.webp)
Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan global. Ada sekitar 165 juta anak di seluruh dunia yang menjadi penderita.
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada rapat kerja nasional Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), prevalensi stunting di Indonesia pada 2022 adalah 21,6%. Persentase tersebut menurun dari yang sebelumnya pada 2021 sebesar 24,4%.
Menanggapi permasalahan ini, empat mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) menelurkan alternatif pencegahan stunting dengan ekstrak minyak kacang Sacha Inchi. Para mahasiswa ini tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Riset Eksakta (RE) dengan judul "Enkapsulasi Ekstrak Minyak Kacang Sacha Inchi (Plukenetia volubilis) sebagai Alternatif Pencegahan Stunting".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keempat mahasiswa tersebut adalah Alvien Gusti Prasditio, Anis Azkiya Qoulany, Amalia Brilian Sekar Taji, dan Shalsha Putri Mayang Sari. Mereka berada di bawah bimbingan Dosen UNS Asri Nursiwi dan mendapat pendanaan dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Tinggi, Riset, dan teknologi (Diktiristek) Kemendikbudristek.
"Tujuan riset ini adalah mencari formulasi terbaik enkapsulasi mampu mempertahankan dan melindungi kadar omega dan protein pada minyak kacang Sacha Inchi sehingga dapat digunakan sebagai alternatif pencegahan stunting pada anak," jelas Azkiya yang merupakan ketua tim, seperti dikutip dari laman resmi UNS, ditulis Selasa (31/10/2023).
Bahan Alami yang Diprediksi Tren
Minyak biji Sacha Inchi diprediksi akan menjadi tren dalam beberapa tahun ke depan. Pasalnya, bahan ini mempunyai kandungan omega-3 yang tinggi, 48% dari total asam lemak yang ada dalam minyak biji Sacha Inchi.
Sacha Inchi atau Plukenetia volubilis adalah kacang-kacangan yang termasuk dalam famili Euphorbiaceae. Kacang Sacha Inchi berasal dari hutan hujan dataran tinggi di wilayah Andes, Amerika Serikat.
Baca juga: Dosen FTUI Buat Pelumas dari Limbah Timah |
Saat ini Sacha Inchi baru mulai komersil di Thailand, China, Malaysia, Vietnam, Kamboja, dan baru-baru ini di Indonesia. Kacang tersebut mengandung banyak nutrisi yang amat berguna bagi tubuh lantaran terdapat minyak omega-3 sebesar 45,2%, omega-6 sebesar 36,8%, omega-9 sebesar 9,6%, dan lemak jenuh 7,7%.
Menurut Asri Nursiwi, sejauh ini belum ada penelitian lebih lanjut tentang enkapsulasi yang baik untuk menjaga kandungan nutrisi minyak Sacha Inchi.
"Oleh karena itu, penelitian dan pengembangan nutrisi minyak Sacha Inchi yang dienkapsulasi menjadi topik baru yang dapat dipelajari lebih lanjut," ujar Asri.
Tim PKM ini mempunyai tujuan mengekstraksi minyak kacang sacha Inchi untuk memperoleh protein dan omega serta mengetahui aktivitas nutrisi ekstrak minyak Sacha Inchi terenkapsulasi untuk pencegahan stunting.
Pada inovasi yang mereka lakukan ini, tim mengharapkan formulasi terbaik enkapsulasi ekstrak minyak kacang Sacha Inchi yang dapat mempertahankan dan melindungi kadar omega serta proteinnya, sehingga dapat dimanfaatkan untuk alternatif pencegahan stunting pada anak.
(nah/nwk)
