Prajurit TNI Angkatan Darat yang bertugas di Politeknik Angkatan Darat Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan (Poltekad Kodiklat) TNI AD, Letnan Satu Arh Jeki Saputra berhasil meraih gelar S3 di Universitas Brawijaya (UB) sekaligus sebagai lulusan program doktor terbaik.
Lettu Jeki baru saja menuntaskan kuliah doktoral di Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) UB. Dosen di Jurusan Teknik Elektronika Sistem Senjata Poltekad ini meraih IPK cumlaude yakni 3,81 seperti dikutip dari laman TNI AD.
Disertasi yang disusun oleh Lettu Jeki berjudul "Analisis Penilaian Tingkat Tremor Tangan Penembak Berdasarkan Aspek Pengalaman dalam Latihan Menembak". Penelitian tersebut bertujuan dalam mengukur tingkat tremor penembak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasilnya, ia mengembangkan prototipe alat yang bisa menganalisis tingkat tremor penembak. Dengan adanya alat tersebut, maka ketenangan penembak bisa dievaluasi saat bernafas.
Produk inovasi yang dirancang Lettu Jeki pun bisa dikatakan dapat meningkatkan akurasi serta ketepatan sasaran dalam proses latihan menembak prajurit TNI AD.
Berasal dari Keluarga Kurang Mampu & Pedalaman
Di balik kesuksesannya dalam menempuh pendidikan, ternyata Lettu Jeki berasal dari keluarga kurang mampu. Selain itu, ia juga tinggal di daerah pedalaman Sumatera.
Lettu Jeki mengawali kariernya sebagai prajurit Bintara TNI AD. Keterbatasannya tak menjadikan Lettu Jeki berhenti. Ia terus berjuang di lingkungan TNI hingga berhasil merampungkan pendidikan akademik juga.
Kini, Lettu Jeki menjadi satu-satunya doktor bidang Fisika di TNI AD. Prestasi Lettu Jeki tentunya dapat dijadikan inspirasi bagi prajurit lain maupun mahasiswa yang kini tengah menempuh pendidikan.
Kisah Lettu Jeki bisa menjadi motivasi untuk terus berprestasi. Di balik keterbatasan, siapapun mempunyai peluang untuk mengembangkan kariernya.
(pal/pal)