.webp)
Jakarta - Bukan baru kali ini saja Cianjur diguncang gempa bumi hebat. Lindu dahsyat juga pernah melanda wilayah Cianjur pada Maret 1897. Begini potret lawasnya.
Foto Edu
Potret Lawas Gempa Cianjur 1897
Jumat, 25 Nov 2022 07:00 WIB
Dilihat dari situs Leiden University, Fotografer Woodbury & Page lah yang mengabadikan berbagai kerusakan itu lewat bidik kameranya.
Kondisi bangunan masjid ini juga terlihat hancur tak beraturan. Kayu penyangga atap atau kubah itu tampak berjatuhan tak karuan. Begitu juga bilik-biliknya berserakan bersama puing-puing reruntuhan.
Gempa dahsyat itu memporak porandakan rumah warga, masjid, fasilitas jalan dan cukup banyak juga menelan korban jiwa. Sayang, tak ada data yang pasti yang bisa dihimpun kala itu.
Kehancuran kawasan Cianjur akibat gempa itu terjadi pada 28 Maret 1897. Banyak rumah dan kediaman warga di kawasan permukiman Tionghoa yang jadi korban.
Ada juga Rumah seorang dokter bernama JLG le Rutte yang bernasib serupa, hancur dan nyaris rata dengan tanah, tak memiliki atap sama sekali.
Berdasarkan sejumlah koran berbahasa Belanda juga menuliskan peristiwa itu. Pada malam hari tanggal 28 Maret hingga pagi hari tanggal 29, gempa masih terasa sangat kuat dirasakan berulang kali di Tjiandjoer. Semua bangunan pedesaan di sana rusak parah dan dievakuasi. Beberapa rumah Eropa dan Cina runtuh, dan hampir semuanya rusak parah, tulis koran tersebut.
Sesar Cimandiri adalah sesar besar tertua yang memanjang dari Teluk Pelabuhan Ratu sampai sekitar Padalarang. Peneliti Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) juga menjelaskan bahwa Sesar Cimandiri terbagi menjadi beberapa segmen yang melewati beberapa daerah salah satunya Cianjur. Sedikitnya ada belasan kali gempa terjadi disana dan yang terbaru adalah 21 November lalu yang menelan ratusan korban jiwa dan ribuan rumah rusak.
