Terpopuler Sepekan: Wacana Marketplace Guru, Filosofi Pohon Hayat Logo IKN

ADVERTISEMENT

Terpopuler Sepekan: Wacana Marketplace Guru, Filosofi Pohon Hayat Logo IKN

Nograhany Widhi Koesmawardhani - detikEdu
Minggu, 04 Jun 2023 12:00 WIB
Relief Kalpawreksa Asal : Candi Gunung Gangsir, Jawa Timur Abad : 14-15 M
Foto: (Museum Nasional)
Jakarta -

Mendikbud Nadiem Makarim melontarkan wacana marketplace guru sebagai solusi mengatasi masalah kesenjangan guru di Indonesia. Hal itu dilontarkan Nadiem dalam Rapat Kerja Komisi X DPR RI pada pekan terakhir Mei 2023 lalu. Nadiem melontarkan ide marketplace guru lantaran ada 3 masalah yang membuat rekrutmen guru terkendala.

Pertama, sekolah terkadang membutuhkan guru baru secara realtime karena ada beberapa alasan yang membuat guru sebelumnya berhenti. Di sisi lain, rekrutmen guru saat ini masih dilakukan secara terpusat dalam jangka sekali tiap tahunnya.

Kedua, menurut Nadiem proses perekrutan guru tidak sesuai dengan kebutuhan sekolah. Ia mengatakan bahwa saat ini masih ada siklus yang tidak sinkron antara sekolah dan pemerintah pusat. Ketiga adalah pemerintah daerah tidak mengajukan formasi ASN yang sesuai dengan kebutuhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari penjelasan Nadiem, marketplace guru ini semacam talent pool atau kolam bakat semua guru-guru di Indonesia. Marketplace ini akan memuat database semua guru di Indonesia yang dapat diakses sekolah-sekolah di Indonesia. Sekolah-sekolah yang membutuhkan tenaga guru bisa melihat semua data ini, mencari siapa saja yang bisa menjadi guru dan bisa diundang mengajar di sekolahnya.

"Marketplace untuk talent guru, di mana akan ada suatu tempat di mana semua guru-guru yang boleh mengajar masuk ke dalam sebuah data base yang bisa diakses oleh semua sekolah yang ada di Indonesia," terang Nadiem.

ADVERTISEMENT

Wacana ini sudah didiskusikan Kemendikbud dengan Kemenkeu, Kemendagri dan Kemenpan-RB dalam membuat solusi atas ketiga permasalahan tersebut. Wacana marketplace guru ini menjadi artikel paling banyak dibaca di detikEdu pada sepekan ke belakang.

Ada pula Presiden Jokowi yang meluncurkan logo Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang melambangkan pohon hayat. Bila ditelusuri, pohon hayat sudah ada di masyarakat pra-sejarah di Indonesia terkait dengan kepercayaan animisme-dinamisme. Seiring kepercayaan dan budaya di Nusantara yang berkembang, pohon hayat juga ada dalam filosofi era Hindu-Buddha hingga Islam di Nusantara. Terbukti, pohon hayat terukir sebagai relief di beberapa candi Hindu-Buddha di Nusantara.

Apakah pohon hayat itu mitos atau nyata, beberapa sejarawan dan ilmuwan mengidentifikasi pohon hayat adalah pohon keben, pohon beringin hingga pohon bodhi. Filosofi pohon hayat dalam budaya dan kepercayaan Nusantara juga menjadi salah satu artikel terpopuler detikEdu.

Selengkapnya, berikut 10 artikel terpopuler sepekan detikEdu periode 28 Mei hingga 3 Juni 2023:


1. Mendikbud Siapkan Marketplace Guru, Seperti Apa?

2. Daftar Jurusan Kuliah dengan Peluang Kerja Tertinggi di Indonesia

3. Seleksi Mandiri UI Jalur Nilai Rapor: Syarat, Biaya, dan Cara Daftar

4. Cek Pengumuman UTBK 2023, Ketik Nomor Peserta dan Tanggal Lahir

5. Seleksi Mandiri di 5 PTN 2023 Ini Tidak Perlu Bayar Uang Pangkal, Mana Saja?

6. Pendaftaran PPG Dalam Jabatan 2023 Segera Dibuka, Ini Persyaratannya

7. Ramai-ramai Gen Z Amerika Lakukan Tren Tinggalkan Smartphone, Apa Alasannya?

8. Pendaftaran Sekolah Staf Presiden 2023 Masih Buka, Begini Syarat-syaratnya!

9. Jadi Logo IKN, Pohon Hayat dalam Budaya Nusantara Mitos atau Nyata?

10. Perempuan Pertama Pemenang Nobel Punya Peti Mati Tidak Biasa, Mengapa?




(nwk/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads