.webp)
Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak masih ramai diperbincangkan. Terlebih, wabah PMK masih banyak ditemui menjelang Hari Raya Idul Adha pada Juli 2022 mendatang.
Dalam hal ini, Hadri Latif selaku pakar Institut Pertanian Bogor (IPB) sekaligus dosen Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB), menyarankan beberapa hal terkait pemotongan hewan kurban dalam kondisi wabah PMK. Salah satunya dengan penerapan higiene dan sanitasi Rumah Potong Hewan (RPH) dan tempat pemotongan hewan kurban.
Sebagaimana dilansir dari laman resmi IPB, Hadri Latif juga menyebutkan RPH dan tempat pemotongan hewan kurban tersebut harus ditunjuk oleh pemerintah. Sedangkan tempat pemotongan hewan kurban di luar RPH-R, harus mendapatkan persetujuan dari pemerintah daerah kabupaten/kota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fasilitas dan sarana tempat penyembelihan hewan kurban harus disiapkan sejak awal oleh masyarakat terutama pihak Dewan Kemakmuran Masjid (DKM)," ujarnya dalam Webinar Series IV: Pemotongan Hewan Kurban di Kondisi Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Lebih lanjut, ia menerangkan mengenai fasilitas yang perlu dipersiapkan menjelang hari raya Idul Adha, yaitu:
1.Fasilitas penampungan hewan yang memenuhi aspek kesejahteraan hewan.
2. Fasilitas isolasi untuk hewan yang diduga PMK atau sakit.
3. Fasilitas pemotongan bersyarat.
4. Fasilitas air bersih yang mencukupi.
5. Fasilitas dan bahan untuk pembersihan dan disinfeksi kendaraan, peralatan, hewan, limbah, dan orang.
6. Fasilitas penampungan limbah darah, kotoran, sisa pakan. Menurutnya, jangan sampai limbah keluar dari tempat pemotongan.
7. Fasilitas perebusan.
Selain itu, pakar IPB tersebut juga menambahkan penyiapan fasilitas dan sarana penyembelihan hewan harus segera disosialisasikan kepada masyarakat. Sehingga, penyembelihan hewan kurban saat Hari Raya Idul Adha dapat terlaksana dengan aman dan lancar.
(nwy/nwy)
