Cerita Mingmar Kirim Uang ke Kampung, Jalankan Lab Komputer untuk 200-an Siswa

ADVERTISEMENT

Cerita Mingmar Kirim Uang ke Kampung, Jalankan Lab Komputer untuk 200-an Siswa

twu - detikEdu
Minggu, 11 Mei 2025 11:00 WIB
Asisten peneliti di MIT, Mingmar Sherpa kirim uang ke kampung halaman di dekat Gunung Everest untuk jalankan lab komputer bagi ratusan siswa di pedesaan setempat.
Asisten peneliti di MIT, AS, Mingmar Sherpa kirim uang ke kampung halaman di dekat Gunung Everest untuk jalankan lab komputer bagi ratusan siswa di pedesaan setempat. Foto: Dok Mingmar Sherpa
Jakarta -

Mingmar Sherpa menyisihkan uang USD 250 (Rp 4,1 juta) setiap bulan dari hasil kerja sebagai asisten peneliti di Amerika Serikat. Uang ini dikirimkan ke kampung halamannya di pedesaan Solukhumbu, distrik Nepal dekat Gunung Everest, untuk menjalankan lab komputer.

Uang itu menutupi biaya gaji guru, listrik, internet, dan ruang untuk mengajar. Ada hampir 250 siswa yang sudah belajar di laboratorium ini, mengenal dasar-dasar skill komputer sebagai bekal masuk dunia kerja.

Mingmar Sherpa

Sherpa adalah sebutan untuk kelompok etnis yang berasal dari daerah pegunungan Nepal dan Tibet. Orang Sherpa dikenal jago mendaki gunung, memandu dan membantu wisatawan yang ingin mendaki Gunung Everest.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Orang-orang di pedesaan Solukhumbu,termasuk orang Sherpa, bergerak di di industri pariwisata. Pekerjaan lain tampak lebih sulit untuk dimasuki.

Mingmar Sherpa sendiri berasal dari desa ini. Seperti anak-anak lain, butuh jalan kaki berjam-jam untuk mencapai RS atau sekolah.

ADVERTISEMENT

Mingmar semasa kecil termasuk merupakan siswa terbaik di kelasnya. Ia juga lulus ujian nasional dengan nilai memuaskan. Ia pun ingin lanjut belajar di sekolah terbaik di Kathmandu, ibu kota Nepal.

Melihat Kesenjangan di Ibu Kota

Di perkotaan, ia mendapati ada banyak orang dari kelas sosial berbeda dan privilege, termasuk akses ke teknologi yang lebih luas. Kesenjangan apa yang ia rasakan di Kathmandu dengan Solukhumbu, kampung halamannya, membekas di kepala Sherpa.

Mingmar lalu mulai bertekad memajukan kampung halamannya berbekal akses ke pendidikan dan teknologi. Mempertimbangkan minatnya di bidang biologi dan kesehatan manusia, ia memutuskan kuliah di AS.

"Jika saya datang ke AS, saya bisa mempelajari keterampilan yang tidak bisa saya pelajari di Nepal. Saya bisa mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah yang ingin saya pecahkan," ucapnya, dilansir laman Massachusetts Institute of Technology (MIT), AS.

Kuliah di AS

Mingmar semula kuliah di University of Alabama di Birmingham. Ia belajar biologi dan bergabung dengan laboratorium penelitian di sana. Kerja di laboratorium, Mingmar mengasah skill dan menemukan kesenangan dalam menekuni penelitian dasar.

"Saya bergabung dengan lab untuk mempelajari sains, tetapi untuk melakukan sains, kita memerlukan keterampilan lain, seperti komunikasi penelitian. Saya mempelajarinya secara tidak sengaja saat bertugas di penelitian," jelasnya.

Mendirikan Lab Komputer

Sebelum membangun lab komputer untuk orang-orang di kampung halamannya, Mingmar terlebih dulu mendirikan The Bright Vision Foundation semasa Covid-19 menjadi pandemi. Lewat yayasan inilah ia lalu mengumpulkan dana untuk mendistribusikan alat pelindung diri (APD), menyediakan layanan perawatan kesehatan, dan mendirikan laboratorium komputer di rumah masa kecilnya.

"Dunia saat ini penuh dengan teknologi dan inovasi, tetapi ada orang-orang baik di komunitas saya yang bahkan tidak tahu tentang komputer," ucapnya.

Untuk mendirikan dan menjalankan lab komputer di kampung halaman, Mingmar dibantu saudaranya yang bertugas sebagai instruktur laboratorium. Sedangkan orang tua Mingmar menyediakan tempat dan mendukung laboratorium tersebut.

Ia berharap, anak muda dari latar belakang yang mirip jadi terbantu lebih siap di bidang teknologi dalam menghadapi dunia global yang maju.

Kerja di MIT

Mingmar kini bertugas sebagai asisten peneliti senior di Martin Lab, Departemen Biologi MIT, AS. Ia mempelajari bagaimana kekuatan mekanis memengaruhi waktu pembelahan sel selama embriogenesis, proses pembentukan dan perkembangan embrio individu di tahap awal setelah pembuahan.

Menurutnya, beraktivitas di lembaga riset intensif seperti MIT membantu dirinya memperjelas tujuan dan pandangannya tentang jalan yang dapat ditempuh untuk mencapai tujuan-tujuannya. Ia sendiri berminat di bidang kepemimpinan, penelitian, dan kesehatan manusia.

Profesor Biologi MIT Adam C Martin, principal investigator untuk Sherpa, menyampaikan penghargaannya bagi keberadaan Mingmar di lab yang tak sungkan mengenalkan budaya asalnya, termasuk lewat makanan dan cerita.

Martin menuturkan, pihak kampus berupaya mendukung international trainee seperti Mingmar mengenal peluang yang tersedia di MIT. Termasuk di antaranya yakni workshop, kolaborasi, jejaring, peluang pendanaan, dan bantuan menuju sekolah pascasarjana.

Mingmar sendiri akan lanjut pendidikan doktoral di bidang ilmu biomedis dan biologi dengan fokus pada biologi kanker di Cornell University pada musim gugur nanti. Ke depannya, ia berencana fokus pada pengembangan kebijakan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.

Membawa Dokter ke Desa

Menurutnya, fokus pada kampung halaman merupakan hal terbaik yang bisa ia lakukan saat ini. Musim semi mendatang, ia berencana menggelar kamp kesehatan dengan mendatangkan dokter ke daerah pedesaan di Nepal.

"Mungkin ada bagian dunia lain yang bahkan lebih rentan daripada Nepal, tetapi saya belum menjelajahinya. Namun, saya mengenal komunitas saya di Nepal, jadi saya ingin membantu meningkatkan kehidupan masyarakat di sana," ucapnya.

Pada kegiatan tersebut, para dokter rencananya akan bertugas memberikan perawatan, serta mengumpulkan data gizi dan kesehatan di berbagai wilayah di negara asalnya.

"Saya tidak bisa, dalam sehari, atau bahkan setahun, meningkatkan kondisi kehidupan masyarakat di komunitas rentan ke tingkat yang lebih tinggi. Tapi saya bisa pelan-pelan meningkatkan standar hidup masyarakat di komunitas yang kurang berkembang, terutama di Nepal," tutur Mingmar.




(twu/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads