Salah satu mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Brawijaya (UB), Atla Tegar Habib Abdullah, memiliki pengalaman unik soal mengasah keterampilan kepemimpinan. Dia sempat menjadi Ajudan Milenial Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil selama seminggu.
Laki-laki yang akrab dipanggil sebagai Atla itu memberanikan diri mendaftar program Ajudan Milenial Gubernur Jabar pada tahun ini. Kendati demikian, dia sebetulnya sudah mengetahui informasi mengenai hal tersebut sejak 2021 lalu.
"Namun saya belum siap untuk mendaftar di tahun itu. Dan akhirnya saya beranikan diri untuk mendaftar di tahun 2022 ini," ungkapnya, dikutip dari laman resmi UB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengalaman Jadi Ajudan Ridwan Kamil
Sebelum resmi diterima, Atla mengatakan bahwa dia harus melewati serangkaian seleksi. Mulai dari seleksi administrasi, fisik, psikologi, sampai wawancara.
Pada tahap seleksi administrasi, mahasiswa UB angkatan 2020 itu dimintai berkas dan karya tulis ilmiah, juga video seputar Jawa Barat dan Indonesia dengan tema bebas. Kemudian, tes fisik melibatkan sit up, push up, dan lari. Sementara, pada tahap wawancara dia harus berhadapan dengan Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Barat.
Proses seleksi yang harus dilewati Atla ini berlangsung selama 1 bulan. Namun, dia masih berkewajiban mengikuti bootcamp selama 3 hari.
"Di bootcamp ini, kami mendapat pengarahan, pemaparan, pelatihan, dan pembekalan. Untuk persiapan tugas bersama Gubernur Jawa Barat selama 1 minggu," ujarnya.
Atla sendiri menjadi perwakilan untuk Provinsi Jawa Tengah, yang memiliki jumlah pendaftar terbanyak kedua. Program Ajudan Milenial diikuti 4.096 pendaftar dari seluruh Tanah Air. Mereka yang diterima hanya 15 orang putra dan 15 orang putri.
Selama pembekalan, Atla memperoleh standard operating procedure atau SOP. Bentuk SOP yang diterimanya bersama para ajudan lain adalah seperti SOP Humas, melayani Gubernur Jabar, sampai praktik langsung.
"Selain bertugas, kami juga berkesempatan menyampaikan ide kreativitas kepada Gubernur. Bapak Ridwan Kamil adalah sosok yang gemar diskusi dengan anak muda. Jika Beliau memiliki ide, kami para Ajudan Milenial juga diajak untuk berdiskusi bersama," ucap mahasiswa UB tersebut mengingat kembali pengalamannya.
(nah/nwy)