Inovasi tiga mahasiswa Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik (DTE FT) UI ini menyabet juara nasional kompetisi tahunan L'OrΓ©al Indonesia Brandstorm 2023 dan bersiap ke kompetisi tingkat internasional, menyisihkan lebih dari 1.600 mahasiswa dari universitas lain di Indonesia.
Para mahasiswa inovator PERFY terdiri dari Alvin Filipi (2019), Julieta Hermawan (2019), dan Evelyn Velencia Febita (2020).
Tim mahasiswa Cakrawala dibimbing Dosen Prodi Teknik Biomedik DTE FTUI Dr Eng Mia Rizkinia, ST, MT dan Siti Fauziyah Rahman, ST, MEng, PhD.
Gagasan 1 Parfum 1.000 Aroma Mahasiswa FT UI
Mia menuturkan, gagasan inovasi sistem parfum berbasis teknologi ini berawal dari hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa 85% orang ingin tampil wangi saat berada di luar.
Lebih lanjut, penelitian tersebut mengungkap bahwa banyak orang yang memiliki koleksi parfum lebih dari satu dengan aroma berbeda untuk acara yang berbeda.
Dari situ, tim mahasiswa UI mulai menggagas pembuatan satu sistem formulasi parfum berbasis teknologi digital yang bisa menghasilkan wangi berbeda-beda sesuai pilihan pengguna. Gagasan sistem wewangian PERFY ini diwujudkan dalam rupa alat PERFY dan PERFY App.
Cara Kerja Formulasi Aroma
Evelyn menjelaskan, aplikasi PERFY dapat memberikan rekomendasi parfum atau wewangian terpersonalisasi atau sesuai kebutuhan tiap pengguna dengan memanfaatkan Natural Language Processing (NLP) dan artificial intelligence (AI) generatif dari GPT-4.
"Cara menggunakan aplikasi ini sangat mudah. Pertama, pengguna dapat membuka aplikasi dan mengklik fitur Make My Personalized Scent di tampilan awal. Kedua, menjawab pertanyaan untuk menentukan profil diri," tuturnya dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (2/3/2023).
"Ketiga, memberikan informasi tentang diri secara detail untuk mengetahui aroma parfum yang dibutuhkan. Keempat, akan ditampilkan berbagai pilihan wewangian parfum yang sesuai dengan kebutuhan," sambungnya.
Teknologi Mixer Parfum
Sementara itu, PERFY adalah alat pencampur wewangian dengan ekosistem internet of things (IoT).
Menurut Mia, perangkat ini unggul dalam hal menyediakan 1 mixer parfum yang bisa ekstraksi hingga 1.000 aroma, terkoneksi melalui bluetooth ke app PERFY, produk bebas dari uji coba ke hewan (animal testing) dan ramah lingkungan.
Ia menambahkan, perangkat PERFY juga mudah dibawa dan tombol push spray-nya lebih lebar.
Mia mengatakan, PERFY juga menekankan keunggulan dalam mode inklusivitas. Dalam hal ini, perangkat tersebut punya mode navigasi dengan AI dan teknologi Computer Vision (CV) serta mode bebas genggam.
Dengan demikian, para pengguna, khususnya dengan keterbatasan fisik, bisa berinteraksi dengan perangkat PERFY tanpa menyentuhnya secara langsung.
"Sistem yang menggabungkan teknologi digital dan formulasi wewangian fisik untuk menawarkan sistem wewangian lebih lengkap kepada pengguna. PERFY memiliki dua keunggulan, yaitu dari segi aplikasi dan perangkat yang juga ramah untuk teman-teman difabel," tuturnya.
"Idenya mengusung nilai inklusivitas dan feasibilitas dengan GUI (graphical user interface) yang dapat menjangkau teman-teman difabel dengan teknologi eye tracker, speech recognition, dan NLP untuk personalized perfumed sehingga mereka berhasil merebut juara nasional. Semoga sukses di level Asia dan dunia nanti," sambung Mia.
Perwakilan RI ke Tingkat Internasional
Mia menuturkan, para mahasiswanya yang kreatif dan pekerja keras tersebut merampungkan proyek kompetisi ini dalam waktu sebulan. Eksekusi gagasan unik tersebut dikebut di sela kesibukan skripsi, design project, dan magang.
Setelah meraih gelar National Winner Indonesia L'OrΓ©al Brandstorm 2023, tim mahasiswa UI ini akan mewakili Indonesia di L'OrΓ©al Brandstorm 2023 tingkat internasional.
Kompetisi L'OrΓ©al Brandstorm tahun ini mengangkat tema Crack the New Codes of Beauty. Para peserta harus mengkolaborasikan teknologi dan kecantikan melalui augmented reality (AR), virtual reality (VR), dan artificial intelligence (AI), serta Metaverse.
Tim mahasiswa UI menggunakan teknologi sebagai alat utama dalam inovasinya, dengan menggabungkan teknologi digital dan wewangian fisik.
Upaya ini rupanya turut mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goal (SDG) 9, yaitu industri, inovasi, dan infrastruktur. Dalam hal ini, PERFY memanfaatkan teknologi untuk mendukung perkembangan industri kecantikan global berkelanjutan.
Alvin menuturkan, setelah menjalani hackathon online sepanjang April dengan fasilitasi dari L'OrΓ©al Indonesia, timnya diharapkan lanjut memfinalisasi ide ini untuk babak semifinal perlombaan di bulan Mei.
"Lalu, di bulan Juni akan ada final Internasional yang dilaksanakan di Paris, Prancis. Dukungan penuh kami harapkan hadir dari seluruh sivitas akademika FTUI dan UI, agar kami dapat meraih juara serta membanggakan FTUI, UI, dan Indonesia di kancah internasional," kata Alvin.
Dekan FT UI Prof Dr Heri Hermansyah, ST, MEng, IPU mengatakan, pencapaian para mahasiswanya merupakan gebrakan ide yang perlu didukung penuh UI maupun masyarakat Indonesia.
"Kolaborasi mahasiswa Teknik Elektro dan Teknik Biomedik membuktikan bahwa dua bidang ilmu ini dapat menciptakan ide produk yang solutif bagi masyarakat," kata Heri.
"Semoga ide ini terus dikembangkan agar nantinya dapat diimplementasikan menjadi produk yang baik untuk masyarakat. Selamat berjuang di kancah Internasional, dukungan penuh dari FTUI selalu menyertai perjalanan tiga mahasiswa DTE FTUI ini," pungkasnya.
(twu/nwk)