Β BAS melakukan hal ini karena invasi berkelanjutan Rusia ke Ukraina, krisis iklim, dan ancaman biologis seperti penyebaran COVID-19 yang tidak terdeteksi.
BAS sendiri adalah sebuah organisasi yang terdiri dari para ahli dan ilmuwan yang bertugas menilai kemajuan ilmu pengetahuan dan risikonya pada manusia. Mereka membuat Jam Kiamat sebagai pengingat kepada umat manusia agar tidak melakukan kerusakan yang menghancurkan Bumi. Β