Cerita Mahasiswa Unair Pertukaran Dalam Negeri ke UGM

ADVERTISEMENT

Cerita Mahasiswa Unair Pertukaran Dalam Negeri ke UGM

Trisna Wulandari - detikEdu
Selasa, 25 Jul 2023 11:30 WIB
Mahasiswa PMM Konsorsium Dekan FIB Se-Indonesia
Mahasiswa pertukaran mahasiswa PMM Konsorsium Dekan FIB Se-Indonesia asal Unair di UGM. Foto: Dok Muhammad Yusuf Zaidan
Jakarta -

Muhammad Yusuf Zaidan, mahasiswa Universitas Airlangga (Unair), Surabaya menjajal pengalaman kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Di UGM, Zaidan berkesempatan belajar mata kuliah apapun di jurusan-jurusan Fakultas Ilmu Budaya (FIB).

Zaidan semula mendapat informasi pertukaran mahasiswa dari prodinya di S1 Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya Unair, Surabaya. Program tersebut merupakan Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) dari Konsorsium Dekan FIB Se-Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Program studi yang tak ambil (kuambil) jelas--karena ini pertukaran FIB--ya seputar FIB aja yang diperbolehkan. Untuk jurusannya bebas, nggak ada ketentuan. Pokoknya, semua jurusan FIB dapat diambil," tuturnya, dikutip dari laman Unair, Selasa (25/7/2023).

Ia pun memilih belajar di mata kuliah Migrasi dan Diaspora, Perkembangan Linguistik, dan Pariwisata Religi selama di UGM. Zaidan juga kuliah Sejarah Pedesaan, Sejarah Kontemporer, dan Sejarah Australia. Menurutnya, pilihan mata kuliah tersebut relevan dengan perkuliahannya di Prodi Ilmu Sejarah FIB Unair.

ADVERTISEMENT

Bentuk Ujian Kreatif

Zaidan mendapati, dosennya di UGM membebaskan mahasiswa untuk ujian dalam medium beragam dan tidak ujian tulis. Praktik ini baginya mencerminkan prinsip Kampus Merdeka.

"Mereka membebaskan, mau pakai poster, video, infografis, terserah yang penting masih linier dengan beberapa mata kuliah itu. Itu serunya, jadi kita bisa berkreasi," ucapnya.

Menariknya, bagi Zaidan, mahasiswa juga aktif diskusi. Bahasannya juga termasuk tugas yang segera didiskusikan setelah diberikan dosen.

Para mahasiswa di kampus tandangnya ini juga baginya terasa mendukung. Dengan latar belakang dari beragam budaya dan etnis, mahasiswa UGM menurut Zaidan terasa saling terbuka dan menerima.

Bagi teman-teman yang ingin mencoba pertukaran mahasiswa, menurut Zaidan, penting untuk menyiapkan berkas-berkas pendaftaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) segera. Di samping itu, jangan tunggu info datang saja, tetapi inisiatif cari tahu informasi terbaru.

"Jemput bola, jangan diam saja menunggu informasi datang sendiri," tuturnya.

Berminat ikut pertukaran mahasiswa seperti Zaidan, detikers?




(twu/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads