Setjen MPR Dorong Mahasiswa Siapkan Diri Jadi Pemimpin Bangsa

ADVERTISEMENT

Setjen MPR Dorong Mahasiswa Siapkan Diri Jadi Pemimpin Bangsa

Sukma Nur Fitriana - detikEdu
Senin, 18 Jul 2022 11:57 WIB
Kabag Pemberitaan dan Hubungan Antarlembaga Setjen MPR Budi Muliawan
Foto: MPR
Jakarta -

Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antar Lembaga, Sekretariat Jenderal MPR Budi Muliawan menghadiri acara Sarasehan Kebangsaan MPR RI di Universitas Kuningan (Uniku), Jawa Barat pada Kamis (14/7). Dalam sarasehan tersebut, Budi Muliawan mengingatkan mahasiswa untuk mempersiapkan diri sebagai calon pemimpin bangsa.

"Mahasiswa itu dipersiapkan menjadi calon pemimpin bangsa sehingga mahasiswa mempunyai tanggung jawab, tugas, dan peran menjadi pemimpin. Peran Perguruan tinggi juga ikut mempersiapkan calon pemimpin bangsa," ujar Budi Muliawan, Senin (18/7/2022).

Dalam acara yang bertemakan 'Peran Mahasiswa dalam Mengisi Kemerdekaan' itu, Budi Muliawan menyatakan mahasiswa harus memiliki kebanggaan dengan atribut sebagai mahasiswa. Hal tersebut dikarenakan mahasiswa dan para pemuda dinilai berperan penting untuk perjalan sejarah bangsa Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi Muliawan juga mengingatkan kembali semangat pemuda yang mendirikan organisasi pergerakan Boedi Oetomo di tahun 1908, Sumpah Pemuda di tahun 1928, dan Kemerdekaan Indonesia di tahun 1945.

Ia membahas pergerakan politik para pemuda di tahun 1966 dan pergerakan di tahun 1998. Menurutnya pergerakan itu juga ditopang dengan Pendidikan di perguruan tinggi. Oleh karena itu, para pemuda harus bangga sebagai seorang mahasiswa.

ADVERTISEMENT

"Jadi, mahasiswa mempunyai peran yang sangat penting dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Karena itu, mahasiswa harus memiliki kebanggaan. Tidak semua orang mempunyai kesempatan mendapatkan pendidikan di perguruan tinggi. Kami hadir di sini untuk mengingatkan dan me-refresh peran mahasiswa," imbuhnya.

Tiga peran mahasiswa sebagai Agent of change, Moral Force, Iron Stock, dan Guardian of Value juga disinggung oleh Budi Muliawan. Menurut Budi, peran tersebut harus dipersiapkan dengan baik guna menyambung estafet kepemimpinan nasional pada era Indonesia Emas tahun 2045.

"Usia ini adalah usia emas atau usia produktif. Seseorang yang berusia 40 tahun bisa dikatakan matang. Pada usia itulah mereka menjadi pemimpin bangsa dan negara," kata Budi Muliawan.

Lebih lanjut, Budi Muliawan juga mengingatkan kembali mahasiswa yang memiliki tanggung jawab, tugas, dan menjadi pemimpin tidak terlepas dari peran perguruan tinggi melalui Tridharma Perguruan Tinggi yaitu, pembelajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Ia juga mengingatkan mahasiswa untuk bersiap dengan tantangan era disrupsi yang ditandai dengan berkembangnya kecerdasan buatan (artificial intelligence), teknologi nano, dan rekayasa genetika.

"Bagaimana beradaptasi dengan era disrupsi ini? Pertama, harus meningkatkan kualitas sumber daya manusia, kedua, melakukan transformasi digital, dan ketiga kita tidak berhenti untuk melakukan inovasi. Tapi, paling utama adalah bagaimana mahasiswa mempersiapkan diri meneruskan tongkat estafet kepemimpinan," tambahnya.

Sementara itu, Rektor Uniku, Dikdik Harjadi mengungkapkan tiga poin peran mahasiswa dalam mengisi kemerdekaan. Pertama, peran pengabdian pada masyarakat dengan terlibat dalam kegiatan sosial dan pelayanan masyarakat.

Kedua, peran mahasiswa dalam mendukung perkembangan produk dalam negeri. Ketiga, terlibat dalam memajukan sektor Pendidikan. Keempat, harus bisa berperan dalam mengenalkan budaya Indonesia kepada dunia, dan kelima juga terakhir mahasiswa mengisi kemerdekaan dengan saling menghormati.

(ncm/ega)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads