Yogyakarta - Prilly Latuconsina mengajar di Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk kedua kalinya hari Kamis (10/11/2022) ini. Bagaimana gaya Prilly kali ini?
Foto detikEdu
Gaya Prilly Mengajar di UGM untuk Kedua Kali

Dengan memakai atasan berwarna putih dan kain batik berwarna biru kehijauan yang dimodel rok lilit saat mengajar, Prilly bercerita ingin menyesuaikan dengan budaya kental Jogja.
“Hari ini saya ingin berkain karena lagi suka berkain aja. Sekalian kan ini Jogja gitu ya. Saya tu ngerasa kalo di Jogja suasanya sakral. Budayanya lebih kental,”
dengan Foto: (Fahri Zulfikar/detikcom)
“Yang lebih menarik tuh mahasiswa lebih aktif. Mungkin awal-awal masih malu bertanya tapi sekarang, mahasiswa lebih aktif. Karena membahasnya studi kasus jadi pertanyaan mereka buka sekadar tanya-jawab saja tapi kita membahas per satu kasus yang terjadi di industri kreatif, film, entertainment juga,” kata Prilly.
Foto: (Fahri Zulfikar/detikcom)
Adapun studi kasus yang dibahas dalam perkuliah Prilly, salah satunya adalah kasus artis Hollywood yang mengalami cancel culture. “Bagaimana artis Hollywood menghadapi masalah tersebut, dengan strategi komunikasi apa dan bagaimana publisher-nya membuat aktor tersebut bangkit dari cancel culture tersebut,” terangnya. Foto: (Fahri Zulfikar/detikcom)
“Materi yang disampaikan itu lanjutan dari materi (pertemuan pertama) kemarin. Ini kita mempelajari soal media dan crisis handling. Jadi selain mempelajari kajian selebritasnya di sini juga mempelajari bagaimana kita membaca situasi, memitigasi risiko, dan juga menghandle suatu krisis,” ucapnya saat ditemui usai mengajar di Gedung Departemen Ilmu Komunikasi Fisipol UGM, Kamis (10/11/2022). (Foto: Fahri Zulfikar/detikcom)
Prilly mendaftar dalam program tersebut untuk kemudian dicarikan universitas yang sesuai dengan kebutuhan dan keahlian praktisi tersebut. “Karena program praktisi mengajar ini, Program Kampus Merdeka akhirnya saya bisa punya kesempatan mengajar walaupun saya baru lulus S1, karena bisa mengajar sebagai dosen praktisi,” ujarnya.
(Foto:Fahri Zulfikar/detikcom)