Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menggelar wisuda pada Sabtu (27/5/2023) lalu. Dari ribuan wisudawan, terdapat salah satu lulusan program S1 Psikologi yang meraih predikat Cum Laude, yakni Rafli Sodiq Bagaskara.
Melansir laman UNY, pria kelahiran 27 Maret 2001 ini tersebut mendapatkan IPK hampir sempurna yakni 3,96. Ia juga menyelesaikan pendidikan S1 Psikologi selama 3,5 tahun.
Sodiq mengaku bukan sosok siswa yang pintar semasa SMA karena nilai rapornya lebih sering 'di bawah'. Sodiq bercerita, ia hampir selalu remedial di mata pelajaran Biologi, kecuali pada bab respirasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, Sodiq mendapati dirinya sebaga seorang bibliophile, orang yang senang sekali membaca buku. Sehari-hari, sambungnya, ia gemar membaca karya fiksi atau nonfiksi.
Bagi Sodiq, kesukaan membaca buku sejak SD mengantarkan ia menemukan minatnya terhadap psikologi. Selama sekolah, ia mengaku lebih banyak menghabiskan waktu istirahat di perpustakaan.
"Saya sudah biasa menghabiskan waktu istirahat di perpustakaan sejak sekolah dasar. Bahkan ketika masuk SMA, saya aktif di ekstrakurikuler Jurnalistik. Kebiasaan saya membaca buku ini, membawa saya pada satu bidang studi yang pada akhirnya membuat saya jatuh cinta, psikologi" ujarnya.
Saking cintanya pada dunia psikologi, Sodiq tidak memasukkan pilihan ke-2 maupun ke-3 saat mendaftar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Aksinya mendapat teguran dari orang tua dan guru BK karena kukuh terhadap pilihannya di Psikologi UNY saja. Keteguhan Sodiq pada minatnya berbuah saat dinyatakan lulus di S1 Psikologi UNY.
Menuliskan Gagasan dan Meneliti
Menurutnya, membaca juga membantu menemukan fokus penelitian yang ia minati, menorehkan prestasi, dan menikmati setiap momen ketika berproses dan belajar di jenjang kuliah.
Menyadari minatnya yang tinggi terhadap dunia tersebut, Sodiq giat ikut lomba bertema psikologi. Bagi Sodiq, momen-momen saat tak meraih gelar juara jadi ruang refleksi.
"Saya disadarkan oleh dua hal, pertama, untuk pertama kalinya saya dibuat terpukau melihat seseorang mempresentasikan gagasannya dengan menggebu-gebu tepat di depan mata saya sendiri. Kedua, saya sadar bahwa semua proses ini bermuara pada satu keinginan: saya ingin tahu rasanya menang," pungkasnya.
Meski berkali-kali tak menang, ia akhirnya meraih juara 2 Bidang Psikometri dalam Temu Ilmiah Nasional Mahasiswa Asosiasi Psikologi LPTK II dan juara 1 Gagasan Tertulis FIP JIP.
(twu/twu)