The Resonanz Children's Choir (TRCC) mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia. TRCC menyabet juara umum (Grand Prix) pada kompetisi paduan suara Internasional, Leonardo Da Vinci International Choral Festival di kota Firenze, Italia.
Diumumkan pada Jumat (14/7), TRCC juga meraih juara kategori D (Children's Choir) dengan nilai 94,3 dan juara kategori G (Popular, Folk, Gospel, Barbershop, Jazz, and Modern Ensemble) dengan nilai 95,5. TRCC juga mendapatkan penghargaan sebagai paduan suara dengan koreografi terbaik.
TRCC merupakan grup berisi 51 penyanyi dengan usia 8-16 tahun. Grup yang dilatih oleh tim pelatih dan konduktor Luciana Dharmadi Oendoen, Rainier Revireino, dan David Hartono Chendra, serta menerima arahan dari Direktur Artistik TRCC, Avip Priatna, itu juga merupakan satu-satunya yang pesertanya terdiri dari anak-anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kompetisi paduan suara internasional Leonardo da Vinci International Choral Festival merupakan kompetisi paduan suara tahunan di kota Firenze, Italia. Kegiatan ini diprakarsai oleh organisasi paduan suara Florence Choral yang kerap menyelenggarakan kompetisi dan festival paduan suara di kota Firenze, Italia.
Ikuti Dua Kategori
Pada kompetisi tersebut, TRCC mengikuti dua kategori, yaitu kategori D - Children's Choir, dan kategori G - Popular, Folk, Gospel, Barbershop, Jazz and Modern Ensembles.
Pada kategori D (Children's choir), TRCC menampilkan tiga lagu plihan bebas terikat yaitu: Mejikuhibiniu, sebuah lagu yang diciptakan khusus untuk koor anak-anak, karya komposer Indonesia Fero Aldiansya Stefanus, lagu Der Psalm 23 karya komposer Austria Franz Schubert, dan lagu Ihauteri Habanerak karya komposer Spanyol David Azurza. Pada kategori ini, TRCC dipimpin oleh konduktor Luciana Dharmadi Oendoen
Sementara pada kategori G (Popular, Folk, Gospel, Barbershop, Jazz, and Modern Ensemble) TRCC menampilkan lagu Guapparia, sebuah lagu karya Libero Bovio yang dipopulerkan oleh penyanyi Italia Mario Merola. Lagu tersebut diaransemen secara khusus untuk TRCC oleh Vatara A. Silalahi.
TRCC juga menunjukkan warna Indonesia dengan lagu tradisional Indonesia yang berasal dari Minang berjudul Tak Tong Tong. Grup memilih balutan kostum yang juga terinspirasi dari baju tradisional Minang.
Bersaing dengan Grup Mahasiswa-Umum
Setelah berkompetisi pada kedua kategori tersebut, TRCC terpilih sebagai salah satu peserta yang maju ke babak Grand Prix untuk berkompetisi bersaing dengan 6 paduan suara lainnya, yaitu Bitung City Chorale, Cantoria Universidad De Puerto Rico en Arecibo, Chamber Choir of The Academy Music - University of East Sarajevo, Kem B'ix, Mahidol University Choir dan North Sulawesi GMIM Male Choir.
TRCC menampilkan dua buah lagu yaitu Gnothi Safton, sebuah lagu berbahasa Yunani karangan komposer Amerika Jim Populis, dan sebuah lagu yang merupakan karya orisinil untuk paduan suara anak, dari komponis Fero Aldiansya Stefanus berjudul 137 Hip Street.
Sempat Latihan Online
Direktur Artistik TRCC, Avip Priatna bercerita, tim TRCC kali ini merupakan angkatan awal yang memulai latihan saat pandemi. Latihan pun banyak dilakukan secara online.
"Saling berkirim video dan tidak bisa mengenal teman sesama timnya secara lebih akrab karena tidak dapat bertemu langsung. Ini adalah pertama kalinya angkatan ini mengikuti kompetisi di luar negeri. Kita semua bersyukur bahwa berkat kerja keras dan semangat yang luar biasa, dengan segala tantangan yang ada, anak-anak ini tetap dapat memberikan hasil yang maksimal," jelasnya.
"Semoga ke depan angkatan baru ini juga dapat melanjutkan tradisi TRCC, yaitu senantiasa membawa harum nama Indonesia di kancah internasional." harapnya.
(nir/nir)