.webp)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI (Kemendikbudristek) baru saja meluncurkan Rapor Pendidikan Indonesia. Dengan adanya rapor yang dapat diakses oleh para pemangku kepentingan, diharapkan membuka seluas-luasnya ruang kolaborasi untuk mendukung transformasi pendidikan di Indonesia.
Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Amich Alhumami mengapresiasi kehadiran Rapor Pendidikan yang dihasilkan dari Asemen Nasional dan beberapa sumber data pendidikan lainnya. Menurut dia, hal ini penting untuk mengukur capaian pembangunan pendidikan di masing-masing daerah maupun di level nasional.
"Menjadi penting Indonesia memiliki asesmen domestik (Asesmen Nasional) yang memiliki pengaruh dan akan sangat membantu untuk kita semuanya, terutama di Bappenas. Asesmen Nasional ini diletakan dalam konteks ukuran pencapaian kinerja pembangunan nasional dan daerah," kata Amich, dalam keterangan tertulis, Selasa (26/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak Mei 2023, Kemendikbudristek RI telah melakukan pemutakhiran platform Rapor Pendidikan bagi satuan pendidikan dan pemerintah daerah. Guna memperluas dampak dan pemanfaatan Rapor Pendidikan, kini Kemendikbudristek RI merilis pula rapor tersebut untuk publik.
Terdapat sebelas indikator utama yang digunakan dalam Rapor Pendidikan untuk memberikan gambaran kualitas pendidikan Indonesia secara menyeluruh, yaitu pengukuran kompetensi dasar literasi-numerasi dan tumbuh kembang karakter, kualitas pembelajaran, iklim keamanan, kebhinekaan, dan inklusivitas, penyerapan lulusan SMK & kemitraan dan keselarasan dengan dunia kerja, persentase PAUD terakreditasi minimal B, serta Angka Partisipasi Sekolah (APS).
"Kami bersyukur karena ketersediaan data dan ketercakupannya sangat lengkap, betul-betul aspek yang sangat mendasar, menjadi kunci bagi siswa untuk mengeksplorasi mengembangkan kemampuan literasi dan numerasi," ujar Amich.
Sebelumnya, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek RI Anindito Aditomo, menjelaskan Rapor Pendidikan ini merupakan hasil integrasi dari berbagai data pendidikan, terutama dari data hasil Asesmen Nasional. Sehingga, Rapor Pendidikan menjadi alat ukur komprehensif yang menyajikan kondisi pendidikan Indonesia guna menggerakkan refleksi dan perbaikan mutu pendidikan.
"Tujuan Asesmen Nasional bukan sekadar mengambil data, memetakan, dan mengukur, tetapi untuk menggerakan perubahan. Supaya bisa menggerakan perubahan, satuan pendidikan dan pemerintah daerah harus mendapatkan hasilnya," kata Anindito.
"Ketika membaca hasil itu, mereka tergerak untuk melakukan sesuatu, inilah fungsi dari Rapor Pendidikan," sambungnya.
Orang tua murid sebagai salah satu warga sekolah, lanjut Anindito, diharapkan dapat terlibat dalam gotong royong, dengan memberi masukan bagi sekolah.
"Jadi ketika kita berdiskusi, sudah fokus bagaimana cara mencapai tujuan yang sama, yaitu agar semua anak Indonesia memiliki kesempatan belajar yang baik," ungkapnya.
Selain itu, masyarakat luas dan para pegiat pendidikan juga dapat melihat capaian kualitas pendidikan Indonesia secara nasional melalui Rapor Pendidikan untuk publik.
"Oleh karena itu, mari bersama-sama manfaatkan Rapor Pendidikan karena semua punya peran dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia," ajak Anindito.
Saat ini, Rapor Satuan Pendidikan telah diakses oleh lebih dari 74 persen satuan pendidikan yang menjadi sasaran target pengguna. Adapun, Rapor Pendidikan untuk daerah telah diakses oleh seluruh pemerintah daerah.
Bagi orang tua dan masyarakat yang ingin melihat Rapor Pendidikan Indonesia dapat mengunjungi laman raporpendidikan.kemdikbud.go.id dan klik tombol 'Lihat Hasil Nasional'.
(ega/ega)
