Pengamat Pendidikan Soroti Peran Penting Wartawan dalam Cerdaskan Bangsa

ADVERTISEMENT

Pengamat Pendidikan Soroti Peran Penting Wartawan dalam Cerdaskan Bangsa

Kristina - detikEdu
Rabu, 18 Mei 2022 13:47 WIB
Ikhsyat Syukur saat mengisi acara Fellowship Jurnalisme Pendidikan batch IV daring, Rabu (18/5/2022).
Ikhsyat Syukur saat mengisi acara Fellowship Jurnalisme Pendidikan batch IV daring, Rabu (18/5/2022). Foto: Kristina/detikcom
Jakarta -

Pengamat pendidikan, Ikhsyat Syukur, menyebut wartawan memiliki peran strategis dalam membantu mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut dapat dilakukan melalui karya jurnalistik berkualitas.

"Lakukan penyebaran informasi sekaligus kontrol terhadap berbagai isu pendidikan," ucap Ikhsyat saat mengisi acara Fellowship Jurnalisme Pendidikan yang diselenggarakan Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan berkolaborasi dengan PT Paragon Technology and Innovation, Rabu (18/5/2022).

Menurut Ikhsyat, kontrol sosial tersebut dapat dilakukan mulai dari tataran kebijakan di tingkat pusat hingga daerah serta bagaimana implementasinya di lapangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal kedua yang dapat dilakukan para wartawan adalah menyebarkan berita yang positif, objektif, valid, dan bertanggung jawab. Ikhsyat menggarisbawahi, banyaknya berita negatif dan kontraproduktif menjadi alasan mengapa wartawan harus menyebarkan berita sesuai kaidah jurnalistik.

"Dengan begitu kita berharap muncul masyarakat yang kritis, kreatif, dan produktif. Kritis tadi bisa membedakan ini salah, ini nggak terjadi. (Sehingga tidak) Semua berita ditelan mentah-mentah, seolah-olah berita itu benar," paparnya.

ADVERTISEMENT

Dua hal lainnya yang bisa dilakukan para jurnalis adalah membantu mengurangi kesenjangan pendidikan antar wilayah dan ikut serta menentukan masa depan bangsa melalui karya jurnalistiknya.

Menurut alumnus Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada (UGM) ini, ketika seorang wartawan membantu mengurangi kesenjangan pendidikan antar wilayah melalui karya jurnalistiknya, itu akan meningkatkan daya kritis para pembaca.

Penggagas Sekolah Ilmuwan Minangkabau ini menilai, keempat upaya tersebut merupakan formula untuk menciptakan karya jurnalistik yang berkualitas yang dapat membantu memajukan kehidupan masyarakat dan mencerdaskan bangsa.

Dalam pemaparannya, Ikhsyat turut menyampaikan temuannya di lapangan terkait masalah pendidikan di Indonesia. Data diperoleh melalui random sampling dari kuesioner yang ia bagikan kepada sejumlah guru di wilayah Sumatera Barat.

Hasil temuan menunjukkan, siswa mengalami gagal paham atas pelajaran saintek (fisika, kimia, matematika) terutama bagi siswa jenjang peralihan SMP ke SMA. Selain itu, Ikhsyat juga menemukan adanya penurunan minat belajar siswa secara drastis.

Menurut pengakuan para guru, karakter siswa dalam hal ini kesantunan juga rendah. Sehingga, beberapa sekolah berupaya untuk menanamkan nilai-nilai tersebut kepada para siswanya.

Terakhir, masalah pendidikan lainnya adalah kemampuan siswa dalam menganalisis informasi masih rendah. Hal ini selaras dengan temuan dari hasil Asesmen Nasional yang diumumkan pemerintah beberapa waktu lalu.




(kri/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads