Athira dan Roihan namanya, kedua mahasiswa penerima beasiswa program Indonesian International Mobility Awards edisi Vokasi (IISMAVO) itu berkesempatan magang di Mercedes-Benz Parts Logistics UK Limited, Inggris. Sebuah perusahaan yang berperan dalam mengelola distribusi dan logistik semua suku cadang yang disetujui Mercedes-Benz di Inggris.
Athira Ananda Safira Putri Arie merupakan mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad), sementara itu Roihan Abdulloh berasal dari Universitas Brawijaya (UB).
Kegiatan magang dilakukan di bawah bimbingan Prof. Benny Tjahjono yang merupakan profesor di Coventry University. Prof. Benny menjadi penanggung jawab program IISMAVO di kampus tersebut.
Athira dan Roihan menjadi penerima beasiswa IISMAVO yang diberangkatkan ke Inggris pada bulan September lalu. Keduanya belajar di Coventry University selama satu semester bersama 40 mahasiswa Indonesia lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilibatkan dalam Berbagai Proyek Perusahaan
Mendapat kesempatan emas untuk magang di perusahaan bergengsi, Athira dan Roihan dilibatkan dalam proyek riil perusahaan. Bahkan, mereka juga mendapat pendampingan dari mentor atau ahli dengan didampingi oleh profesor kampus masing-masing.
"Di sini kami membantu Mercedes-Benz meningkatkan keselamatan kerja di gudang dengan mengobservasi dan memberikan solusi pada masalah keselamatan kerja," ungkap Athira menjelaskan tugasnya di project Warehouse Safety, sebagaimana dikutip dari laman Kemdikbud, Sabtu (22/10/2022).
Tak hanya itu, Athira dan Roihan juga turut berkecimpung dalam proyek data visualization. Di sana, mereka ditugaskan membantu Mercedes Benz memberikan pengenalan perangkat lunak pengelolaan visualisasi data agar staf di gudang terbiasa dengan perangkat lunak.
"Software ini akan meningkatkan kinerja staf di gudang sehingga dapat meningkatkan produktivitas di gudang Mercedes-Benz Parts Logistics yang berlokasi di Milton Keynes," tambah Athira.
Belajar Profesionalisme dari Para Pekerja
Selain Athira, Roihan juga menceritakan berbagai hal yang ia pelajari selama magang, salah satunya terkait profesionalisme para pekerja sana.
"Orang-orang di sini kalau bekerja sesuai jam. Mereka bisa membedakan kapan waktu santai, kapan waktu bekerja, dan kapan beraktivitas di luar kantor," jelas Roihan.
Tak sampai disitu, Roihan dan Athira juga menikmati keramahan para pekerja perusahaan yang memberi motivasi kepada mereka ketika bekerja.
Menurut Roihan, suasana bekerja yang nyaman akan meningkatkan produktivitas dan profesionalisme dalam menjalani pekerjaan.
Sebagai informasi, IISMAVO memberikan kesempatan bagi mahasiswa program studi vokasi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk mengikuti aktivitas di dalam maupun di luar kampus.
Nantinya penerima beasiswa akan terjun langsung ke dunia industri, terutama pada dunia industri yang bermitra dengan IISMAVO.
"Program IISMAVO merupakan program pertukaran pelajar yang sangat inovatif, semoga skema magang industri ini dipertahankan agar lebih banyak peserta bisa mengikuti program seperti ini," pungkas Roihan.
(rah/rah)