Cerita Shella, Mahasiswa Magang Merdeka detikcom Incaran HR & Dosen

ADVERTISEMENT

Cerita Shella, Mahasiswa Magang Merdeka detikcom Incaran HR & Dosen

Trisna Wulandari - detikEdu
Selasa, 15 Agu 2023 21:00 WIB
Magang Merdeka
Astrid Meishella memantapkan Magang Merdeka di detikcom di tengah tawaran magang brand kenamaan dan riset ke luar negeri bersama dosen. Foto: detikEdu
Jakarta -

Astrid Meishella tercatat sebagai mahasiswa Communication Studies, President University saat resmi menjadi #AnakDetik di Digital Media Internship detikcom, Magang Merdeka Kampus Merdeka Batch 5 Kemendikbudristek. Shella berhasil menjadi satu dari 190 peserta terpilih di program Kemendikbudristek x detikcom ini, dari total 17.893 mahasiswa pendaftar.

Bergabung dengan detikcom di sisi lain rupanya bukan satu-satunya opsi yang Shella punya. Ia sebelumnya ditawari head hunter salah satu brand kenamaan Tanah Air untuk bergabung di tim media sosial. Tak hanya itu, ia juga bercerita sempat ditawari ikut riset bersama dosennya di luar negeri.

Lantas, bagaimana Shella memutuskan untuk Magang Merdeka di detikcom? Seperti apa pula rekam jejaknya di kampus?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merintis Portofolio

Peminat reportase dan on-camera communication ini menuturkan, ia aktif melamar magang di sejumlah perusahaan media. Berbekal akun LinkedIn, Shella sebelumnya menyusun baik-baik beragam pengalamannya dalam magang jurnalistik, aktivitas organisasi, penyelenggaraan event, hingga pendirian komunitas kampus di portofolio.

Yang tak ia sangka, portofolio tersebut mengantarkannya dihubungi oleh sebuah brand klub olahraga di LinkedIn. Lebih tak disangkanya, ia ditawari magang di bidang media sosial alih-alih jurnalis, penulis artikel, maupun juru kamera.

ADVERTISEMENT

"Best achievement itu kalau menurutku, aku ngediriin satu community, namanya Journeylist. Semua project kampus kita taro di sana, misalnya produksi TV, program TV, itu kita semua post di sana. Aku di sana berperan sebagai founder sekaligus camerawoman dan juga editor. Nah nggak cuma di YouTube, tetapi juga di Instagram. Jadi mungkin karena dilihat dari situ mungkin menggerakkan hati HR-nya, hehe," tuturnya pada detikEdu di Gedung Transmedia, Jakarta.

Pertimbangan Ongkos Riset di Luar Negeri

Tawaran riset bersama dosennya pun muncul jelang bergabung dengan detikcom. Tidak tanggung-tanggung, risetnya akan dilaksanakan di luar negeri.

Namun, pertimbangan biaya menurut Shella bikin ia berpikir dua kali untuk ambil tawaran tersebut.

"Lumayan soalnya biayanya ke luar negeri," tuturnya.

Melamar detikcom

Melamar detikcom pun dicoba Shella lewat program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Batch 5, Kampus Merdeka dari Kemendikbudristek. Kendati sempat ragu dengan peluang lolosnya, Shella kini tercatat resmi bergabung sebagai #AnakDetik dari Magang Merdeka Batch 5.

"Yang aku share, bahwa aku ngelamar ke company, itu cuma detik. Aku share ke orang tua, adik, kakak. Mungkin karena share terus jadi didoain biar cepet lolos, sampai akhirnya keterima," tuturnya tersenyum.

"Ragu, bisa nggak ya masuk. Rezekinya ternyata di sini. Semoga dapat ilmu-ilmu baru yang nggak dapat di kampus, dan semoga dapat relasi yang bener-bener keren dari sesama mahasiswa, juga dari para reporter, dan jurnalis senior," pungkasnya.




(twu/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads