Lulus S3 Tercepat di UGM Hanya 2 Tahun, Ini Rahasia Roro Widya

ADVERTISEMENT

Lulus S3 Tercepat di UGM Hanya 2 Tahun, Ini Rahasia Roro Widya

Cicin Yulianti - detikEdu
Jumat, 31 Okt 2025 08:00 WIB
Roro, lulusan S3 tercepat di UGM
Roro, lulusan S3 tercepat di UGM. Foto: UGM
Jakarta -

Di tengah ribuan wisudawan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang diwisuda pada Selasa (21/10/2025) lalu, ada satu sosok yang mencuri perhatian. Ia adalah Dr Raden Roro Widya Ningtyas Soeprajitno, S Ak.

Siapakah dia? Roro adalah wisudawan Program Studi Ilmu Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM sekaligus lulusan S3 tercepat di gelombang wisuda UGM tersebut.

Roro berhasil menustaskan studi doktor hanya dalam 2 tahun 10 bulan 27 hari. Padahal, rata-rata masa studi doktor di UGM mencapai 4 tahun 12 bulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sangat bersyukur sekali, bisa sampai di tahapan ini," katanya dalam laman UGM, dikutip Rabu (29/10/2025).

ADVERTISEMENT

Konsisten dan Fokus pada Tujuan

Perjalanan Roro menuju gelar doktor dimulai lewat program Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU). Ia menerima beasiswa ini yang memungkinkannya menempuh pendidikan S2 dan S3 sekaligus dalam waktu empat tahun.

Saat ditanyai, mengapa begitu memilih menyelesaikan studinya lebih? Roro mengungkap tak ada alasan khusus, tetapi ia sudah menyusun target agar cepat lulus.

Menurutnya, ia bisa menyelesaikan dengan cepat karena ada tekanan dari beasiswa itu sendiri. Ia juga telah mengenal pola penelitian yang dilakukannya pada S2.

"Selesai dengan cepat adalah tambahan saja, mau lulus cepat, mau lulus lambat, yang penting kita puas," ucapnya.

Manajemen Waktu dan Dukungan Pembimbing

Sebagai penerima beasiswa PMDSU, Roro dituntut untuk menerbitkan tiga artikel terindeks Scopus selama studi. Ia harus menuntaskannya di samping menyelesaikan disertasi.

Sehingga menurutnya beban itu menuntut manajemen waktu dan disiplin yang tinggi. Beruntung, gaya komunikasi dosen di kampusnya mendukung Roro cepat dalam menyusun tesis.

"Jadi saya bisa dibilang beruntung karena bertemu dengan dosen-dosen mendapatkan support serta komunikasi dua arah yang baik," ujarnya.

Akuntansi, Antara Logika dan Keputusan

Meski dikenal sebagai bidang yang penuh angka, bagi Roro, akuntansi bukan hanya soal hitung-hitungan. Ada logika dan pengambilan keputusan di dalamnya.

"Jadi tidak hanya membahas debit kredit saja tetapi juga mengenai pengambilan keputusan dengan sebuah perusahaan, kemudian penerapan suatu program," katanya.

Dalam studinya, Roro meneliti topik yang kini sangat relevan yakni dampak pengungkapan perubahan iklim terhadap daya saing dan nilai perusahaan. Disertasinya berjudul 'Pengungkapan Perubahan Iklim Daya Saing dan Nilai Perusahaan: Peran Lingkungan Hukum'.

Ia meneliti bagaimana perusahaan merespons regulasi keberlanjutan baru, termasuk International Financial Reporting Standard (IFRS) S1 dan S2, yang membahas laporan keberlanjutan dan isu perubahan iklim.

"Sebenarnya ingin melihat respon perusahaan terhadap regulasi yang ada dengan pendekatan ex-post, menggunakan data-data dari tahun sebelumnya," jelasnya.

Kini, Roro tengah melanjutkan langkahnya sebagai peneliti dan pengajar independen. Ia masih aktif menulis bersama profesornya dan membimbing penelitian mahasiswa.

Menurutnya, kunci sukses di jenjang doktor adalah konsistensi, komunikasi yang baik dengan pembimbing, dan semangat untuk terus belajar.

"Lebih memahami kelebihan dan kelemahan sendiri serta semangat fokus pada tujuan utama," pesan Roro.




(cyu/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads