Perpustakaan Jakarta Raih Rekor MURI Pencetak Buku Anak Terbanyak Tingkat Provinsi

ADVERTISEMENT

Perpustakaan Jakarta Raih Rekor MURI Pencetak Buku Anak Terbanyak Tingkat Provinsi

Cicin Yulianti - detikEdu
Jumat, 26 Sep 2025 17:30 WIB
Karya Raya 2025 pamerkan 1.850  buku karya siswa SD-SMP
Foto: (Cicin Yulianti/detikcom)
Jakarta -

Perpustakaan Jakarta meraih penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai pencetak buku karya anak terbanyak di tingkat provinsi. Rekor ini diraih lewat pameran literasi Karya Raya 2025.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono mengatakan pameran Karya Raya ini memamerkan sebanyak 1.870 buku karya siswa. Pameran tersebut digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta bersama Kementerian Ekonomi Kreatif di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jl Cikini Raya, Jakarta Pusat pada 6-25 September 2025.

"Karya Raya ini berhasil memperoleh rekor MURI sebagai pencipta karya buku anak terbanyak dalam satu kegiatan di tingkat provinsi. Ini bukan sekadar angka, tapi representasi dari semangat generasi muda yang terus berkarya, menulis, dan bermimpi," ujar Narsuddin di Ruang Teater TIM, Jumat (26/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari jumlah tersebut, 70 persen ditulis oleh anak-anak asal Jakarta. Sementara 30 persen lainnya berasal dari luar Jakarta, bahkan ada juga kontribusi dari anak-anak Indonesia yang tinggal di luar negeri.

ADVERTISEMENT

"Pada hari ini Museum Rekor MURI Indonesia mencatatkan sejarah baru, di mana hal unik terjadi adalah Book A Book dan Perpustakaan Jakarta memecahkan rekornya sendiri di tahun 2025 sebanyak lebih dari 1000 karya buku anak. Pada hari ini terverifikasi ada sebanyak 1870 karya anak," kata perwakilan MURI, Lutvi Syah Pradana.

Penulis Anak adalah Cermin Pemimpin Masa Depan

Kegiatan ini dinilai bukan hanya untuk memajang buku, melainkan menjadi bukti semangat generasi muda untuk menciptakan pengetahuan. Nasruddin menegaskan, anak-anak yang menulis dalam ajang Karya Raya adalah calon pemimpin bangsa menuju Generasi Emas Indonesia 2045.

"Anak-anak yang menulis Karya Raya ini adalah anak-anak yang nanti 20 tahun ke depan menjadi Generasi Emas Indonesia 2045. Mereka bukan hanya membaca, namun juga mencipta pengetahuan ," kata Nasruddin.

Ia berharap ke depannya akan semakin banyak siswa yang percaya diri dalam membuat karya. Menurutnya, meski Karya Raya tidak mengenakan seleksi ketat tetapi karya-karya anak yang dipajang ekspresif dan kreatif.

"Ini bukan sekedar angka Ini merupakan representasi dari semangat generasi muda yang terus berkarya, menulis, bermimpi dan menyampaikan gagasan terkait dengan hal-hal yang mereka catat dalam buku," tambahnya.

Tentang Karya Raya 2025

Diluncurkan pada 2023, Karya Raya hadir sebagai platform kreatif yang memberi ruang bagi anak-anak untuk menulis, menggambar, dan menerbitkan buku mereka sendiri. Hingga kini, program ini sudah melibatkan lebih dari 1.000 anak dari dalam dan luar negeri.

Pada 2025, Karya Raya memperluas jangkauannya dengan berbagai ekspresi kreatif, mulai dari lomba mendongeng Tell-A-Tale, pameran buku, hingga komik karya anak. Semua karya yang dipamerkan memenuhi kriteria minimum tanpa seleksi ketat.

Rata-rata anak menyelesaikan buku dalam 1-2 minggu dengan dukungan orang tua. Proses unggah karya ke situs Karya Raya juga melibatkan digitalisasi serta penyuntingan visual selama 3-8 hari.

Menariknya, anak-anak tidak hanya berkarya, tetapi juga diajak mengubah tulisan mereka menjadi produk yang bisa dipasarkan dan dibagikan ke publik.




(cyu/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads