Tips Aman Wisata dan Tetap Waspada Bencana dari BMKG

Tips Aman Wisata dan Tetap Waspada Bencana dari BMKG

Nograhany Widhi Koesmawardhani - detikEdu
Sabtu, 31 Des 2022 17:00 WIB
pantai serang blitar
Foto: Erliana Riady
Jakarta -

Menjelang Tahun Baru 2023, banyak detikers yang sudah berlibur. Namun, tetap waspada bencana ya, jangan lengah. Ini tips dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Menurut Sub Koordinator Mitigasi Gempa Bumi BMKG Suci Dewi Anugerah, karena gempa belum bisa diprediksikan kapan datangnya, maka sebaiknya masyarakat yang berlibur selalu waspada.

"Di masa liburan tetap harus siaga. Bukan melarang untuk melakukan liburan, tapi jangan sampai meminimalisir sikap siaga," kata Suci dalam Webinar Akhir Tahun "Refleksi Gempa Tahun 2022, Bekal Siaga di Masa Mendatang" pada Jumat (30/12/2022) di YouTube InfoBMKG yang dikutip detikEdu, Sabtu (31/12/2022).

Suci lantas memaparkan data riwayat gempa-tsunami yang terjadi saat masa liburan, seperti:

  • Tsunami Samudera Hindia 2004 yang berpusat dari gempa 9,6 SR di Aceh, 26 Desember 2004, menewaskan lebih dari 2.300 orang yang berlibur atau dalam perjalanan bisnis ke Thailand dan Sri Lanka. Di Aceh sendiri, ada 170 ribu nyawa melayang.
  • Tsunami Chili M 8,8 pada Februari 2010 terjadi pada akhir pekan liburan musim panas.
  • Tsunami Selat Sunda, 22 Desember 2018, lebih dari 400 korban meninggal saat libur akhir pekan dan libur Natal.

Tips Aman Berwisata dan Waspada Bencana

Saat Menginap di Hotel/Penginapan

Waspada bencana saat berwisataWaspada bencana saat berwisata Foto: (Dokumentasi BMKG via YouTube InfoBMKG)
  • Selalu perhatikan sekitar. Temukan lokasi tangga di gedung bertingkat
  • Tanyakan rencana kedaruratan hotel
  • Sepakati dengan keluarga/teman bagaimana berkumpul kembali jika berpisah. Identifikasi tempat-tempat yang mudah dikenali sebagai tempat pertemuan darurat.
  • Simpan rapi dokumen terpenting dan barang darurat Anda sehingga dapat dengan mudah mengambilnya saat keluar dari kamar hotel.

Saat Berada di Pantai

Waspada bencana saat berwisataWaspada bencana saat berwisata Foto: (Dokumentasi BMKG via YouTube InfoBMKG)
  • Luangkan waktu sejenak untuk mencari tahu rute ke dataran tinggi. Banyak area pantai memiliki informasi tsunami yang diposting.
  • Jika tak ada peta atau rambu, arahkan menuju daerah dengan ketinggian sekitar 20-30 m dari permukaan laut atau 2-3 m ke daratan. Jika kamu tidak bisa sejauh ini, pergilah sejauh yang kamu bisa. Setiap langkah naik atau turun dapat membuat perbedaan.
  • Saat terjadi gempa bumi, lakukan drop, cover, dan hold on.
  • Kenali tanda tsunami. Gempa kuat atau lama adalah peringatan terpenting bahwa kemungkinan tsunami akan datang. Semakin lama guncangan berlangsung, semakin besar kemungkinan tsunami akan menyusul.

"Oleh karena itu pada masa liburan ini, Pemda, pengelola wisata dan petugas kebencanaan memastikan kembali wilayah lokasi wisata baik sarana evakuasi, cek lagi rambu-rambunya, mudah dilihat atau tidak. Jalur-jalur evakuasinya jangan malah jadi tempat parkir bus-bus yang melakukan wisata ke tempat itu. Rencana evakuasinya bagaimana, bisa diakses wisatawan dengan mudah, tidak? Sosialisasikan ke wisatawan melalui poster, flyer, terkait gempa bumi dan tsunami," urai Suci.

Infrastruktur-infrastruktur kritis seperti bandara, pelabuhan dan terminal harus siap menghadapi kemungkinan bencana itu.

"Bercermin dari gempa Kobe, 77% bisa selamat karena dirinya sendiri. Pengelola wisata harus memastikan sarana-sarana evakuasi di tempat wisatanya, masyarakat yang berwisata juga jangan lemah," demikian Suci mewanti-wanti.

Nah, tetap waspada bencana selama liburan tahun baru ya, detikers!



Simak Video "Gempa M 5,2 Guncang Kulon Progo DIY"
[Gambas:Video 20detik]
(nwk/twu)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia