Beasiswa BAZNAS, Cahaya Zakat yang Dibawa Generasi Muda ke Berbagai Penjuru Negara

ADVERTISEMENT

Beasiswa BAZNAS, Cahaya Zakat yang Dibawa Generasi Muda ke Berbagai Penjuru Negara

Fahri Zulfikar - detikEdu
Senin, 24 Feb 2025 07:00 WIB
Taqiyya Alka Haqiqy terpilih menjadi delegasi Indonesia dalam program YSEALI Academic Fellowship 2024 yang diselenggarakan oleh pihak US Department State.
Foto: Lembaga Beasiswa BAZNAS/Taqiyya Alka Haqiqy, penerima beasiswa BAZNAS yang terpilih menjadi delegasi Indonesia dalam program YSEALI Academic Fellowship 2024 yang diselenggarakan oleh pihak US Department State.
Jakarta -

Sejumlah mahasiswa berhasil terjamin pendidikannya berkat bantuan dana pendidikan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), melalui program beasiswa yang disediakan. Mereka yang mendapatkan Beasiswa BAZNAS, mampu mengukir prestasi hingga lanjut studi hingga ke luar negeri.

Pada masa Covid-19, ketika banyak orang mengalami kesulitan, beasiswa dari BAZNAS turut membantu mahasiswa yang kesulitan melanjutkan studi.

"Saya menerima Beasiswa BAZNAS tahun 2021 untuk menempuh S1 di Malaysia. Dengan bantuan BAZNAS, masyarakat kalangan menengah (bisa) mendapat kesempatan untuk melanjutkan kuliah, terlebih untuk berkuliah di luar negeri (seperti saya)," kata Taqiyya Alka Haqiqy, seraya mengingat beasiswa yang diterimanya empat tahun silam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terlebih saat Covid, di mana banyak bisnis usaha yang tutup, sehingga ekonomi jadi masalah banyak keluarga untuk melanjutkan pendidikan," imbuhnya.

Kondisi ini menunjukkan bahwa BAZNAS sebagai badan resmi yang dibentuk pemerintah untuk menangani zakat, infak, dan sedekah (ZIS), telah menyalurkan dana untuk membantu umat, termasuk kelompok mahasiswa.

ADVERTISEMENT

Dalam menjalankan tugasnya di bidang pendidikan ini, BAZNAS memiliki lembaga beasiswa yang disebut Lembaga Beasiswa BAZNAS (LBB). Lembaga ini mengelola program yang menyediakan dana pendidikan demi terjaminnya keberlangsungan studi siswa/mahasiswa yang kurang mampu atau miskin.

Program Beasiswa BAZNAS memiliki misi untuk mendukung dan menyiapkan generasi penerus bangsa yang memiliki kedalaman ilmu pengetahuan dan keluhuran akhlak.

"Desain program LBB tidak terlepas dari tujuan pendirian dan dinamika yang terjadi dalam masyarakat. Pun data terkait tentang itu. Upaya agar menjadikan zakat menjadi rukun Islam yang senantiasa tegak seperti rukun Islam yang lainnya," tulis BAZNAS dalam laman resminya.

Beberapa program Beasiswa BAZNAS, antara lain:

1. Beasiswa Cendekia BAZNAS

Beasiswa ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas SDM mustahik pada level perguruan tinggi. Pada 2022, bantuan beasiswa ini mencakup SPP/UKT maksimal Rp2,7 juta rupiah per semester, pembinaan bersama BAZNAS, dan pembinaan bersama mentor daerah.

Beasiswa diberikan maksimal selama 4 semester sejak semester atau sampai dengan kelulusan (jika mahasiswa lulus sebelum semester 8 selesai).

Kategori Beasiswa Cendekia BAZNAS antara lain beasiswa dalam negeri, Albukhary International University, Malaysia, hingga beasiswa kuliah di Timur Tengah, seperti Al Azhar, Kairo, Mesir.

2. Beasiswa Kemitraan BAZNAS

Beasiswa ini dibuka untuk pendistribusian bantuan kepada mustahik dengan bekerja sama dengan beberapa lembaga. Beasiswa diperuntukkan bagi kelompok disabilitas, daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal), hingga muslim minoritas (seperti di Thailand, Bangladesh, dan seterusnya).

3. Beasiswa Riset BAZNAS

Beasiswa ini merupakan penyaluran dana ZIS untuk peningkatan kualitas dan akses pendidikan mustahik. Terutama melalui inovasi dan pengembangan riset mengenai zakat yang perlu dikembangkan.

4. Beasiswa Santri BAZNAS

Beasiswa ini merupakan bantuan untuk persiapan masuk ke perguruan tinggi negeri (PTN) bagi santri aktif berprestasi dan/atau dari kalangan dhuafa yang sedang menempuh pendidikan formal di kelas 12 tingkat Madrasah Aliyah atau sederajat.

5. Beasiswa Ma'had Aly

Beasiswa ini diperuntukkan bagi para mahasantri program sarjana (S1) yang sedang menempuh studi (on-going) di kampus mitra beasiswa BAZNAS.

Menurut laporan dalam situs resminya, total alumni program beasiswa BAZNAS telah mencapai 1.422 orang.

Sampai saat ini, terdapat ratusan kampus mitra beasiswa BAZNAS yang bisa dicek dalam situs resminya. Kampus mitra tersebut tersebar dari ujung Sumatra, Jawa, Kalimantan, hingga Papua.

Termasuk di antaranya mulai dari UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu, UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi, IAIN Metro Lampung, IAIN Pontianak, IAIN Sultan Amai Gorontalo, STEI SEBI, UIN Alauddin Makassar, hingga Universitas Papua.

Selain itu, ada banyak mitra yang termasuk kampus-kampus favorit seperti Institut Teknologi Bandung, IPB University, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, hingga Universitas Indonesia.


Mengenal Zakat, Muzaki, dan Mustahik

Sebelum sampai ke tangan para mahasiswa yang membutuhkan, zakat dipahami sebagai kewajiban yang harus dikeluarkan oleh setiap orang beragama Islam. Ini berbeda dengan infak dan sedekah yang bersifat sebagai sumbangan atau sukarela.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dijelaskan bahwa zakat adalah jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya, menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak.

KBBI juga mengartikan zakat sebagai salah satu rukun Islam yang mengatur harta yang wajib dikeluarkan kepada penerima zakat.

BAZNAS, dalam situs resminya, menerangkan zakat berasal dari bentuk kata "zaka" yang berarti suci, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang. Dinamakan zakat, karena di dalamnya terkandung harapan untuk memperoleh berkah, membersihkan jiwa dan memupuknya dengan berbagai kebaikan (Fikih Sunnah, Sayyid Sabiq: 5).

Sementara menurut Peraturan Menteri Agama No. 52 Tahun 2014, zakat diartikan sebagai harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha yang dimiliki oleh orang Islam untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam.

Zakat yang dikeluarkan dari harta, memiliki syarat seperti barang halal dan diperoleh dengan cara yang halal, serta dimiliki penuh oleh pemiliknya.

Selain itu, zakat juga harus berasal dari harta yang dapat berkembang, mencapai nisab sesuai jenis hartanya, melewati haul, dan pemilik harta tidak memiliki hutang jangka pendek yang harus dilunasi.

Pun zakat juga ada jenisnya. Secara umum zakat terbagi menjadi dua jenis, yakni zakat fitrah dan zakat mal. Zakat fitrah diwajibkan atas setiap jiwa baik lelaki dan perempuan muslim yang dilakukan pada bulan Ramadan.

Kemudian zakat mal dikenakan atas segala jenis harta, yang secara zat maupun substansi perolehannya, tidak bertentangan dengan ketentuan agama.

Contohnya, zakat mal yang terdiri atas uang, emas, surat berharga, penghasilan profesi, dan lain-lain, sebagaimana yang terdapat dalam UU No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, Peraturan Menteri Agama No. 52 Tahun 2014 yang telah diubah dua kali dengan perubahan kedua adalah Peraturan Menteri Agama No. 31 Tahun 2019, dan pendapat para ulama lainnya.

Dalam hal ini, orang yang mengeluarkan zakat disebut muzaki. Kemudian orang yang menerima zakat disebut mustahik.

Sementara dalam konteks penyaluran di bidang pendidikan, melalui program BAZNAS, zakat yang diberikan muzaki telah membantu mustahik dan generasi muda penerus bangsa dalam melanjutkan studi mereka.

Beasiswa BAZNAS, Membantu Mahasiswa di Momen Sulit

Sebagai gambaran, yang terjadi pada masa Covid-19, tak sedikit pelajar yang merasakan kondisi genting. Banyak dari mereka yang terancam putus sekolah atau kuliah.

Selama hampir setahun Covid-19, tepatnya pada Desember 2020, Dana Darurat Anak Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) mencatat 938 anak di Indonesia putus sekolah. Sebanyak 75% di antaranya bahkan benar-benar tak bisa lanjut sekolah akibat pandemi.

Sementara di jenjang pendidikan tinggi, sepanjang 2020, putus kuliah menerpa lebih dari setengah juta mahasiswa. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyebut, angka itu meningkat hampir 50% dari sebelumnya.

Pada masa itu, beberapa hal yang bisa menyelamatkan mahasiswa dari kesulitan biaya antara lain bantuan pemerintah hingga beasiswa-beasiswa. Salah satunya program beasiswa dari BAZNAS.

Terlebih bagi Taqiyya, beasiswa yang diterima pada 2021 itu sangat membantu untuk mencukupi kebutuhan studinya. Mulai dari bantuan biaya kuliah hingga biaya pembelajaran daring.

"Menurut saya sangat amat penting (beasiswa BAZNAS), terlebih saat Covid," ucapnya.

Begitu pun kondisi setelah Covid-19, bantuan pendidikan yang disalurkan BAZNAS kepada mahasiswa, bisa meringankan beban mereka. Penerima beasiswa BAZNAS tahun 2022, Rakyan Krisna Dewangga, menceritakan pengalamannya.

Bagi Rakyan, beasiswa BAZNAS sangat membantu meringankan mahasiswa yang sedang belajar. Tak sekadar memperluas pengetahuan, ia menyebut belajar sebagai ibadah dalam agama Islam.

"Penting sekali karena dana dari umat untuk umat ini bisa sangat membantu meringankan ibadah (belajar) calon-calon cendekiawan yang memang layak dan membutuhkan," kata Rakyan.

"Karena, tahu sendiri, untuk biaya pendidikan tinggi pun juga tidak murah seperti UKT, dana riset, dana nonakademis, dan lain-lain," lanjutnya.

Dalam hal ini, Alivany Ver Khadijah selaku penerima Beasiswa BAZNAS 2023, juga setuju bahwa beasiswa yang ia dapat bisa meringankan studi. Lebih jauh, menurutnya beasiswa BAZNAS juga bisa meningkatkan rasa percaya dirinya untuk mengakses peluang karier yang lebih baik.

"Sangat penting (beasiswa BAZNAS). Karena selain meningkatkan reputasi dan meringankan ekonomi, juga meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi," kata perempuan yang akrab disapa Vany itu.

"Dengan beasiswa (BAZNAS), mahasiswa juga mendapat akses pendidikan berkualitas dan peluang karier yang lebih baik," tambahnya.

Cahaya Zakat sampai ke Berbagai Penjuru Dunia

Tak hanya sekadar membantu biaya pendidikan, program beasiswa BAZNAS turut membawa semangat dan manfaat zakat ke berbagai penjuru negara. Hal ini ditunjukkan oleh mahasiswa penerima beasiswa BAZNAS yang studi di luar negeri atau berprestasi di tingkat internasional.

Taqqiyah, misalnya, mendapatkan Beasiswa BAZNAS kala menempuh studi S1 Albukhary International University (AIU) di Malaysia pada 2021. Ia mengambil jurusan bidang pembangunan sosial (Bachelor of Social Development).

Ia mengaku sangat terbantu dengan beasiswa tersebut. Sebab, beasiswa yang ia dapat mencakup biaya visa, dan tiket return flight. Tak hanya itu, ia juga mendapatkan bantuan biaya kuota internet sebesar Rp200 ribu per bulan selama pembelajaran daring.

"Dengan bantuan BAZNAS, masyarakat kalangan menengah mendapat kesempatan untuk melanjutkan kuliah, terlebih untuk berkuliah di luar negeri. Karena walaupun AIU memberikan beasiswa UKT dan biaya hidup, tapi AIU tidak meng-cover tiket pesawat dan visa," terangnya.

Ia melanjutkan, selain beasiswa yang didapatkan, BAZNAS juga sangat mendukung awardee dalam hal akademik. Misalnya seperti beberapa awardee dapat mengajukan proposal sponsor untuk menghadiri acara award atau conference.

"Dan mungkin tetap terasa berat di beberapa kalangan, tetapi terbantu dengan beasiswa tambahan dari BAZNAS," imbuh Taqqiyah.

Pada 2024, bahkan Taqqiya berangkat ke Amerika Serikat. Ia terpilih menjadi salah satu dari lima delegasi Indonesia dalam program YSEALI Academic Fellowship 2024 yang diselenggarakan oleh pihak US Department State.

Program ini dirancang untuk mengasah kemampuan kepemimpinan melalui interaksi langsung dengan para pakar dan organisasi/komunitas sosial yang ada di Amerika Serikat, yang diselenggarakan di di Portland State University.

Taqiyya Alka Haqiqy terpilih menjadi delegasi Indonesia dalam program YSEALI Academic Fellowship 2024 yang diselenggarakan oleh pihak US Department State.Taqiyya Alka Haqiqy terpilih menjadi delegasi Indonesia dalam program YSEALI Academic Fellowship 2024 yang diselenggarakan oleh pihak US Department State. Foto: Lembaga Beasiswa BAZNAS

Apa yang dilakukan Taqqiya, bukan semata karena ia studi di luar negeri. Sebab, penerima beasiswa BAZNAS dari dalam negeri juga tetap bisa mengukir prestasi hingga luar negeri.

Misalnya yang dialami oleh Rakyan, pelajar asal Universitas Airlangga, Surabaya, yang mendapatkan beasiswa BAZNAS pada 2022. Ia mengaku, beasiswa tak hanya membantu dalam pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT), tetapi juga mendukungnya dalam hal mentoring dan fasilitas koneksi.

"Saya dapat beasiswanya di tahun 2022. Untuk manfaatnya itu ada pembayaran UKT saya full (tergantung kampus penerima manfaat), mentoring, dan fasilitas koneksi lainnya," kenangnya.

Berkat bantuan beasiswa serta tekadnya, ia bisa fokus untuk belajar dan membuat inovasi. Rakyan dan timnya kemudian mengembangkan aplikasi mobile multiplatform (android dan IOS) berbasis kecerdasan buatan (AI).

Aplikasi tersebut bisa membantu orang tua khususnya orang tua dari kalangan milenial dan Gen Z dalam mencegah malnutrisi dan stunting pada anak yang dinamai Nutreamate.

Hasilnya, inovasi tersebut berhasil meraih penghargaan International Silver Medalist Malaysia Technology Expo 2024, yang diselenggarakan oleh Protemp Group pada Februari 2024 lalu. Ini menunjukkan, cahaya zakat telah sampai juga ke negeri tetangga.

Rakyan Krisna Dewangga, penerima beasiswa BAZNAS yang berprestasiRakyan Krisna Dewangga, penerima beasiswa BAZNAS yang meraih prestasi di Malaysia. Foto: Dokumen Pribadi Rakyan Krisna Dewangga

Prestasi juga tak hanya diukir Rakyan. Penerima beasiswa BAZNAS lainnya, yakni Vany, juga mengukir prestasi ke berbagai negara, mulai dari Korea, China, Arab Saudi, hingga Spanyol.

Vany sendiri merupakan atlet panjat tebing yang berasal dari Universitas Negeri Makassar (UNM), jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga. Kala mendapatkan beasiswa dari BAZNAS pada 2023, ia mengaku bisa semakin percaya diri.

"Alhamdulillah saya diberi kesempatan untuk mendapatkan bantuan Beasiswa BAZNAS. Oleh karena itu, rasa percaya diri dan motivasi saya meningkat untuk terus mengejar keunggulan dan meraih prestasi akademis dan nonakademis," ucap mahasiswa yang tengah menyelesaikan skripsi tersebut.

Bukan hanya harapan semata, apa yang Vany katakan benar-benar terjadi. Lulusan SMAN 1 Makassar itu berhasil mengukir prestasi dan mengharumkan nama Indonesia ke berbagai negara.

Sejak menerima bantuan BAZNAS, ada banyak prestasi yang diraihnya. Beberapa yang diukir oleh Vany, antara lain:

1. Peringkat 21 Speed World Record, World Cup Jakarta Indonesia 2023
2. Medali Perak Speed World Record Relay Asian Games Hangzhou 2023
3. Peringkat 7 Speed World Record Neom Beach Games Arab Saudi 2024
4. Peringkat 27 Speed World Record, World Cup Wujiang China 2024
5. Peringkat 10 Speed World Record, World Cup Seoul Korea 2024
6. Peringkat 12 Speed World Record IFSC Madrid Speed
7. Peringkat 17 Speed World Record IFSC Madrid 4 Speed
8. Medali Emas Speed World Record Relay Asean University Games Surabaya 2024
9. Medali Perak Speed World Record Perorangan Asean University Games Surabaya 2024

Alivany Ver Khadijah, penerima beasiswa BASNAS yang berprestasi hingga kancah internasionalAlivany Ver Khadijah, penerima beasiswa BAZNAS yang berprestasi hingga kancah internasional. Foto: Dokumen Pribadi Alivany Ver Khadijah


Dari Muzaki, Melalui BAZNAS, hingga sampai ke Mustahik

Atas prestasi yang diraihnya, Vany mengaku bahwa beasiswa dari BAZNAS telah memberikan banyak manfaat bagi karier pendidikannya. Menurutnya, beasiswa tersebut perlu dilanjutkan agar terus bisa membantu mahasiswa yang membutuhkan.

"Semoga penerima beasiswa BAZNAS yang berprestasi atau lanjut studi ke luar negeri, dapat menjadi role model untuk menginspirasi serta mendongkrak semangat dan potensi mahasiswa untuk meng-explore diri dalam berbagai bidang. Sehingga lebih banyak mahasiswa penerima beasiswa BAZNAS yang berprestasi dalam bidang akademis dan nonakademis," pesannya.

Taqiyya menambahkan, adanya beasiswa BAZNAS penting agar penerima atau calon penerima bisa termotivasi untuk terus tumbuh dan break their limit.

Ia juga berharap, beasiswa ini akan terus berjalan dan mendukung lebih banyak masyarakat.

"Semoga Beasiswa BAZNAS dapat terus berjalan dan menjadi jembatan bagi lebih banyak masyarakat yang berpotensi menjadi pemimpin bangsa dan pembawa perubahan," tuturnya.

Sementara harapan lain juga diungkapkan oleh Rakyan. Ia ingin kuota Beasiswa BAZNAS bisa lebih ditambah agar semakin banyak umat yang merasakan.

Lebih jauh, dalam pandangannya, dana zakat dari umat diharapkan bisa melahirkan generasi penerus yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat.

"Harapannya beasiswa ini terus berlanjut dan mungkin kuota penerima manfaatnya lebih banyak lagi. Sehingga manfaat dana dari umat ini, harapannya bisa kembali lagi dirasakan oleh umat dengan lahirnya generasi-generasi penerus yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat," ujar Rakyan.

Sesuai dengan misi program beasiswa dari BAZNAS, zakat dari muzaki akan dikelola, kemudian disalurkan kepada mustahik dan para mahasiswa yang akan menjadi generasi penerus bangsa dengan kedalaman ilmu pengetahuan.

Pada akhirnya, beasiswa BAZNAS bisa menjadi mercusuar bagi para mahasiswa yang membutuhkan bantuan dana pendidikan. Cahaya zakat pun akan menciptakan keajaiban bagi para muzaki dan mustahik melalui semangat belajar, ilmu pengetahuan, dan prestasi yang terukir.




(faz/twu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads