.webp)
Aktris Indonesia Maudy Ayunda dikenal dengan pendidikannya di S1 University of Oxford jurusan Politics, Philosophy, and Economics (PPE) dan S2 Stanford University joint degree Administrasi Bisnis dan Pendidikan. Seperti apa gaya belajar Maudy Ayunda sehingga bisa diterima dan lulus dari perguruan tinggi terbaik dunia tersebut?
Dikutip dari kanal YouTubenya, Maudy Ayunda mengaku juga sempat merasa malas. Baginya, rasa enggan ini wajar bagi siapa saja, termasuk dirinya sendiri.
"Buat teman-teman, jangan salah. Aku pun bukan orang yang nggak bisa merasa malas. Tapi, aku menggunakan rasa malas itu jadi indikasi bahwa ini bukan sesuatu yang aku suka dan aku gemari," kata Maudy dalam videonya, dikutip Sabtu (28/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tuh harus melihat perasaan-perasaan negatif sebagai sinyal sebenarnya bahwa, 'Ini bukan sesuatu yang seharusnya aku lakukan', 'Harus aku kerjakan," imbuh Maudy.
Maudy Ayunda mengatakan, jika sinyal rasa malas muncul, cari aktivitas lain yang lebih memotivasi dan mengembangkan diri.
"Hati kita tuh kadang tahu. Jadi saat malas berarti motivasinya saja belum ada, dan itu yang dicari: apa sih, bidang apa sih, pekerjaan, tempat, situasi, atau orang yang memang bisa memberikan semangat itu," tuturnya.
Karena itu, bagi Maudy Ayunda, fleksibel dan adaptif merupakan salah satu kunci gaya belajar yang efektif baginya. Berikut cara dan gaya belajar ala Maudy Ayunda:
6 Gaya Belajar Maudy Ayunda
1. Belajar Adaptif dan Fleksibel
Bagi Maudy, menyesuaikan diri dengan lingkungan baru juga bisa membantu dirinya belajar hal baru. Pelan-pelan, coba aktif bersosialisasi di lingkungan baru seperti komunitas hobi dan sosial. Menurutnya, bersosialisasi dan beradaptasi secara fleksibel tidak hanya mendorongnya mendapat ilmu baru, tetapi belajar saling membantu.
2. Pelajari Konsep
Maudy mengingatkan, belajar bukan untuk hafalan, namun memahami konsep dan inti materinya. Hanya hafal namun tidak mengerti esensinya hanya berisiko menghabiskan waktu belajar karena membuat kita kembali harus mengulang materi yang sama jika lupa atau tidak paham dengan bentuk soal lain.
3. Membaca Buku
Maudy menambahkan, rajin membaca buku adalah kunci penting untuk memperluas wawasan. Jika kamu tidak suka membaca buku, berlatihlah pelan-pelan dengan membaca jenis buku yang kamu lebih suka. Lalu, jadikan membaca sebagai rutinitas sehari-hari.
4. Mempelajari Hasil Ujian
Ia mengingatkan, learning by mistake (belajar dari kesalahan sebelumnya) juga penting untuk memahami kekurangan dan memperbaikinya. Contoh, setelah ujian selesai dan hasil ulangan dibagikan, pelajari lagi jawabanmu yang salah atau bernilai setengah dan jawaban yang benar.
Dari mempelajari jawaban yang benar, kamu bisa mengingat kembali materi pelajaran, mengetahui pola atau materi soal yang perlu dipelajari lebih lanjut, dan tidak melakukan kesalahan yang sama di lain waktu.
5. Belajar Menulis
Ia mengingatkan, kecakapan menulis yang baik dibutuhkan untuk menulis artikel hingga karya ilmiah. Jika punya kemampuan menulis yang baik, kamu juga bisa lebih mudah menuliskan dokumen kebutuhan beasiswa, organisasi, pertukaran pelajar, dan kesempatan pendidikan serta berbagi ilmu lainnya.
6. Pastikan Punya Study-Life Balance
Jadi pelajar 'ambis' dan fokus belajar tidak salah, tetapi jangan lupa meluangkan waktu untuk hobi agar tidak stres. Maudy mengingatkan, kegiatan akademik dan kehidupan pribadi perlu seimbang untuk merawat kesehatan fisik dan mental. Di samping itu, study-life balance juga membantu kamu menyerap ilmu lebih banyak dan lebih lama ingat.
Nah, Maudy Ayunda juga dididik belajar soft skill dari sang ibunda, Muren. Simak kecakapan yang dipelajari Maudy dari ibunya DI SINI.
(twu/nwy)
