Wilmar terus berupaya untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) masa depan dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit. Adapun realisasinya melalui pendidikan kejuruan (vokasi) yang mengutamakan keterampilan dan keahlian khusus sesuai kebutuhan industri.
Agronomy Coordinator Environment Management Unit (EMU) - Research and Development (R&D) PT Mustika Sembuluh, Wilmar Central Kalimantan Project Sukarman mengatakan dalam pendidikan vokasi diperlukan tenaga pengajar yang tidak hanya paham terhadap teori namun juga pengaplikasiannya di lapangan.
Sejak 2018, pria asal Pati, Jawa Tengah itu telah mengajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ambarwati Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur. Materi yang disampaikan berupa pembukaan lahan, penanaman bibit dan kelapa sawit, perawatan tanaman belum menghasilkan (TBM) dan tanaman menghasilkan TM, serta panen dan transportasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, ia turut membantu mendesain master plan, pembaruan kurikulum, serta mengajar pramuka dan ekstrakurikuler.
"Karena keterbatasan waktu, saat ini saya lebih fokus transfer knowledge kepada guru karena lebih efisien, apa yang disampaikan akan diteruskan ke siswa," kata Sukarman dalam keterangan tertulis, Rabu (19/4/2023).
Kemudian di tahun yang sama, Sukarman memulai debutnya sebagai dosen di Universitas Darwan Ali. Bahkan ia sempat dinobatkan sebagai dosen terbaik. Selain Sukarman, ada 14 karyawan Wilmar lainnya yang membantu menjadi dosen di universitas tersebut dengan tidak mengganggu jam kerja.
"Kegiatannya mengajar bertambah pada 2021 mendampingi SMK Kertapati, Sembuluh, Kabupaten Seruyan. Turut membantu beberapa SMP sekitar untuk mengisi motivasi dan membimbing karya ilmiah yang salah satunya meraih juara dua nasional dalam Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2018," ungkapnya.
Berdasarkan pengalamannya mengajar, program tersebut mendapatkan respon positif dari sekolah, kampus, pemerintah desa, dan masyarakat karena perusahaan bersedia berbagi ilmu serta kompetensi sehingga lulusannya siap kerja.
Menurutnya, perkebunan sawit adalah salah satu sektor yang banyak beroperasi di Kalimantan Tengah. Wilmar adalah satu perusahaan yang banyak menjadi incaran lulusan SMK atau universitas untuk bekerja.
"Perusahaan ada kewajiban merekrut masyarakat lokal, sehingga dengan berbagi ilmu kami bisa merekrut kandidat sesuai dengan kebutuhan," ungkapnya.
Saat ini, Wilmar menjadi perusahaan yang melaksanakan program vokasi perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kotawaringin Timur dan Seruyan.
"Berharap ke depan akan semakin banyak perusahaan yang turut berkontribusi dalam vokasi agar semakin banyak masyarakat lokal yang memiliki skill mumpuni dalam industri kelapa sawit," jelasnya.
Mengajar adalah Tanggung Jawab
Kesibukan bekerja tidak membuat semangat mengajar Sukarman padam. Menurutnya, mengajar merupakan kegiatan yang mampu menghadirkan banyak manfaat bagi masyarakat.
"Mengajar itu bagian kesadaran dan tanggung jawab, agar ilmu bermanfaat bagi masyarakat," katanya.
Ia menjelaskan sejak bergabung dengan PT PT Mustika Sembuluh pada 2012, dirinya telah mendapatkan tiga gelar Pendidikan yakni dua gelar pasca sarjana di STIE ISM Tangerang dan Instiper Yogyakarta. Kemudian mendapatkan gelar doktor di Universitas Lambung Mangkurat dan menjadi wisudawan terbaik untuk program studi doktor. Saat ini, Sukarman telah diterima pada program postdoctoral di Universitas Gadjah Mada dan Universitas Kyushu, Jepang.
"Saya mengapresiasi perusahaan yang telah memberikan kesempatan dan dukungan dalam pengembangan diri," tutupnya.
(fhs/ega)