.webp)
Putra Siregar kini dikenal publik sebagai pemilik toko PS Store yang menjual gadget berupa telepon pintar. Tak banyak yang tahu kalau Putra Siregar dulu menempuh pendidikan dengan susah payah.
Putra Siregar atau akrab disapa Bang Putra memiliki kisah masa lalu pahit yang harus dia lewati sedari kecil. Lewat wawancara bersama Sandiaga Uno dalam program Open for Business yang ditayangkan di channel YouTube Sandiuno TV, Putra Siregar membagikan pengalamannya.
Pengusaha yang juga dikenal gemar melakukan aksi sosial ini mengaku dirinya sejak kecil sudah hidup tanpa orang tua. Sang ibunda bahkan meninggal ketika Putra Siregar masih bayi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya hidup tanpa orang tua, dari lahir saya udah enggak pernah lihat ibu saya, bener-bener enggak tahu keluarga saya bagaimana," ujarnya.
Kisah Perjuangan Putra Siregar Semasa Sekolah
Menjalani hidup yang penuh perjuangan pun dilakoni Putra Siregar meskipun saat itu badannya masih kecil dan usianya masih sangat belia. Kendati demikian, Putra Siregar punya mimpi yang besar. Hal ini diwujudkan lewat kegigihannya saat sekolah.
Sejak SD sudah jualan
Putra Siregar menceritakan bahwa sejak SD dia sudah mulai menjual barang dagangan milik orang lain. Meskipun milik orang lain, ia selalu menekankan pada diri sendiri bahwa sebenarnya apa yang dijual itu adalah miliknya.
Pasar Siantar, Sumatera Utara menjadi saksi kegigihan Putra Siregar berjualan. Pria kelahiran 5 November 1992 ini pun mengaku banyak menghabiskan masa kecilnya untuk berjualan.
Di saat anak-anak lain masih bisa bermain tanpa mempunyai beban, Putra Siregar justru sudah memutar otak bagaimana dirinya bisa mendapatkan uang untuk kehidupannya sehari-hari.
"Jadi, waktu orang-orang masih minta uang jajan, saya udah harus nyari sendiri putar otak. Jadi setiap hari saya ke sekolah tuh seperti kerja," ujarnya.
Selalu menjadi juara kelas
Hidup serba kekurangan tak membuat Putra Siregar putus asa, lalu lantas meninggalkan bangku sekolah. Ia justru semakin terpacu untuk belajar.
Buah dari kerja kerasnya ini menghasilkan prestasi yang membanggakan. Diakui Putra Siregar, ia selalu juara satu di sekolah. Putra pun pernah menjadi ketua OSIS.
"Saya sekolah selalu juara satu, selalu menjadi ketua kelas juga. Jadi gara-gara ketua kelas itu, saya terbentuk tuh karakter kepemimpinannya. Saya juga ketua OSIS juga," ucapnya.
Dari sinilah ia belajar menjadi pemimpin hingga akhirnya bisa sukses menjadi pengusaha yang bergelut di berbagai bidang. Selain menjual handphone, Putra Siregar melebarkan sayap bisnisnya dengan menjual laptop, televisi, PS, dan dokter PStore untuk memperbaiki handphone dan aksesoris gadget.
Cita-cita memiliki 1 juta karyawan
Dalam perbincangan dengan Sandiaga Uno ini, Putra Siregar bercerita sempat tersandung masalah dengan aparat hukum karena dugaan barang yang dijual ilegal. Barang milik Putra Siregar disebut ilegal karena tanpa melalui proses kepabeanan sehingga merugikan negara Rp 26 juta pada 2017. Kasus ini ternyata tak membuat bisnisnya terpuruk, tapi justru meroket.
Ketika ditanya oleh Sandiaga Uno hikmah apa yang diambil dari kejadian itu, Putra berucap, ''Hikmahnya untuk saya pribadi, saya tidak kufur nikmat. Ketika Allah kasih harta saya, Allah bisa ambil kapan saja. Akhirnya saya memperbaiki diri," ujar Putra Siregar.
Ketika sudah di titik sukses seperti sekarang ini, Putra Siregar mengaku masih memiliki cita-cita yang belum terwujud. Ia mengaku berambisi memiliki satu juta karyawan.
Putra juga mengungkapkan ingin membangun pesantren, sekolah, dan masjid sebagai bekal akhiratnya. Menurutnya, jangan pernah bermimpi untuk sukses tanpa persiapan. Karena, sampai berada di titik ini Putra Siregar mengaku ada persiapan yang sangat panjang.
(dvs/twu)
