Paris - Dua sarkofagus misterius ditemukan di bawah bagian tengah Katedral Notre-Dame kala proses restorasi katedral berlangsung. Ini proses para arkeolog menguaknya.
Foto Edu
Foto: Penemuan-Identifikasi 2 Sarkofagus di Katedral Notre-Dame Paris

Para arkeolog menemukan dua sarkofagus misterius yang terkubur di bawah bagian tengah Katedral Notre-Dame kala proses restorasi katedral berlangsung. Katedral Notre-Dame itu direstorasi usai kebakaran yang dialami 2019 lalu. (Foto: Denis Glicksman/INRAP)
Kristina Killgrove dari LiveScience melaporkan peti mati tersebut sudah terkubur selama 300 tahun sehingga bentuknya telah rusak yang kemudian memungkinkan oksigen masuk ke dalam peti. (Foto: Denis Glicksman/INRAP)
Sejak 2 sarkofagus itu ditemukan pada awal tahun 2022, penelitian digelar untuk mengungkap identitas tentang siapa yang dimakamkan di dalamnya. Penelitian digelar oleh National Institute of Preventive Archaeological Research (INRAP) dan Rumah Sakit Universitas Toulouse. (Foto:Β Denis Glicksman/INRAP)
November 2022, sarkofagus dipindahkan ke lembaga forensik di Rumah Sakit Universitas Toulouse dan diidentifikasi sosoknya.(Foto: Denis Glicksman/INRAP)
Usai berbulan-bulan akhirnya identitas sarkofagus itu terbongkar. Di dalamnya ada sisa-sisa seorang uskup yang meninggal pada tahun 1710 bernama Antoine de la Porte. Sang uskup meninggal dalam usia 83 tahun. (Foto: LIONEL BONAVENTURE/AFP via Getty Images)
Ketika dibuka yang tersisa hanyalah tulang belulang, rambut kepala, rambut janggut dan beberapa sisa baju. Dari hasil analisis semasa hidupnya, Antoine de la Porte merawat giginya dengan baik. Mengenai penyebab kematiannya, ditemukannya tanda-tanda asam urat yang diderita sang uskup karena terlalu banyak mengonsumsi makanan dan alkohol. (Foto: Denis Gliksman / INRAP)
Sedangkan satuΒ sarkofagusΒ lainnya, berisi seorang pria yang kira-kira berusia 25-40 tahun yang berbeda dari masa Antoine de la Porte. Para arkeolog menjulukinya dengan "Le Cavalier" lantaran diduga dia adalah penunggang kuda usai diteliti letak tulang pinggulnya. (Foto: Denis Glicksman/INRAP)
Karena hidup jauh lebih lama dari masa Antoine, Le Cavalier diduga memiliki darah bangsawan. Di peti matinya ditemukan sisa daun dan bunga yang kemungkinan besar dari mahkota atau karangan bunga. Terkait penyebab meninggalnya, Le Cavalier disebut menderita semacam penyakit kronis yakni meningitis kronis akibat tuberkulosis.(Foto:Β Denis Glicksman/INRAP)
Alasan mengapa peti mati tidak menyatu dengan tanah lantaran keduanya dimakamkan di sarkofagus timah yang dahulu merupakan pemakaman bagi bangsawan dan sosok elit. Namun dipastikan keduanya tak datang dari garis waktu yang sama. (Foto: LIONEL BONAVENTURE/AFP via Getty Images)