Ini Rahasia Belajar dari Asti Shafira, Ahli Gizi Lulusan Harvard University

ADVERTISEMENT

Ini Rahasia Belajar dari Asti Shafira, Ahli Gizi Lulusan Harvard University

Nikita Rosa - detikEdu
Jumat, 18 Okt 2024 15:30 WIB
Asti Shafira
Asti Shafira. (Foto: Dok. Pribadi Asti Shafira)
Jakarta -

Asti Shafira resmi masuk dalam daftar Anak Bangsa yang berhasil menamatkan studinya di universitas top dunia Harvard University. Seperti apa metode belajar Asti?

Asti merupakan seorang Ahli Gizi di Puskesmas Grogol sebelum bertolak ke Boston, AS, untuk melanjutkan studi S2. Sebelum itu, Asti menamatkan studi S1 di Ilmu Gizi Universitas Indonesia (UI) pada tahun 2018.

Nama Asti naik daun usai konten-konten edukasinya senantiasa menghiasi media sosial. Kepada detikEdu, Asti membagikan tips belajar yang ia gunakan saat menempuh studi S1 dan S2. Penasaran? Simak di bawah ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tips Belajar dari Asti Shafira

Asti menekankan jika sebelum belajar, dirinya memetakan terlebih dahulu apa saja tujuan yang ingin ia capai. Menurutnya lulus mata kuliah merupakan tujuan sekaligus hal penting yang harus ia capai.

"Untuk lulus itu penting. Tapi untuk excel di semua hal tuh nggak mungkin. Jadi make sure you you do most of the things that you're passionate and most interested on," ujarnya kepada detikEdu dikutip Jumat (18/10/2024).

ADVERTISEMENT

Ia mencontohkan dirinya semasa kuliah lebih tertarik pada gizi masyarakat ketimbang gizi klinis. Meski tak terlalu tertarik dengan gizi klinis, ia memastikan agar dirinya lulus di mata kuliah tersebut.

"Ya udah kayak gizi klinisnya harus lulus jangan sampai gak lulus tapi banyakin energi dan fokus ke hal-hal yang memang kita interest jadi kayak kita nggak terlalu ngambang gitu," jelasnya.

Setelah itu, Asti menjelaskan jika penting untuk mengetahui bidang yang kita tekuni. Hal ini juga membuat dirinya bisa lebih efisien dan membantu karier ke depannya.

"Karena gak mungkin kita kayak jadi si paling ahli untuk semua hal gitu, karena pasti kita punya expertise-nya," ujarnya.

Setelah mengetahui hal-hal yang ia sukai, ia akan memberikan waktu lebih banyak untuk menekuni bidang tersebut. Asti tak hanya belajar dari buku saja tetapi juga dari jurnal, komunitas-komunitas, webinar, dan kelas online.

Kemudian terkait metode belajar, Asti menekankan jika metode belajar akan berbeda pada tiap orang. Untuk orang dengan tipe visual seperti dirinya, Asti menyarankan membuat mind map untuk belajar.

Cara Membagi Waktu

Masa kuliah Asti tidak hanya dipakai untuk belajar. Sebagai tulang punggung keluarga, ia harus mengambil berbagai macam pekerjaan.

Inilah yang membuatnya merasa penting membagi waktu. Saat memetakan jadwal, Asti menentukan mana bidang yang harus diprioritaskan.

"Aku bagi yang mana yang prioritas pertama, mana yang kedua mana yang ketiga, keempat. Pertama yang urgent dan important, yang kedua urgent not important, yang ketiga important not urgent, yang keempat not important not urgent. Kalau bisa di eliminasi, eliminasi. Kalau bisadidelegasi, delegasi.Harus tahu energi kita lebih banyak dan lebih efektif di mana," ujarnya.

Fokus juga menjadi hal yang penting. Contohnya ia tidak menyarankan bekerja di saat waktu belajar dan sebaliknya.

"Menurut aku fokus tuh yang utama karena gak fokus udah pasti meleber ke mana-mana. Kayak jadi tanggung jawabnya jadi gak jelas gitu," ujarnya.




(nir/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads