×
Ad

Kafe Ini Punya 25 Karyawan Disabilitas, Apa Saja Upaya Adaptasinya?

Callan Rahmadyvi Triyunanto - detikEdu
Senin, 22 Des 2025 11:30 WIB
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Kafe ini sejak awal didirikan diniatkan buat wirausaha sosial, bukan yayasan sosial. Selain mencari keuntungan bisnis, kafe ini bertekad merekrut karyawan disabilitas, utamanya teman Tuli. Apa saja usaha adaptasinya?

Chief Operational Sunyi Coffee, Fernaldo Garcia, akrab disapa Aldo, memaparkan pengalaman perusahaannya dalam membangun ruang kerja yang setara dan inklusif bagi penyandang disabilitas. Sunyi Coffee didirikan dengan komitmen menghadirkan kesetaraan kesempatan kerja antara pekerja disabilitas dan nondisabilitas.

Menurut Aldo, kesetaraan tersebut hanya dapat terwujud apabila seluruh pekerja memperoleh akses, pelatihan, dan peluang kerja yang sama. Ia menegaskan, penyandang disabilitas memiliki kemampuan yang setara dengan pekerja lainnya jika diberikan dukungan yang memadai.

Aldo mengakui bahwa tantangan terbesar justru hadir pada tahap awal pendirian. Untuk memastikan aksesibilitas yang tepat, pihaknya harus berdiskusi intens dengan komunitas disabilitas. Selain itu, tim juga perlu mempelajari bahasa isyarat agar komunikasi dengan calon karyawan dapat berjalan efektif.

"Pada saat awal pembuatan (Sunyi Coffee), kami harus berdiskusi dengan komunitas agar bisa menghadirkan cafe yang aksesibilitas baik, kemudian kami belajar menggunakan bahasa isyarat agar bisa berkomunikasi dengan calon karyawan kami," tuturnya ketika diwawancara detikEdu secara tertulis, ditulis Senin (22/12/2025).

Berbagai bentuk adaptasi lain untuk mendukung pekerja disabilitas di lingkungan kerja tersebut mencakup alat kerja, sistem komunikasi, hingga fasilitas fisik agar seluruh karyawan dapat bekerja secara optimal.

"Alat-alat kerja kami sesuaikan dengan kondisi karyawan, mulai dari mesin kopi yang dapat menyesuaikan penggunanya, penggunaan bahasa isyarat dalam aktivitas sehari-hari, hingga penyediaan fasilitas aksesibel seperti toilet ramah disabilitas, guiding block, dan ramp," jelas Aldo.

Dari sisi ketenagakerjaan, proses rekrutmen di Sunyi Coffee dilakukan secara terbuka dan setara. Informasi lowongan kerja disebarluaskan melalui media sosial dan job portal khusus disabilitas. Seleksi dilakukan berdasarkan kebutuhan dan kualifikasi kerja.

"Rekrutmen kami lakukan sesuai kebutuhan. Setelah itu kami melakukan wawancara dan diseleksi secara kualifikasi yang kami butuhkan," ujar Aldo

Oleh karena itu, Sunyi Coffee berupaya mematahkan stigma yang selama ini masih melekat terhadap pekerja disabilitas di dunia kerja.

"Kami ingin meningkatkan nilai kesetaraan, di mana antara pekerja disabilitas dan non-disabilitas bisa setara. Kami percaya bahwa mereka memiliki kemampuan yang sama jika diberikan akses yang sama, sehingga stigma yang ada selama ini bisa dipatahkan," jelas Aldo.

Aldo menjelaskan bahwa kesetaraan dan inklusivitas menjadi nilai utama yang terus dijaga dalam ekosistem kerja Sunyi Coffee. Setiap individu dinilai berdasarkan kapasitas dan potensinya, bukan pada keterbatasan yang dimiliki.

"Setiap individu dipandang berdasarkan kapasitas dan potensinya, bukan keterbatasannya. Sunyi Coffee juga menjunjung empati, saling menghargai, dan kolaborasi dalam membangun ekosistem kerja yang manusiawi," kata Aldo.



Simak Video "Video: Pemerkosa Gadis Disabilitas di Mamuju Ditangkap Usai Sembunyi di Hutan"

(nwk/nwk)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork