Cerita Agus & Yulion, Ukir Prestasi dan Sisihkan Uang Beasiswa untuk Berbagi

ADVERTISEMENT

Cerita Agus & Yulion, Ukir Prestasi dan Sisihkan Uang Beasiswa untuk Berbagi

Cicin Yulianti - detikEdu
Senin, 27 Nov 2023 11:30 WIB
Dua siswa asal Papua penerima beasiswa Adem
Dua siswa asal Papua penerima beasiswa Adem. Foto: Kemdikbud RI
Jakarta -

Lewat beasiswa Afirmasi Pendidikan Menengah (Adem), banyak anak-anak di Papua yang bisa melanjutkan pendidikan. Salah satunya dirasakan oleh Agustinus Yanibire dan Yulion Mirin.

Dengan beasiswa Adem, Agus berkesempatan menempuh pendidikan di SMKN 1 Gianyar, Bali dengan jurusan Teknik Jaringan Komputer (TKJ). Sementara Yulion dapat mengenyam pendidikan di SMAN 1 Melaya, Bali.

"Seusai menamatkan sekolah di SMPN 1 Fayit di Kabupaten Asmat, saya diberi motivasi oleh pihak sekolah untuk mendaftarkan diri ikut seleksi program Beasiswa Adem," kata Agus, dikutip dari laman Kemdikbud, Senin (27/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Temui Hambatan Bahasa dan Budaya

Sebagai warga nonlokal, Agus dan Yulion mengaku sempat mengalami hambatan bahasa dan budaya saat awal bersekolah di Bali. Yulion mengungkap bahwa dirinya tidak tahu soal daerah Bali sebelumnya.

"Awalnya, saya tidak mengetahui ada Provinsi Bali, hanya mengenal daerah Yogyakarta," ucap Yulion.

ADVERTISEMENT

Walaupun sempat kesulitan dalam menangkap bahasa kawan-kawannya, tetapi Yulion merasa beruntung karena teman dan kepala sekolah membantu dan mendukungnya beradaptasi.

"Saat di sekolah, saya menghadapi hambatan budaya dan bahasa yang awalnya membuat saya merasa kewalahan. Namun, seiring berjalannya waktu dan dukungan dari teman-teman dan Kepala SMAN 1 Melaya, saya berhasil beradaptasi dengan lingkungan baru dan bahkan belajar bahasa Bali," kata Yulion.

Begitupun yang didapatkan oleh Agus selama masa penyesuaian dengan lingkungan sekolah. Ia dibantu oleh teman-teman dalam belajar bahasa Bali.

"Banyak teman-teman di sekolah yang membantu saya untuk belajar dan memahami bahasa Bali. Saya juga belajar bagaimana menulis aksara Bali," ucapnya.

Masuk Timnas U-17

Berangkat dari hobinya bermain sepakbola di kampung halaman, Agus memiliki tekad untuk memaksimalkan potensinya tersebut. Sejak ia mengenyam SMP di kampung halamannya, Agus telah banyak mengikuti kompetisi sepakbola.

Berkat prestasinya, Agus mendapatkan sertifikat dan piala. Bahkan, Agus berhasil terpilih ikut seleksi timnas U-17.

"Kemampuan dan bakatnya bermain olahraga futsal, juga membuatnya terpilih masuk ikut seleksi ke dalam tim nasional di bawah usia 17 tahun (U-17) di tahun 2023," tutur Kepala SMKN 1 Gianyar, I Dewa Putu Alit.

Agus pun mempunyai impian lain selain menjadi pemain sepakbola, yakni guru pendidikan jasmani. Ia ingin membagikan ilmu dan pengalamannya kepada generasi di masa mendatang.

Berbagi Alat Tulis kepada Anak-anak Papua

Berbeda dengan Agus, Yulion menginspirasi lewat aktivitas literasi dan sosialnya didi sekolah. Ia mengikuti klub pencinta alam hingga menjadi pegiat literasi.

"Yulion sangat aktif mengikuti kegiatan kesiswaan, semisal siswa pecinta alam (Sispala), bahkan Yulion juga didapuk menjadi Duta Literasi Provinsi Papua," jelas Kepala sekolah SMAN 1 Melaya, Widia.

Tak ingin hanya dirinya yang dapat merasakan pendidikan, Yulion membuat program Alat Tulis Kawan di Pedalaman Papua. Setiap menerima uang saku dari beasiswa Adem, Yulion selalu menyisihkannya untuk membeli alat tulis yang kemudian ia bagikan kepada anak-anak di Papua.

"Saya menerima Rp 2 juta, kemudian saya sisihkan sebagian dana tersebut untuk membuat program bertajuk Alat Tulis untuk Kawan di Pedalaman Papua, program yang ditujukan untuk menyediakan perlengkapan alat tulis sekolah gratis bagi anak-anak usia sekolah di pedalaman Papua," tutur Yulion

(cyu/twu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads