Teliti Temu Kunci, Hermawan Raih Doktor di UB dengan IPK 4,00

ADVERTISEMENT

Teliti Temu Kunci, Hermawan Raih Doktor di UB dengan IPK 4,00

Novia Aisyah - detikEdu
Selasa, 30 Sep 2025 18:30 WIB
Hermawan Raih Doktor di UB dengan IPK 4,00
Hermawan Raih Doktor di UB dengan IPK 4,00. Foto: Universitas Brawijaya
Jakarta -

Indonesia sejatinya tak kekurangan talenta luar biasa. Seperti Dr Muhammad Hermawan Widyananda ini contohnya.

Alumnus Biologi Universitas Brawijaya (UB) ini mendapatkan gelar doktor dengan IPK sempurna 4,00. Hermawan menyelesaikan jenjang magister dan doktoral hanya dalam waktu empat tahun dengan beasiswa Program Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) batch 6.

Tak berhenti di sana, Hermawan telah menghasilkan 53 publikasi internasional yang terdiri dari 13 artikel terindeks Q1, 10 artikel terindeks Q2, dan sisanya Q3 serta H-indeks.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang pasti senang dan lega. Untuk S3 di Biologi ada 10 ujian sidang, dan semuanya harus bernilai A agar bisa meraih IPK sempurna," ujarnya.

Ia menyebut motivasi besar datang dari Rektor UB, Prof Widodo yang ketika itu mendorongnya melanjutkan studi pascasarjana.

ADVERTISEMENT

"Beliau menilai saya punya potensi sebagai peneliti. Selain memberi motivasi, beliau juga menyediakan banyak fasilitas penelitian dan pendanaan. Itu yang membuat saya semakin produktif," jelas Hermawan dalam keterangannya melalui UB pada Selasa (30/9/2025).

Riset Temu Kunci sebagai Antikanker Payudara

Salah satu penelitian Hermawan fokus pada pengembangan kombinasi tiga herbal sebagai antikanker payudara. Penelitian tersebut adalah inovasi yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

Bagi Hermawan, riset ini penuh tantangan, khususnya karena penelitian eksperimental sering mengalami kegagalan.

"Namun di balik ribuan kegagalan tersebut, ada satu keberhasilan. Yang mana itulah yang, alhamdulillah, membawa saya lulus. Dan satu keberhasilan itulah yang membuat kami banyak melakukan luaran di jurnal internasional," kata dia.

Penelitian tersebut telah diterbitkan di Wiley pada 2022, dengan topik temu kunci (Boesenbergia rotunda) sebagai antikanker payudara menggunakan metode bioinformatika inovatif.

Pengalaman Hermawan melakukan riset selama enam bulan di Jepang juga menghasilkan publikasi dalam jurnal Molecules pada 2025 tentang potensi temu kunci sebagai antiinflamasi dan antiobesitas. Pengalaman riset ini menurutnya juga pengalaman yang paling berkesan.

Menurutnya, kunci produktivitas bukan hanya kuantitas, tetapi juga kualitas. Ia berpendapat, jika hanya mengacu pada kuantitas, maka nanti akan ada banyak karya yang dihasilkan, tetapi sitasinya sedikit. Sehingga, selain kuantitas, kualitas juga penting.

Di samping itu, Hermawan juga mengatakan lingkungan riset yang kondusif sangatlah berpengaruh.

"Di Lab Biomol UB sudah dibangun ekosistem riset yang suportif oleh Prof Muhaimin Rifa'i dan Prof Sasmito Djati. Jadi kita ke lab itu tidak stres, gitu. Dengan tujuan yang jelas, kemudian ekosistem riset yang bagus, saya yakin semua pasti bisa untuk menghasilkan banyak publikasi berkualitas," ucapnya.

Penelitian Ada Pasang dan Surutnya

Ia berpesan agar mahasiswa pascasarjana tidak mudah menyerah.

"Mungkin penelitian itu ada pasang surutnya. Pas surut, ya mungkin istirahat dulu ya pas surut ya. Tapi jangan terlalu lama. Karena studi itu ada waktunya ya. S2 itu dua tahun, S3 itu tiga tahun bagusnya. Jalani hubungan yang baik dengan promotornya atau pembimbingnya," pesannya.

Ia juga berpesan agar mahasiswa pascasarjana menjalin hubungan baik dengan promotor atau pembimbingnya. Tak lupa juga ia berpesan untuk tidak lupa menikmati hidup.

Sekarang ini ia melanjutkan peran sebagai research fellow di Pusat Studi Biosistem DRPM UB. Posisi tersebut setara dengan postdoctoral fellow.

Hermawan menargetkan publikasi di jurnal bereputasi tinggi, tak terkecuali Nature.

"Semoga ke depan saya dan rekan-rekan peneliti yang lain bisa menghasilkan publikasi yang sangat bagus. Syukur-syukur nanti bisa publish di Nature. Itu kan ikut mengangkat nama UB juga," katanya.




(nah/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads