Inovasi hebat kembali digagas oleh putra-putri bangsa. Tiga mahasiswa dari Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil membuat robot pencari korban gempa.
Mereka adalah Muhammad Rafi Rizqi Sandy, Almas Kurnia Alim, dan Alvinanda Dheta Attalariq. Robot ciptaan mereka ini diberi nama Snake Arm Robot.
Robot ini bisa membantu dalam pelacakkan korban gempa bumi. Dijelaskan oleh Rafi selaku ketua tim, robot nantinya menyusuri celah-celah sempit di bawah reruntuhan bangunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan robot ini, kami berharap dapat meningkatkan peluang hidup para korban yang terjebak di bawah puing-puing bangunan saat bencana gempa terjadi," kata Rafi, dikutip dari laman UMM, Sabtu (25/8/2024
Selain itu, robot juga akan bergerak seperti ular. Pergerakan robot seperti ular ini dirancang untuk mempermudah pencarian korban yang terperangkap di bawah puing-puing.
Fitur Robot Pelacak Korban Gempa
Beberapa fitur dari robot ini antara lain kamera, lampu, alat komunikasi, selang oksigen hingga makanan. Menurut Rafi, fitur didesain sesuai kebutuhan korban maupun petugas penyelamat.
Adanya kamera dan lampu senter diharapkan dapat membantu identifikasi situasi dan korban. Sementara oksigen dan makanan untuk menjamin korban selamat tetap hidup.
Selang nantinya akan memasok oksigen ke mulut atau hidung korban. Sedangkan makanan yang tersedia dibuat berbentuk gel agar memudahkan korban menelannya.
"Fitur alat komunikasi diatur untuk mengidentifikasi apakah korban masih memungkinakan untuk berkomunikasi atau tidak. Kemudian, fungsi selang oksigen sebagai pemasok sementara oksigen kepada korban. Sedangkan, makanan yang berbentuk gel untuk memudahkan dikonsumsi oleh korban akan disalurkan melalui selang lainnya," papars Rafi.
Ditambahkan oleh Suwarsono, dosen pembimbing tim mahasiswa, robot dilengkapi juga dengan Continuum Arm Robot. Alat tersebut menjadikan robot memiliki segmen sendi.
Dengan begitu, robot dapat menyusuri celah-celah secara lebih bebas. Layaknya seekor ular meliuk-liuk.
"Saat ini, kami masih fokus pada studi mekanisme gerak robot ini. Ke depannya, kami akan memproduksi robot dengan ukuran yang lebih panjang, sekitar 15-20 meter," katanya.
Potensi Gempa di Indonesia
Berdasarkan data dari Badan Inovasi dan Riset Nasional (BRIN), Indonesia menjadi salah satu negara dengan korban bencana alam terbesar dalam rentang tahun 2000-2018. Ada sebanyak 185.677 korban meninggal akibat bencana alam.
Selama 2023, sudah ada lebih dari 2.000 goncangan gempa yang terjadi di Indonesia. Adapun gempa yang memakan korban paling banyak yakni gempa Palu dan Lombok.
Menurut Rafi, pemerintah perlu menekankan upaya mitigasi dan evakuasi. Meskipun bencana tak bisa dihadang, setidaknya tidak menimbulkan banyak korban.
Begitu pun Suwarsono, ia berharap prototipe Snake Arm Robot ini segera dapat diwujudkan dalam ukuran sesungguhnya. Ia juga yakin robot buatan mahasiswanya bisa membantu petugas penyelamat dalam mencegah angka kematian korban tinggi.
(cyu/nwk)