Devina Anindita, siswi SMPN 1 Ciawi yang video dansa dengan rekannya Keysha Aditia Putra Winardi jadi viral di media sosial mengaku sedih saat dicibir merusak generasi muda.
Padahal mereka berdua merupakan atlet cabang olahraga Dance Sport dalam Pekan Olahraga Provinsi Jawa Barat dan telah berlatih keras sehingga berhasil merebut medali emas.
"Sebenarnya sempat sedih juga karena mereka belum tahu perjuangan kita, tapi mereka malah ngejelek-jelekin. Apalagi sampai bilang generasi muda dirusak," kata Devina kepada awak media di kantor Diskominfo Kabupaten Bogor, Kamis (19/1/2023).
"Tetap semangat, tapi awalnya sempat kaget juga. Kita karena hobi nari juga ya awalnya. Terus ngelihat pelatih saya jadi semakin menginspirasi," kata dia.
Setelah sempat sedih, kini Devina dan Keysha kembali bersemangat karena ada banyak pihak yang memberi dukungan.
Keysha juga mengatakan mereka mulai menekuni dance sport sejak 2019 lalu. Keduanya pun mengaku senang saat diberi semangat oleh Agnez Mo.
"Sempat kaget di-DM, ngasih support, ngajak ketemuan. Orangnya ramah, baik. Dikasih masukan katanya, jadi ke depannya kalau kita sudah dewasa, terus ngelihat anak-anak seusia kita di-bully lagi, kita harus yang memberi support ke mereka biar mental mereka bagus," ujarnya.
Baca juga: 15 Tarian Papua Beserta Asal Daerahnya |
Banjir Dukungan
Ketua Komisi X DPR: Pandangan Warganet Tak Sesuai Konteks
Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda mengatakan dua siswa SMP di Bogor ini memang atlet dance sport. Soal pandangan warganet yang mengaitkan keduanya dengan budaya luar, menurutnya pandangan ini tidak sesuai konteks.
"Ada beberapa hal menurut saya. Yang pertama apa yang di-performance-kan, apa yang ditunjukkan teman-teman SMP Bogor itu dipastikan mereka atlet dance sport," jelas Syaiful saat dihubungi wartawan, Senin (16/1/2023).
"Dan kebetulan mereka juara. Jadi saya kira konteksnya harus dilihat di sana. Jadi mereka atlet dan cabang olahraga dance sport, ini resmi dipertandingkan di Jawa Barat itu," lanjutnya.
Syaiful menilai warganet kerap kali membandingkan hal semacam ini dengan budaya luar negeri. Menurutnya ini tidak tepat.
Syaiful menegaskan warganet harusnya bisa menyerap hal positif apa pun yang berasal dari luar negeri. Dia berpandangan, yang terbaik adalah dengan cara mencari konvergensi atau titik temu terbaik pada konteksnya.
"Setelah dikonvergensikan nilai, value. Jadi dicari yang terbaik budaya luar yang ada. Jadi menurut saya, nggak bisa disalahkan, teman-teman tidak bisa disalahkan, terlebih mereka atlet. Cara pandang menghadap-hadapkan itu kurang relevan," pungkasnya.
Komentar Nadiem dan Plt Bupati Bogor sampai klarifikasi sekolah, klik halaman selanjutnya>>>
(nah/nah)