Cerita Inara dari UI, #AnakDetik di Kampus Merdeka x Transmedia

ADVERTISEMENT

Cerita Inara dari UI, #AnakDetik di Kampus Merdeka x Transmedia

Trisna Wulandari - detikEdu
Senin, 19 Feb 2024 19:00 WIB
Inara detikcom
Foto: Trisna Wulandari/detikEdu
Jakarta -

Inara Arcelia Haryanto resmi menjadi mahasiswa peserta Kampus Merdeka x Transmedia, Senin (19/2/2024). Mahasiswa Sosiologi, Universitas Indonesia (UI) ini mengaku tidak menyangka diterima sebagai Learning and Organization Development (LOD) Intern, Human Capital, detikcom.

Ia menuturkan, posisi ini semula diutamakan untuk mahasiswa prodi psikologi. Berdasarkan pengalaman di sekitar sebelumnya, mahasiswa sosiologi kerap magang antara lain di bidang corporate social responsibility (CSR) dan bidang lain yang terkait masyarakat dan sosial.

"Agak nervous awalnya, tapi I got through," ucapnya tersenyum pada detikEdu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Inara menambahkan, ia sendiri tertarik terjun ke dunia media lewat detikcom karena kerap mengikuti kabar terbaru sehari-hari, baik news maupun via media sosial.

"Sebagai anak kuliahan, nyari-nyari jurnal dan nyari-nyari berita. Dan salah satu yang aku paling trust itu detikcom. Jadi kayak bergantung banyak juga ke media as a person as a student. Dan aku juga senang kerja di sini karena berkesempatan ketemu banyak orang ngelihat hal-hal baru, dan senang bidang-bidang kreatif in general, emang dunia aku di situ," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Persiapan & Seleksi Magang Merdeka di HR detikcom

Untuk diterima sebagai mahasiswa Kampus Merdeka x Transmedia, Inara memulai langkahnya dengan menyiapkan semua berkas di prodi dan kampus. Ia menuturkan, butuh waktu untuk mendapat respons dari pihak prodi maupun kampus sehingga sebaiknya tidak dilakukan dalam waktu mendesak.

Rampung pemberkasan, Inara memaksimalkan peluang diterima dengan melamar ke 22 posisi, sesuai aturan lamaran paling banyak yang dimungkinkan Kampus Merdeka. Ia menuturkan, berkas resume dan portofolio juga disesuaikan dengan posisi-posisi yang dilamar.

Mendapat email undangan ke tahap selanjutnya, Inara lalu menjalani psikotes online tatap muka.

"Ini kayaknya pertama kali aku psikotes yang tatap muka, karena di perusahaan lain ngga tatap muka tetapi disuruh on cam, lalu ada tanda kamera menyala, nggak on cam ngawasin. Cuma detik doang yang ngawasin. I find that really interesting," tuturnya.

Inara menambahkan, ia lalu menjalani proses wawancara bersama HR. Karena melamar di posisi HR, ia menjalani user interview dan HR briefing yang terintegrasi.

"Awalnya ngerasa nggak pede, kayak jawabanku masih bisa diperbaiki, overthinking sebentar," ucapnya.

"Aku nggak expect bakal ditanyain sesuatu--yang sebenarnya ada di CV aku. Cuma aku nggak nyangka bakal di-mention nilai IELTS aku," sambungnya.

Inara menuturkan, ia juga ditanya soal nilai IELTS-nya yang mencapai 8.0. Ia pun diberi study case untuk membuat materi e-learning yang dapat menambah ilmu terkait bahasa Inggris.

"Padahal itu paling bawah di CV. Jadi kuasai CV banget kalau mau masuk internship karena bahkan yang kita nggak expect ditanya ternyata malah ditanya," ucapnya.

Diterima sebagai Learning and Organization Development (LOD) Intern, Human Capital, detikcom, Inara menuturkan dirinya akan belajar tentang platform e-learning karyawan, baik hard skill maupun soft skill. Ia juga akan belajar tentang analisis jabatan, update dan analisis struktur organisasi, membuat survei kebutuhan training karyawan, membantu membuat materi training, dan bidang pengembangan organisasi lainnya.

"Aku kira akan tegang, hubungan ke mentor akan awkward, ternyata nggak. Jadi yang aku expected sejauh ini nggak kejadian. Ke depannya semoga aku makin banyak pengalaman. Karena ini magang pertamaku juga, semoga aku dapat first impression yang bagus tentang dunia kerja, tentang kerja di media, karena I really like media," tuturnya.

Human Capital Section Head detikcom Nanang Supriyatna mengatakan para mahasiswa Kampus Merdeka x Transmedia di HR detikcom akan membantu di bidang Learning and Organization Development , Employer Vision, dan Talent Acquisition. Para mahasiswa juga diharapkan banyak berkontribusi di IT sehingga program HR berjalan optimal.

"Misalnya di Learning and Organization Development, mereka selain membuat training needs analysis, atau kebutuhan training buat karyawan, juga kebutuhan training buat peserta magang sendiri. Karena sebenarnya peserta Magang Merdeka itu juga harus di-develop. Meskipun sudah lulus proses seleksi, tetapi perlu ada development," ucap Nanang.

"Mereka akan ikut beberapa training, misalnya training jurnalistik, bahasa, yang nanti teman-teman HR di Learning dan Organization Development yang membantu fasilitasi, termasuk juga administrasi training," tuturnya.

Nanang mengatakan mahasiswa sosiologi juga dapat berperan di Learning dan Organization Development bersama rekan mahasiswa jurusan psikologi. Ia mencontohkan, treatment terhadap training tidak hanya personal, tetapi kelompok atau departemen dalam organisasi. Dengan latar sosiologi, mahasiswa bisa mendukung treatment sosial, tidak hanya personal atau psikologi seseorang.

Bagi mahasiswa Kampus Merdeka x Transmedia di detikcom, ia mengatakan produktivitas mahasiswa intern akan berkontribusi besar bagi kinerja detikcom. Keberadaan gen-Z juga membantu detikcom maju.

"Misal dari teman-teman jurnalis magang, satu hari memproduksi empat tulisan, dalam 4 bulan 22 hari, sudah berapa artikel yang dia create. Itu memengaruhi produktivitas detikcom. Makin banyak artikel berkualitas, makin banyak yang membaca detikcom," terangnya.

"Keberadaan anak magang menunjukkan bahwa mereka membersamai kerja detikcom Target detikcom meraih pasar, mendapat pembaca gen-Z, didapat ketika kami berinteraksi dengan gen-Z, dengan para mahasiswa," pungkasnya.




(twu/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads