Economis Intelligence Unit (EIU) merilis 10 kota paling layak huni di dunia tahun 2023. Negara mana saja?
Global Liveability Index atau Indeks Kelayakan Huni Global meranking 173 kota-kota di dunia dari 5 wilayah: Asia-Australasia, Amerika Utara, Eropa Barat, Eropa Timur, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Afrika Utara, serta Sub Sahara Afrika. Periode survei dilakukan EIU 13 Februari hingga 12 Maret 2023.
Survei ini menilai kondisi lokasi di seluruh dunia yang memberikan kehidupan terbaik atau terburuk. Peringkat kelayakan hidup EIU ini mengkuantifikasi tantangan yang mungkin dihadirkan untuk sebuah gaya hidup individu di lokasi tertentu dan memungkinkan perbandingan langsung antar lokasi, demikian dilansir dari rilis EIU, Kamis (22/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiap kota diberi peringkat kenyamanan relatif untuk lebih dari 30 faktor kualitatif dan kuantitatif di lima kategori besar: stabilitas, kesehatan, budaya dan lingkungan, pendidikan, dan infrastruktur.
Setiap faktor di kota dinilai sebagai dapat diterima, dapat ditoleransi, tidak nyaman, tidak diinginkan atau tidak dapat ditoleransi. Untuk indikator kualitatif, peringkat diberikan berdasarkan penilaian tim analis ahli dan kontributor dalam kota. Untuk indikator kuantitatif, peringkat dihitung berdasarkan pada kinerja relatif sejumlah titik data eksternal.
Skor tersebut kemudian dikompilasi dan diberi bobot untuk memberikan skor 1-100, dengan 1 dianggap tidak dapat ditolerir dan 100 dianggap ideal. Peringkat kelayakhidupan diberikan sebagai skor keseluruhan dan sebagai skor untuk setiap kategori. Dampak pandemi COVID-19 telah dimasukkan ke dalam skor kelayakan hidup ini dengan beberapa indikator tambahan untuk menilai tingkat stres dan pembatasan ini untuk setiap kota seperti:
β Stres pada sumber daya kesehatan
β Pembatasan acara olahraga lokal
β Pembatasan teater
β Pembatasan konser musik klasik dan modern
β Pembatasan pada restoran, bar, kedai kopi, dan klub malam
β Pembatasan pada lembaga pendidikan
Skor untuk indikator COVID ini dan pengaruhnya dimasukkan ke lima kategori besar yang sudah ada: kesehatan, budaya dan lingkungan, dan peringkat pendidikan.
"Pergeseran menuju normalitas setelah pandemi secara keseluruhan menjadi pertanda baik bagi kelayakan hidup global pada tahun 2023. Pendidikan menjadi lebih kuat dengan anak-anak kembali ke sekolah bersamaan dengan berkurangnya beban secara signifikan di rumah sakit dan sistem perawatan kesehatan, dengan beberapa peningkatan penting di kota-kota di seluruh negara berkembang Asia dan Timur Tengah," jelas Kepala Indeks Kelayakan Huni EIU, Upasana Dutt.
Ketika poros politik dan ekonomi dunia terus bergeser ke arah Timur, imbuhnya, pihaknya berharap kota-kota di wilayah ini naik perlahan ke peringkat kelayakan hidup yang dikategorikan oleh EIU.
"Survei kami telah mencatat skor tertinggi dalam 15 tahun, tetapi perlu kehati-hatian. Dari lima kategori yang dicakup oleh indeks kelayakan hidup kami, hanya stabilitas yang mengalami penurunan peringkat sejak saat itu tahun lalu," imbuhnya.
Di banyak kota, skor stabilitas turun karena kerusuhan sipil yang lebih besar. Di tempat lain, inflasi, ketidakpuasan dengan kondisi kerja dan kekurangan barang sesekali telah memicu pemogokan upah dan protes. Ketegangan pada ketertiban umum dan hambatan ekonomi juga meningkatkan kasus kejahatan di beberapa kota.
"Ini akan terus menjadi risiko untuk masa depan, dengan sebagian besar hambatan ekonomi dan sosial-politik kemungkinan akan berlanjut hingga 2024. Semua ini menunjukkan hal itu, skor stabilitas dalam Indeks Kelayakan Huni kami tidak mungkin pulih dengan cepat," jelasnya.
Berikut 10 kota paling layak huni di dunia 2023 versi EIU
1. Wina-Austria
2. Kopenhagen-Denmark
3. Melbourne-Australia
4. Sydney-Australia
5. Vancouver-Kanada
6. Zurich-Swiss
7. Calgary-Kanada
8. Jenewa-Swiss
9. Toronto-Kanada
10. Osaka-Jepang dan Auckland-Selandia Baru
(nwk/nwy)