Irak - Ukiran batu kuno ditemukan di Irak sebagai petunjuk tentang kehidupan Assyria, kota Nineveh. Kota ini paling penting dalam peradaban Mesopotamia abad ke-14 SM.
Foto Edu
Potret Tablet Batu 2.700 Tahun Ungkap Kota Kuno Terbesar Dunia

Nineveh/Niniwe menjadi kota yang paling penting dalam peradaban Mesopotamia pada abad ke-14 hingga 7 sebelum Masehi (SM) yang sekarang merupakan wilayah Irak dan sebagian Turki. Kota kuno tersebut masih ada hingga kini di Mosul, sebelah utara Irak, tepatnya sisi timur Sungai Tigris. Selama sekian dasawarsa, kota tersebut menjadi ibu kota sekaligus kota terbesar di Kerajaan Assyria Baru dan dunia. (Zaid Al-Obeidi/AFP/Getty Images)
Penemuan ukiran pada batu tersebut dinilai dapat mengungkap apa yang selama ini ingin diketahui oleh arkeolog. Usia ukiran ini sendiri mencapai 2.700 tahun. Ukiran batu tersebut menggambarkan taktik militer bangsa Assyria, hutan, raja, pengadilan, pegunungan, serta peristiwa perang. (Zaid Al-Obeidi/AFP/Getty Images)
Direktur Museum Penn dan Profesor Humaniora University of Pennsylvania AS, Christopher Woods, mengaku takjub dengan konservasi dari temuan bersejarah dan langka ini. Temuan ini disebut memperkaya data dan pemahaman terhadap sejarah Assyria Baru di Mesopotamia kuno. (Zaid Al-Obeidi/AFP/Getty Images)
Peneliti meyakini, sekitar 1813 SM, bangsa Assyria mulai berkuasa di kota tersebut. Lalu, raja Assyria baru menjadikan kota itu sebagai pusat perdagangan. Pada masa Raja Sennacherib, kota tersebut menjadi ibu kota kerajaan Assyria. (Zaid Al-Obeidi/AFP/Getty Images)
Untuk menjaga dari serangan musuh, Sennacherib membangun tembok di sekeliling kota sepanjang puluhan kilometer. Selain itu, dia juga membangun monumen, gerbang utama, istana, hingga kuil.Selama sekitar lima dasawarsa, kota itu menjadi yang terbesar dan paling spektakuler di dunia. Selain menjadi kota pusat agama dan budaya Mesopotamia, kota itu juga menjadi pusat ekonomi. (Zaid Al-Obeidi/AFP/Getty Images)
Selain itu, arkeolog juga menemukan tujuh lapisan marmer yang menyelimuti ukiran batu tersebut. Benda-benda itu ditemukan di monumen bersejarah gerbang Mashki, yang merupakan salah satu dari 5 jalur masuk ke kota kuno Nineveh. (Zaid Al-Obeidi/AFP/Getty Images)
Ukiran batu yang ditemukan di Irak memberikan bukti betapa kuatnya militer Assyria. Dalam buku Fighting Techniques of the Ancient World karya Simon Anglim, dikatakan bahwa raja-raja neo-Assyria memiliki kekuatan tentara yang paling ditakuti dan dihormati pada masa itu. (Zaid Al-Obeidi/AFP/Getty Images)
Saat Ashurbanipal, putra dari Sennacherib meninggal dunia pada tahun 627 SM, kekaisaran Assyria mulai mengalami kemunduran. Ashurbanipal gagal dalam peperangan melawan musuh, akhirnya pada 612 SM, bangsa Persia, Babilonia dan Medes menyerang kota Nineveh secara bersamaan hingga membakar kota tersebut sebelum menguasai wilayahnya. (Dok. Steven Zucker/British Museum)
Gambaran Istana Nineveh/Niniwe saat masa jayanya diperintah oleh Raja Sennacherib. Jadi kota kuno paling besar di dunia. Gambaran ini dibuat oleh Sir Austen Henry Layard, 1853. (Dok. British Museum)