Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan menegaskan kecerdasan intelektual saja tak cukup untuk membentuk karakter generasi muda di era digital. Generasi Muda harus mengasah akal budi dan mendengarkan suara hati nurani agar tidak dicap sebagai generasi 'Strawberry' yang rapuh menghadapi tekanan hidup.
Hal ini disampaikan Veronica, saat berbicara di hadapan hampir 300 Tanoto Scholars (Sebutan untuk penerima beasiswa TELADAN Tanoto Foundation), dalam acara Tanoto Scholars Gathering (TSG) 2025 yang digelar, di Komplek PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Pangkalan Kerinci, Riau, Rabu (23/7).
"Akal itu intellect, kemampuan. Kita bisa punya IQ tinggi, tapi itu harus ditempelin dengan budi. Artinya, akal budi itu tidak bisa dipisahkan," ujar Veronica dalam keterangan resmi, Rabu (30/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tantangan Generasi Muda di Era Digital
Julukan generasi 'strawberry' pertama kali muncul di Taiwan dan digunakan untuk menggambarkan generasi muda yang tampak hebat, namun cepat 'memar' ketika menghadapi tekanan. Kejadian ini jadi mencuat di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Menurut Survei Nasional Kesehatan Mental Remaja 2024, sebanyak 15,5 juta remaja (sekitar 34,9%) mengalami masalah kesehatan mental. Sementara data Riskesdas 2023 menyebut bahwa 2% penduduk usia diatas 15 tahun mengalami gangguan mental seperti, depresi, skizofrenia, dan kecemasan.
Diketahui, tekanan akademik, paparan media sosial, dan ekspektasi sosial yang tinggi menjadi beberapa faktor penyebabnya.
Veronica yakin mereka memiliki kapasitas yang luar biasa untuk beradaptasi dan berkembang, asal mampu menjaga keseimbangan antara logika dan nurani.
"Kalian sekarang jauh lebih terpapar informasi dari berbagai sumber. Resiliensi kalian harus lebih kuat dari generasi kami dulu. Jangan biarkan emosi kalian melebihi akal sehat," ujarnya kepada para Tanoto Scholars.
Veronica menegaskan bahwa hati nurani harus dijadikan kompas moral dan akal budi sebagai alat navigasi untuk menavigasi tantangan era digital.
Keseimbangan antara Emosi, Nalar, dan Nilai
Veronica juga meningkatkan mahasiswa pentingnya memilah informasi dan menghindari konten sensasional dan emosional. Ia menekankan, pentingnya memperkaya diri melalui bacaan berkualitas dan berdialog dalam ruang yang membangun nilai.
"Kalau mau jadi champion of good, carilah bacaan yang berkualitas. Keseimbangan antara emosi dan akal budi itu penting. Jangan sampai kehilangan akal hanya karena emosi sesaat," tuturnya.
Veronica juga menekankan pentingnya komunitas dan dukungan sosial dalam membentuk karakter dan semangat perubahan. Dalam pandangannya, seseorang tidak bisa menjadi agen perubahan sendirian.
"Kalau kita punya teman yang mendukung moral dan pemikiran kita, satu orang saja bisa memberi dampak. Tapi kalau seribu orang bergerak bersama, dampaknya bisa jauh lebih besar," katanya.
Ia mengajak Tanoto Scholars untuk membangun solidaritas di tengah tantangan zaman, terutama dalam memperjuangkan nilai-nilai kebaikan dan integritas yang saat ini justru semakin dibutuhkan.
Salah satu poin penting dari pidato Veronica adalah seruan untuk speak up. Menurutnya, generasi muda harus berani menyuarakan nilai-nilai kebaikan yang mereka yakini.
"Kalau memang kita harus speak up on behalf of the morality, maka kita harus lakukan. Ini cara kita membuat perubahan," ujarnya.
Dalam konteks inilah, peran Tanoto Scholars sebagai pemimpin muda masa depan diuji. Mereka tak hanya ditantang untuk unggul secara akademik, tetapi juga membawa nilai, dalam sikap, perkataan, dan tindakan.
Tentang Tanoto Scholars Gathering 2025
Perlu diketahui, acara Tanoto Scholars Gathering 2025 berlangsung pada 24-26 Juli 2025 di Komplek RAPP, Pangkalan Kerinci, Riau. Ajang ini diikuti oleh 291 mahasiswa dari 10 perguruan tinggi mitra Tanoto Foundation, seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Universitas Riau, Universitas Hasanuddin, IPB University, Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya, Universitas Mulawarman, Universitas Sumatera Utara.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program TELADAN, program beasiswa S1 dari Tanoto Foundation yang tidak hanya mendukung biaya kuliah tetapi juga memberikan pelatihan kepemimpinan terstruktur selama masa studi, serta pembinaan alumni.
CEO Tanoto Foundation, Benny Lee, menyebutkan bahwa tema TSG 2025, "Becoming The Champion of Good," adalah bagian dari misi besar Tanoto Foundation untuk mencetak pemimpin masa depan yang tidak hanya kompeten tetapi juga berkarakter.
"Filosofi untuk senantiasa membawa dampak positif ini diwariskan oleh pendiri Tanoto Foundation, Bapak Sukanto Tanoto dan Ibu Tinah Bingei Tanoto," ujar Benny.
Program Beasiswa TELADAN Kembali Dibuka
Saat ini Tanoto Foundation kembali membuka pendaftaran Beasiswa TELADAN angkatan 2026, mulai 1 Juli hingga 7 September 2025. Program ini ditujukan bagi mahasiswa semester pertama dari 10 perguruan tinggi mitra Tanoto Foundation.
Mahasiswa yang lolos seleksi akan mendapatkan:
β’ Beasiswa penuh mencakup biaya kuliah dan tunjangan biaya hidup bulanan.
β’ Pelatihan kepemimpinan terstruktur selama 3,5 tahun, dari semester 2 hingga semester 8-hal ini yang membedakan TELADAN dari program beasiswa lainnya.
Penerima beasiswa, yang disebut Tanoto Scholars, juga akan memperoleh berbagai dukungan untuk meningkatkan kepemimpinan dan soft skills, termasuk:
β’ Dukungan finansial tambahan untuk mengikuti kompetisi, konferensi, dan sertifikasi, baik di dalam maupun luar negeri.
β’ Kesempatan mengikuti program pembelajaran jangka pendek, seperti summer course, student exchange, volunteering, dan program lainnya di dalam dan luar negeri.
β’ Kesempatan untuk magang di jaringan industri mitra Tanoto Foundation.
β’ Peluang untuk mendapatkan dana riset dan melakukan penelitian kolaboratif.
Setelah lulus, Tanoto Scholars akan menjadi bagian dari jaringan alumni global Tanoto Foundation yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia dan di dunia.
Tahun ini, mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K) juga dapat mendaftar Program TELADAN, selama mereka terdaftar sebagai mahasiswa semester pertama di perguruan tinggi mitra.
Informasi lengkap dan pendaftaran: bit.ly/JadiTELADAN2026
(anl/ega)