Potret UGM Tempo Dulu dari Kampus Dalam Keraton hingga Bulaksumur

Kampus Universitit Negeri Gadjah Mada di Pagelaran Keraton Yogyakarta

Kampus Universitit Negeri Gadjah Mada di dalam kompleks Keraton Yogyakarta tepatnya Pagelaran. Pagelaran merupakan plataran pertama yang terletak tepat di sebelah selatan Alun-alun Utara. Pagelaran merupakan area paling depan, di mana pada masa lampau berfungsi sebagai tempat para abdi dalem menghadap Sultan ketika upacara-upacara kerajaan. Di masa-masa awal, UGM diberi izin memanfaatkan ruangan-ruangan kamar dan fasilitas di lingkungan Keraton Yogyakarta. (Foto: Dok Humas UGM)

Para mahasiswa Fakultas Sastera, Pedagogik, dan Filsafat berfoto di depan fakultas Komplek Ngasem. UGM merupakan gabungan dari beberapa sekolah tinggi yakni Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada, Sekolah Tinggi Teknik, dan Akademi Ilmu Politik yang terletak di Yogyakarta, Balai Pendidikan Ahli Hukum di Solo, serta Perguruan Tinggi Kedokteran Bagian Praklinis di Klaten. Atas kemurahan hati Sri Sultan Hamengkubuwono IX, beberapa bangunan milik Keraton Yogyakarta antara lain Mangkubumen di Kompleks Ngasem dapat dipakai UGM. (Foto: dok. Humas UGM)

Kegiatan perploncoan mahasiswa Kedokteran UGM saat di kampus komplek Ngasem

Wow.. Ini kegiatan perploncoan mahasiswa Kedokteran UGM saat di kampus kompleks Ngasem. Seru juga ya! (Foto: dok. Humas UGM)

Upacara penganugerahan gelar Doktor HC kepada Presiden Republik Indonesia Ir. Sukarno berlangsung di Sitihinggil tanggal 19 September 1951. Sitihinggil terletak dekat Pagelaran di Alun-alun Utara sebagai tempat Sultan saat memimpin upacara kerajaan. Sitihinggil berasal dari bahasa Jawa “siti” yang artinya tanah atau area, serta “hinggil” yang artinya tinggi. (Foto: dok. Humas UGM)

Presiden RI Ir. Sukarno sedang memasang batu pertama Gedung Pusat UGM pada tanggal 19 Desember 1951.

Presiden Ir. Sukarno sedang memasang batu pertama Gedung Pusat UGM pada tanggal 19 Desember 1951 di Bulaksumur. Pendirian ini kampus UGM baru ini juga tak lepas dari peran Sultan Hamengkubuwono IX yang menyediakan tanah keraton atau sultan ground. (Foto: dok. UGM)