Ngeri, 5 Mahasiswa UB Teliti Pelaku Ritual Pesugihan di Gunung Kawi

ADVERTISEMENT

Ngeri, 5 Mahasiswa UB Teliti Pelaku Ritual Pesugihan di Gunung Kawi

Cicin Yulianti - detikEdu
Jumat, 06 Okt 2023 20:00 WIB
Mahasiswa UB teliti pesugihan di Gunung Kawi
Poster mahasiswa yang tergabung di tim penelitian pesugihan di Gunung Kawi. Foto: UB
Jakarta -

Topik penelitian lima mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) ini agak tak biasa jika dibanding riset lainnya. Mereka mengangkat isu mistis terkait praktik pesugihan.

Melansir laman UB, lima mahasiswa tersebut melakukan ekspedisi dan penelitian mendalam soal praktik ritual pesugihan yang dilakukan sekelompok orang di Gunung Kawi, Malang, Jawa Timur.

Mereka adalah Muhammad Harun Rasyid Al Habsyi, Zulfikar Dabby Anwar, Suntari Nur Cahyani, Anggi Zahwa Romadhoni, dan Andini Laily Putri dari Fakultas Pertanian dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UB dengan dosen pembimbing Destyana Ellingga Pratiwi, SP, MP, MBA.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Telusuri Psikologis Pelaku Pesugihan

Tujuan dari penelitian mereka adalah untuk mencari tahu keterkaitan antara praktik mistisme di Gunung Kawi dengan gangguan mental yakni skizofrenia psikosis. Lebih jauhnya, penelitian dilakukan untuk membuka wawasan masyarakat Indonesia soal topik yang selama ini dianggap tabu.

Gunung Kawi sendiri mempunyai beragam nilai kearifan lokal dan nilai budaya. Tempat tersebut dijadikan sekelompok orang untuk mendapatkan kesaktian, memperdalam ilmu hitam, hingga melakukan pesugihan.

ADVERTISEMENT

Praktik pesugihan di Gunung Kawi pun kerap melibatkan pemberian tumbal karena melibatkan makhluk gaib.

Hasil Penelitian

Kelima mahasiswa tersebut melakukan penelitian dengan mewawancarai sejumlah informan yang pernah melakukan ritual di Gunung Kawi. Tim penelitian mengungkap bahwa beberapa informan banyak yang merasakan pengalaman "tidak biasa" misalnya mendengar hingga melihat sosok gaib.

Salah satu tim penelitian yakni Andini Laily Putri mengatakan bahwa ritual pesugihan tak hanya berdampak pada pelaku namun juga kerabat-kerabatnya.

"Ritual pesugihan Gunung Kawi erat kaitannya dengan kondisi psikis pelaku, bahkan kerabat terdekat pelaku turut mengalami halusinasi", ujar Andini, dikutip dari laman UB, Kamis (5/10/2023).

Salah satu kerabat pelaku yang tidak mau disebutkan namanya merasa bahwa dirinya kerap berhalusinasi dan merasalah hal demikian.

"Tapi kenyataannya, jeda dari melakukan hal itu, satu minggu kemudian kenyataan gitu loh, mau dibilang itu halusinasi atau apa toh memang ada pembuktiannya begitu," katanya.

Tim penelitian terus menganalisis data yang diperoleh. Sejauh ini, temuan awal yang mereka dapatkan adalah adanya keterkaitan yang signifikan antara ritual pesugihan Gunung Kawi dengan kondisi psikologis para pelaku.

Meski demikian, tim penelitian tetap menganggap diagnosis resmi dari para ahli seperti psikiater atau psikolog diperlukan untuk melakukan verifikasi terhadap temuan awal mereka.

Dengan adanya temuan demikian, penelitian tersebut memiliki tujuan untuk bisa memberikan perspektif baru terkait praktik ritual pesugihan di Gunung Kawi secara psikologis. Selain itu, hasil penelitian bisa dijadikan dasar untuk mengembangkan strategi rehabilitasi bagi pelaku pesugihan tersebut.




(cyu/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads