.webp)
Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) baru saja melakukan pengukuhan guru besar ke-10, pada Selasa, 18 Juli 2023. Uniknya, terdapat dua guru besar yang merupakan pasangan suami istri.
Mereka adalah Prof Dr Pujiharto dan Prof Dr Sri Wahyuni. Mengutip laman UMP, Prof Pujiharto merupakan guru besar bidang Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian sedangkan Prof Sri Wahyuni merupakan guru besar dalam bidang Ilmu Akuntansi.
Melihat kekompakkan dari pasangan tersebut, Rektor UMP, Prof Jebul Suroso menyebut bahwa momen tersebut bisa menjadi inspirasi bagi pasangan lainnya untuk berkarir bersama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengukuhan pasangan suami istri ini akan menjadi motivasi tersendiri. Kerjanya penuh dengan suasana bahagia, saling support, Harapannya ini bisa mempercepat kariernya. UMP memang memungkinkan suami istri berkarier di sini," tuturnya dikutip dari laman UMP, Sabtu (22/7/2023).
Cinta Bersemi di Kampus
Tidak hanya menjalankan karir sebagai dosen di kampus UMP, Prof Puji dan Prof Sri bertemu di kampus yang sama, kemudian saling mengikat janji sebagai pasangan suami istri.
Prof Puji mengaku tak pernah membayangkan dirinya bisa menjadi guru besar di UMP. Lulusan doktor Ilmu Pertanian UGM tersebut kembali mengenang masa meniti karir di UMP bersama sang istri.
"Tak kebayang bisa meraih ini (guru besar). Saya bersama istri meniti karir bersama di UMP, tapi saya masuk duluan," kenangnya.
S2 dan S3 Bersamaan
Prof Sri mengatakan bahwa setelah berjodoh di kampus UMP, mereka kemudian sama-sama melanjutkan studi S2 dan S3. Bahkan, pada masa pengukuhan menjadi guru besar pun, SK mereka keluar secara bersamaan.
"Waktu S2 dan S3 juga bareng, alhamdulillah keluar SK juga bersamaan, ini karunia Allah yang luar biasa. Terharu sekali bisa mencapai seperti ini," tuturnya.
Saat ini mereka dikaruniai tiga orang anak. Prof Sri bercerita bahwa meskipun mereka saling mendukung dalam mengejar karir, tetapi terkadang mereka berkompetisi dalam keilmuan.
Kiprah Akademis
Rektor UMP menyebut pasangan guru besar tersebut masing-masing memiliki kiprah akademis yang baik selama mengajar. Prof Sri menerapkan ilmu yang dimilikinya di tim audit anggaran dan menjadi sebagai kepala audit mutu internal UMP. Begitu pun Prof Puji telah memiliki banyak kiprah akademis pada disiplin ilmu di Pertanian Agrobisnis.
"Tidak mungkin jadi profesor kalau tidak berkiprah, yakni melakukan penelitian-penelitian dan pengabdian. Ini tinggal kita manfaatkan untuk kepentingan publik, seperti pemikirannya dan aksi di masyarakat," ujarnya.
Untuk mendapatkan gelar guru besar ini, Prof Puji melakukan penelitian soal kelembagaan kampungan dan agrobisnis kelompok tani. Kelembagaan tersebut masih belum banyak dimiliki petani di Indonesia dan menjadi hal yang memiliki urgensi dalam pembangunan pertanian di Indonesia.
(faz/faz)
