Mobil garapan D'BASE Team dari Bina Nusantara ASO (Binus ASO) School of Engineering kembali berlaga di ajang Shell Eco-Marathon yang tahun ini digelar pada tanggal 4-9 Juli di Pertamina Mandalika International Circuit, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Ajang kompetisi balap mobil ramah lingkungan ini diikuti oleh berbagai mahasiswa di seluruh dunia. D'BASE Team akan berlaga di wilayah Asia Pasifik, Timur Tengah dan Oceania yang diikuti oleh 14 negara termasuk Indonesia.
Dekan Binus ASO School of Engineering, Prof Fergyanto E Gunawan, menjelaskan langkah ini adalah bentuk komitmen sebagai institusi pendidikan dan mendukung pemerintah dalam terciptanya mobil masa depan. Selain itu, kesempatan ini baik untuk mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu yang didapatkan di bangku kuliah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keterlibatan mahasiswa Binus ASO sebagai bentuk komitmen kami sebagai institusi pendidikan dalam mendukung pemerintah menciptakan opsi mobilitas masa depan yang lebih cerdas dan berkelanjutan," ujarnya kepada detikEdu dalam acara Pelepasan D'BASE Team untuk ajang Shell Eco Marathon, Selasa (27/6) di Binus ASO Jl. Alam Sutera Boulevard No.1, Tangerang Selatan.
"Selain itu, ajang ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa menerapkan ilmu yang telah mereka dapatkan dan melakukan uji coba di sirkuit balapan sesungguhnya," tambahnya lebih lanjut.
Gandeng Driver Wanita
Diketahui ada dua kategori lomba yang diujikan yaitu Prototipe dengan tenaga baterai atau listrik dan kategori Urban dengan tenaga mesin berbahan bakar mesin. Tahun lalu, DBASE Team berhasil finish di 5 besar untuk kategori Prototipe dan 12 besar untuk kategori Urban.
Ketua D'BASE Team, Nanda Dwi Rendragraha menjelaskan ada perubahan yang signifikan di tahun 2023 ini. Mobil yang akan diperlombakan tentu saja mengalami perubahan, tetapi tahun ini D'BASE Team menggandeng driver wanita bernama Syerine Eunike.
"Kami fokus menciptakan mobil dengan desain yang efisien, menggunakan carbon fiber di body dan dapur pacu yang baru. Selain itu, kami juga memperkenalkan driver wanita yaitu Syerine di tahun ini," ungkap Nanda.
Ketika ditanya alasan menggunakan pembalap perempuan, Nanda mengungkapkan pihaknya melalui D'BASE Team ingin membuktikan bila di zaman ini wanita bisa menjadi apapun yang mereka mau. Termasuk menjadi seorang pembalap.
"Zaman sekarang tuh wanita bisa juga jadi pembalap. Sebenarnya tidak hanya karena dia wanita, tapi secara objektif Syerin kompeten untuk bidang ini dan juga ini membuktikan wanita itu bisa. Kita tidak ada membatasi siapa yang lebih kuat antara wanita dan pria " tambahnya.
Ia menambahkan, Syerin akan berlaga di kategori Urban Concept Internal Combustion Engine (ICE) yang menggambarkan kondisi mobil masa depan dengan bahan bakar bensin. Penilaiannya berdasarkan keefisienan mobil menggunakan bahan bakarnya lantaran hanya diberikan bensin takaran 350 mililiter.
"Ada batasan-batasan yang menjadi tantangan kami menghadapi kompetensi. Tak hanya dimensi, kita diharapkan untuk membuat mobil yang mampu menggunakan bahan bakar seirit mungkin," sambungnya.
Tantangan Jadi Driver Wanita
Syerine Eunike mengungkapkan tantangan paling besar yang akan dihadapi adalah berkaitan dengan keselamatannya ketika mengemudikan mobil ini. Selain itu, cuaca yang panas menjadi tantangan selanjutnya lantaran di mobil tersebut tidak ada pendingin.
Meski begitu, Syerin menyatakan dirinya sangat tahu apa yang timnya kerjakan. Sehingga ia yakin, ketika berkompetisi nantinya akan berjalan mulus dan berharap mendapat hasil yang diinginkan.
"Dari awal aku sudah tahu dan turut bekerja dalam tim dari awal pembentukan konsep dan mobilnya. Sekarang aku tinggal percaya aja sama tim aku kalau mobil ini bisa lancar dan kita semua selamat," kata Syerin.
Diketahui, dalam acara Shell Eco-Marathon setiap tim akan mengelilingi trek sirkuit sejauh 16 kilometer. Selama tahap pengujian, mobil harus berpacu dengan kecepatan rata-rata 23 kilometer per jam.
Setelah selesai mengelilingi arena balap, tim akan menghitung selisih antara jumlah bakar di awal dan di akhir untuk mengetahui tingkat efisiensi konsumsi bahan bakar setiap mobil.
(pal/pal)