Profil Budy Sugandi, Co-chair Y20 Indonesia

ADVERTISEMENT

Profil Budy Sugandi, Co-chair Y20 Indonesia

Nikita Rosa Damayanti Waluyo - detikEdu
Kamis, 21 Jul 2022 17:45 WIB
Budy Sugandi, Co-chair Y20
Profil Budy Sugandi, Co-chair Y20. Foto: Dok. Y20
Jakarta -

Berdiri tegap, pria berusia 34 tahun itu mengarahkan Youth 20 dalam Presidensi G20 Indonesia. Di usianya yang masih terbilang muda, Budy Sugandi sudah menorehkan segudang prestasi hingga diamanahkan sebagai Co-chair Y20.

Budy Sugandi diangkat melalui Surat Keterangan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto. Pengangkatan Gandi menandakan mula kepemimpinannya dalam Youth 20 atau Y20, p salah satu engagement group dari G20.

Dipercaya langsung oleh Menko, Budy Sugandi tercatat prestasi yang gemilang. Dari akademik hingga nonakademik, Gandi dikenal gigih dan senang belajar. Ia melanjutkan studi hingga program doktor dengan beasiswa penuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sosok Budy Sugandi, Co-Chair Y20

Lahir di Sulawesi

Budy Sugandi lahir pada 16 Juni 1988 di salah satu desa terpencil di Sulawesi Tengah. Putra dari pasangan Masdjuri (almarhum) dan Adini ini menghabiskan separuh masa kecilnya di Sulawesi.

Di usia sepuluh tahun, Gandi pindah ke Pamekasan, Madura, mengikuti sang ayah yang pindah tugas. Melanglang buana lebih jauh, Gandi memutuskan untuk berkuliah di Yogyakarta. Siapa sangka, ia akan terus berkeliling dunia demi menempuh pendidikan.

ADVERTISEMENT

Saat Sarjana Jadi Takmir Masjid, Master-Doktor Dapat Beasiswa Penuh

Karena keterbatasan ekonomi dan kebutuhan ibadah, Gandi pun menjadi takmir masjid selama satu tahun di Yogyakarta. Puji syukur, kegigihannya mengantarkan Gandi ke dua negara sekaligus.

Ia mendapatkan gelar master dari Marmara University Istanbul Turkey dengan beasiswa YTB Turkiye Burslari. Gandi lalu lanjut studi di Technische Universitat Braunchweig Jerman dengan beasiswa Erasmus+. Dengan kedua program tersebut, ia bisa kuliah gratis hingga lulus kuliah.

Tidak sampai di situ, Co-chair Y20 ini kembali meraih beasiswa Australia Awards dalam program short course leaders, entrepreneurs and innovators of technology pada 2016.

Di tengah kesibukannya, kini Gandi merupakan kandidat PhD jurusan Education Leadership and Management di Southwest University China. Lagi-lagi mendapatkan beasiswa, yaitu beasiswa China Government Scholarship (CGS).

Pendiri Startup Pendidikan

Kecintaannya pada pendidikan mendorong Gandi mendirikan Klikcoaching di bawah PT Karya Milenial Indonesia. Klikcoaching adalah startup mentoring pendidikan online yang bertujuan membantu anak-anak Indonesia meraih beasiswa ke luar negeri.

Belajar dari pengalaman hidupnya, Gandi berharap, anak-anak Indonesia bisa melanjutkan studi tanpa harus terbebani dengan keterbatasan ekonomi keluarga.

Di startup ini pula, Gandi mencoba menghubungkan mahasiswa Indonesia di luar negeri dengan para pencari beasiswa. Gandi mengumpulkan lebih dari 100 mentor beasiswa dari berbagai negara di Klikcoaching. Klikcoaching kini berkembang dengan memberikan training secara profesional hingga menghubungkan penggunanya ke dunia kerja.

Karier Cemerlang

Sejak tahun 2015, Gandi pernah bekerja di beberapa perusahaan, mengajar sebagai dosen tamu, hingga menjadi konsultan di Kementerian. Kini, Gandi diamanahkan sebagai Direktur Akuisisi Talenta Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta.

Selain itu, ia juga berperan di banyak organisasi riset dan pendidikan, antara lain:

1. Ketua Umum MES Tiongkok

2. Wakil Katib Syuriah PCINU Tiongkok

3. Peneliti Utama Arus Survei Indonesia (ASI)

4. Ketua Komisi Pendidikan PPI Dunia

5. Ketua Bidang Edupreneur dan Inovasi Rumah Milenial

6. Anggota Majelis Sabuk Hitam (DAN 1) Karate INKAI

Di luar kesibukannya, Gandi juga sering menulis opini di media nasional seperti Harian Kompas, Media Indonesia, Investor Daily dan Detik. Deretan prestasinya mengantarkan Gandi hingga diamanahkan menjadi Co-chair Y20 pada Presidensi G20 Indonesia tahun ini.




(twu/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads