Nugraha Akbar Nurrochmat adalah salah satu penerima beasiswa S3 Eropa, tepatnya di Polandia. Ia diterima di Warsaw University of Life Sciences (SSGW), salah satu kampus pertanian terbaik di Polandia.
Tak main-main, kampus SSGW juga termasuk top 41 menurut lembaga pemeringkatan Quacquarelli Symonds (QS) dalam subjek pertanian dan kehutanan.
"Bagi teman-teman yang ingin melanjutkan S3 di bidang pertanian dan kehutanan, kampus ini merupakan pilihan yang sangat baik. Kampus ini memiliki 5 disiplin ilmu yaitu agricultural sciences, natural sciences, veterinary science, engineering and technical sciences, dan social sciences," ucapnya dalam keterangan tertulis yang diterima detikEdu, Rabu (24/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beasiswa S3 di SGGW Tidak Terlalu Rumit
Nugraha bercerita, bahwa beasiswa S3 di Eropa sebenarnya memiliki syarat cukup mudah dan masih jarang diketahui oleh sebagian besar orang.
Terlebih untuk beasiswa S3 di kampus SGGW, menurutnya, terbilang memiliki persyaratan yang tidak terlalu rumit. Misal hanya menyerahkan sertifikat bahasa Inggris dan persetujuan dari calon dosen pembimbing.
Sertifikat bahasa Inggris TOEFL ITP harus memiliki skor di atas 550 atau IELTS dengan skor di atas 6.0. Meski begitu, skor bahasa Inggris terkadang bisa fleksibel.
"Terkadang, nilai skor bahasa Inggris di bawah besaran tersebut masih dapat diterima," kata lulusan S2 Ilmu Pengelolaan Hutan, Institut Pertanian Bogor (IPB).
"Peluang diterima dalam beasiswa ini terbilang cukup besar, dikarenakan jumlah pendaftar masih sedikit. Dalam satu jurusan, biasanya diterima 1 sampai 3 orang, sedangkan biasanya yang mendaftar hanya 5 sampai 10 orang saja," tambahnya.
Besaran Beasiswa yang Didapatkan
Adapun untuk dana beasiswa yang diberikan, Nugraha menjelaskan bahwa besaran beasiswa di SGGW berkisar 2.600 PLN/bulan (Rp 10 juta/bulan) untuk tahun pertama dan kedua.
Lalu 4.100 PLN/bulan (Rp 15,8 juta/bulan) untuk tahun ketiga dan keempat. Selain itu, terdapat juga dana riset pertahunnya sebesar 2.000 PLN (Rp 7,7 juta). Hal itu masih bisa ditambah beasiswa magang Erasmus+ yang bisa mencapai 800 euro (13,6 juta) per bulannya.
Bantuan beasiswa tersebut terbilang sangat cukup karena biaya hidup di Polandia tidak jauh berbeda dengan di Jakarta. Tempat tinggal di asrama hanya berkisar 600 - 1.300 PLN (2,3 juta - 5 juta) per bulan.
Sementara untuk makan, apabila bisa memasak setiap hari, dapat berhemat hingga 500 PLN/bulan (2 juta/bulan). Kemudian untuk transportasi, apabila menjadi mahasiswa, akan mendapatkan harga spesial sebesar 60 PLN/bulan (Rp 230.000/bulan).
"Kebetulan saya dan istri saya mendapatkan beasiswa, sehingga biaya asrama dapat ditekan. Selain itu, dosen pembimbing juga biasanya memberikan pekerjaan berupa proyek penelitian kepada mahasiswanya untuk menambah uang saku," tutur Nugraha.
Kota yang Indah dan Ramah
Terkait lingkungan kota, Nugraha juga menyampaikan bahwa meski di Eropa, orang Polandia cenderung ramah dan murah senyum, dibandingkan orang-orang dari negara eropa lainnya.
"Walaupun banyak dari orang Polandia tidak terlalu bisa bahasa Inggris sehingga mereka agak sulit untuk membantu orang asing. Terdapat komunitas muslim yang cukup kuat di Polandia," ucapnya.
Bahkan di ibu kota Polandia yaitu kota Warsaw, terdapat 3 masjid besar dan biasa dipakai untuk salat Jumat setiap pekan. Muslim di Polandia diperkirakan mencapai 40.000 orang.
Menurutnya, bagi mahasiswa Indonesia di sana juga akan terbantu karena terdapat komunitas mahasiswa Indonesia seperti PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) dan KAHMI (Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam).
"Kedutaan besar republik Indonesia (KBRI) di Polandia sangat baik dan senantiasa melayani warga negara Indonesia yang sedang tinggal di sini. Teman-teman KAHMI di Eropa sangat baik dan kami sudah seperti keluarga besar," tuturnya.
Bagaimana Cara Daftar Beasiswa di SGGW Polandia?
Sementara itu, Nugraha juga turut menyampaikan informasi bagi mahasiswa Indonesia yang juga ingin melanjutkan beasiswa S3 di SGGW Polandia, antara lain:
1. Pendaftaran beasiswa biasa dibuka pada pertengahan bulan Agustus, dari tanggal 16 - 25 Agustus.
2. Berkas yang harus disiapkan yaitu ijazah S1 dan S2 yang sudah diterjemahkan dalam Bahasa Inggris
3. Surat rekomendasi dari calon dosen pembimbing di SGGW dan sertifikat Bahasa Inggris.
4. Untuk calon dosen pembimbing dapat dicari melalui website SGGW dan mengirim email kepadanya, atau dapat juga bertanya kepada teman-teman mahasiswa yang sedang kuliah di SGGW.
5. Seleksi akan dilakukan dengan dua tahap. Pertama seleksi berkas dan selanjutnya seleksi wawancara. Untuk wawancara akan dilakukan secara daring selama 30 menit, mulai dari presentasi rencana penelitian, sampai diskusi dan tanya jawab.
Untuk informasi lebih lanjut, dapat melihat website www.sggw.edu.pl.
(faz/pal)