Startup besutan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), INCLUDE Technology, berhasil meraih prestasi internasional. Kali ini, startup tersebut mendapat penghargaan ASEAN Digital Awards 2024.
ASEAN Digital Awards merupakan penghargaan yang diberikan kepada bisnis, organisasi, atau individu yang telah mempelopori produk serta memberikan kontribusi signifikan dalam bidang digital di kawasan Asia Tenggara.
Penganugerahan ADA 2024 dilaksanakan dalam agenda Gala Dinner The 4th ASEAN Digital Ministers Meeting (ADGMIN) di Gardens by the Bay, Singapura, pada awal Februari lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CEO INCLUDE Technology, Singgih Ardiansyah menjelaskan, INCLUDE Technology adalah perusahaan end-to-end smart Internet of Things (IoT) solution yang berfokus dalam mengurangi waktu rusak mesin dan peningkatan efisiensi industri. Tipe perusahaan ini juga merupakan yang pertama di Indonesia.
"Layanan kami berupa rangkaian ekosistem yang dapat membantu mengatasi downtime pada industri dengan memberikan peringatan, data, dan analisis prediktif mengenai kondisi mesin," jelasnya dalam laman ITS, Jumat (16/2/2024).
Singgih menuturkan, perjalanan INCLUDE Technology untuk sampai pada ADA 2024 ini cukup panjang.
Perjalanan Menuju ASEAN Digital Awards 2024
Perjalanan INCLUDE Technology dimulai sejak 2022. Saat itu, tim asuhan dosen Muhammad Nurif berhasil mengamankan juara I kategori Private Sector pada ajang Indonesia Entrepreneur TIK (IdenTIK) 2022. Pencapaian ini membawa INCLUDE Technology mengikuti kurasi hingga terpilih menjadi wakil Indonesia di ASEAN Digital Awards 2024.
Bersama empat finalis perwakilan Indonesia lainnya, INCLUDE Technology berkesempatan melakukan presentasi secara luring di depan 13 juri final pada malam penganugerahan. Startup rintisan mahasiswa ITS ini pun berhasil menyabet penghargaan ASEAN Digital Awards 2024.
Atas capaiannya tersebut, Singgih dan tim berharap sayap inovasi mereka dapat menjangkau berbagai bidang di dunia industri yang luas.
"Semoga inovasi kami dapat terus bermanfaat bagi dunia industri di Indonesia," harap Singgih.
(nir/nwy)