Siswa Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (IC) Serpong bernama Muhammad Fawwaz Farhan Farabi diterima di lima perguruan tinggi di Eropa, Australia, sampai Asia. Di Indonesia sendiri, dia diterima di Universitas Indonesia (UI) melalui jalur SNMPTN 2022.
Deretan universitas di Australia yang menerima Fawwaz ada tiga, yaitu Monash University (peringkat 58 di dunia), Adelaide University (peringkat 108 dunia), dan Royal Melbourne Institute of Technology. Sementara itu, di Eropa dia mendapatkan lampu hijau di Wageningen University & Research, Belanda.
Apa yang menjadikan remaja dengan ketertarikan di bidang hukum, ekonomi, dan hubungan internasional itu diterima di lima kampus mentereng sekaligus?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimana Rahasianya?
Siswa madrasah itu mengatakan, dia sekadar berupaya semaksimal mungkin saat melakoni tiap tahap seleksi perguruan tinggi, dengan arahan para gurunya. Dia bersyukur karena usahanya berhasil.
"Terima kasih saya sampaikan kepada kedua orang tua dan para guru yang terus memberikan bimbingan. Alhamdulillah, saya mendapat peluang memperoleh beasiswa kuliah di Australia dan Eropa. Ini pilihan yang cukup strategis. Termasuk kesempatan untuk kuliah di Universitas Indonesia," ucap lulusan MI dan MTs Pembangunan UIN Jakarta itu, seperti dikutip dari laman Kementerian Agama.
"Saya memang tipikal orang yang bersemangat dalam mencapai tujuan, apalagi jika itu berdampak signifikan terhadap masyarakat luas," lanjutnya.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Muhammad Ali Ramdhani turut bangga dengan prestasi siswa MAN Insan Cendekia yang diterima di sejumlah kampus top dunia ini.
"MAN Insan Cendekia merupakan salah satu prototipe madrasah unggulan yang diakui oleh berbagai kalangan. Tentu, saya merasa bersyukur dan bangga atas ini semua. Saya sampaikan selamat kepada ananda Fawwaz, MAN Insan Cendekia, dan semua stakeholder madrasah," ujar pria yang familiar disapa sebagai Kang Dani tersebut.
"Ini merupakan miniatur kualitas atas jebolan dari madrasah binaan Kementerian Agama RI," sambung guru besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini.
(nah/erd)