Universitas Kristen Indonesia (UKI) mendapatkan rekor dari MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) atas orasi ilmiah 30 jam tanpa henti. Orasi tersebut dilakukan oleh 70 pakar yang terdiri dari 11 orator bergelar profesor dan 59 lainnya bergelar doktor berbagai universitas di Indonesia.
Acara ini diadakan mulai Rabu (2/8/2023) pukul 08.30 WIB sampai Kamis (3/8/2023) pukul 14.30 WIB. Orasi ilmiah tersebut diselenggarakan dalam rangka Dies Natalis 70 tahun UKI.
"MURI dengan bangga mencatat orasi 30 jam berturut-turut itu sebagai rekor dan mohon maaf kami menyatakan bahwa orasi ini tidak layak dinyatakan sebagai rekor Indonesia, tetapi lebih layak mendapatkan rekor dunia," ujar Senior Relation Manager MURI, Andre Purwandono mewakili founder MURI, Jaya Suprana, Kamis (3/8/2023), dikutip dari Antara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Orasi Rektor sebagai Pamungkas
Rektor UKI, Dhaniswara K Harjono turut hadir menyampaikan orasi sebagai pamungkas ke-70. Dia menyatakan rasa bangga atas pencapaian UKI sebagai kampus pertama yang menyelenggarakan orasi ilmiah selama 30 jam.
"Hasilnya di luar yang kita harapkan, karena ternyata kita tidak hanya mendapatkan rekor Indonesia, tetapi diberikan rekor dunia. Dari mata MURI, belum ada yang seperti ini. Manfaatnya luar biasa, karena kita mau mendorong generasi emas 2045 bisa tercapai," ujar Rektor UKI.
Dia mengatakan, seluruh materi orasi yang sudah disampaikan akan disusun dalam bentuk proceeding, sebab merupakan kumpulan berbagai tema yang relevan dengan situasi di Indonesia. Sebagai contoh, tema tentang deradikalisme; isu keberagaman, toleransi; hukum; ekonomi; pendidikan; dan lainnya.
"Nanti akan kita kumpulkan dalam bentuk proceeding, karena kita harapkan kajian-kajian ilmiah ini bisa mendorong kepastian hukum untuk menyambut Indonesia Emas 2045," jelasnya.
Rektor UKI ini turut menyebut, untuk menyongsong Indonesia Emas 2045, dibutuhkan kolaborasi, kegigihan, dan keberanian untuk merayakan perbedaan.
(nah/faz)