Guru di Kebumen Buat Program Recycle Kertas, Praktiknya Disebar ke Sekolah Lain

ADVERTISEMENT

Guru di Kebumen Buat Program Recycle Kertas, Praktiknya Disebar ke Sekolah Lain

Novia Aisyah - detikEdu
Senin, 23 Des 2024 08:00 WIB
Guru di Kebumen Buat Program Recycle Kertas
Arif Dwi Hantoro, guru SMAN 1 Kebumen yang buat program recycle kertas. Foto: Novia Aisyah/detikcom
Jakarta -

Guru-guru SMA Negeri 1 Karanganyar, Kebumen memiliki praktik baik yang bisa dijadikan inspirasi guru-guru lainnya di Indonesia. Sejumlah pengajar di sekolah ini mempunyai program recycle kertas yang kemudian turut disebarkan ke puluhan sekolah lainnya.

Ketua project tersebut Arif Dwihantoro, mengatakan program ini berawal dari keresahan banyaknya kertas yang tak terpakai di ruang guru. Hanya berawal dari ngobrol sesama guru, Arif dan timnya pun mewujudkan praktik ramah lingkungan tersebut hingga membagikan ilmunya ke banyak sekolah lainnya.

Arif mengatakan sebelumnya ia bersama rekan dan para siswa kelas 11 banyak belajar dari Kampung Tudung Grujugan Kebumen untuk mempelajari daur ulang kertas. Selain itu, pihaknya juga mengundang tim pemberdayaan masyarakat Politeknik Piksi Ganesha Kebumen sebagai kolaborator.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita panggil (Kampung Tudung Grujugan) sebagai narasumber dan juga tentor. Kita lakukan workshop besar di sekolah. Alat-alatnya kita bawa di sekolah," jelas guru matematika itu kepada detikEdu di lepas acara Graduation Wardah Inspiring Teacher 2024 di Hotel Tara Yogyakarta, Minggu (22/12/2024).

Di sekolah, Arif mengatakan pembuatan bubur kertas dilakukan menggunakan blender.

ADVERTISEMENT

"Alhamdulillah bisa jadi, meskipun dengan alat seadanya. Walaupun dengan alat seadanya, blender itu," ungkapnya.

Project ini diterapkan khusus untuk kelas 11 pada semester 1. Kelak, kegiatan yang sama juga akan diterapkan pada siswa kelas 10 yang naik ke kelas 11.

Ajari 30 Sekolah Lainnya

Arif mengatakan, pihaknya juga sudah melakukan pengibasan kepada 30 sekolah di tingkat SD dan SMP di Kecamatan Karanganyar. Pengibasan, menurut Arif, adalah berbagi praktik baik yang sudah dilakukan, ke sekolah-sekolah lainnya.

Menariknya, pihak yang berbagi ilmu ke berbagai sekolah melalui pengibasan ini adalah siswa-siswi di SMAN 1 Karanganyar sendiri. Arif menyebut, sekolah lainnya juga menginginkan murid-murid mereka bisa langsung praktik.

"Anak-anak kita dari SMA mengisi di SD sama di SMP," ujarnya.

"Rencana ke depannya semoga nanti bisa berlanjut. Kita pengibasan, tapi praktik langsung di sekolah-sekolah pengibas," jelasnya lebih lanjut.

Arif sendiri mengikuti Wardah Inspiring Teacher baru pada tahun ini. Ia mengaku, sebelumnya mengira program ini hanya untuk perempuan.

Namun, setelah melihat unggahan beberapa temannya yang sesama guru, ia jadi tahu bahwa program Wardah Inspiring Teacher ternyata tidak hanya untuk guru perempuan.




(nah/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads